Pagi ini jaejoong disibukkan dengan kegiatan yang bahkan ia tidak tau kenapa harus ia lakukan, pagi yang biasanya dilewati dengan damai kini berubah menjadi disaster, biasanya ia hanya akan membuat makanan yang simpel dan tidak merepotkan, tapi mengapa ia membeli semua bahan yang bahkan menghabiskan setengah uang jajannya ini. Semua bahan makanan dengan kualitas nomer satu berserakan diatas meja, bahkan ada beberapa macam buah segar disana. 'aku buat masakan apa ya dengan semua bahan ini' batin jaejoong, dari tadi ia hanya memegang dan membolak-balikkan bungkusan daging dan sayuran yang ada ditangannya, tadi pagi-pagi sekali ia sudah pergi berbelanja dengan menggunakan sepeda yang dipinjamnya dari kibum. Membeli berbagai bahan masakan yang dipikirnya akan dibutuhkan, bahkan sesi memasak ini lebih mendebarkan dibanding kelas etika musik yang dipelajarinya dengan sang guru killer "hyo saem" setiap rabu.
Setelah sibuk ber-monolog ria dengan batinnya, jaejoong memutuskan untuk membuat dakganjeong dan telur gulung serta kuah sayur saja, ia tidak ingin terlihat berlebihan dan membuat yunho besar kepala—padahal masakan simple itu dibuat dengan kualitas bahan nomer satu—. Lagian dia juga bingung kenapa ia mau menuruti perintah yunho, bahkan tidak ada kata 'tolong' ketika dia meminta jaejoong memasak. 'aku ini bodoh atau apa?' batin jaejoong—lagi--.
Setelah menghabiskan waktu beberapa menit untuk menyiapkan makanan jaejoong meletakkan makan tersebut di 2 kotak bekal, satu untuknya dan satu untuk yunho. Jaejoong menyusun bekal makannya secantik mungkin, ia tak lupa menyiapkan satu kotak lagi untuk buah dan memasukkannya kedalam tas kain kecil. Ia seperti akan piknik saja. Semua ini karena yunho yang semau-mau itu.
'semoga dia suka, kalo tidak awas saja' jaejoong mengajak dirinya berbicara sendiri untuk kesekian kalinya pagi ini.
*~*~*
Jaejoong masuk kedalam kelas dan duduk dimeja yang sama, dia menganalisis lingkungan disekitarnya, anak-anak perempuan masih asyik mengobrol, tidak bukannya jaejoong tertarik dengan hobi para gadis itu hanya saja topik kali ini membuat indra pendengaran jaejoong menajam, apa mereka bilang tadi? Yunho? Mereka bilang yunho akan menggantikan gunhee saem? Apakah ia tidak salah dengar!!!
"oh my god" lirihnya pelan, bukan bukan karena yunho yang akan mengajar yang ia takutkan, tapi ia takut pada dirinya sendiri, bagaimana ia bisa konsentrasi, bagaimana jika nanti tanpa sengaja yunho melihat tas kecil yang coba ia sembunyikan di dalam lacinya, apakah itu akan membuat yunho besar kepala, tapi poin yang tak kalah penting lagi adalah apakah yunho serius dengan permintaanya kemarin, bagaiman jika ia hanya ingin main-main dan jika nanti ia melihat kotak bekal itu dan mentertawakannya, apa yang harus dia lakukan.
Para gadis mulai histeris ketika sosok yang jaejoong takutkan itu muncul, sosoknya yang penuh karisma masuk kedalam kelas dan membuat mata para gadis bersinar terang bagai gelas kristal, sementara para murid laki-laki hanya duduk dengan malas-malasan, mereka heran kenapa para gadis begitu mengelu-elukan yunho, ehm atau bisa dikatan mereka hanya iri saja –mungkin—.
KAMU SEDANG MEMBACA
A little dream
Fanfictionjaejoong seorang remaja cantik yang tinggal disebuah desa kecil, pertemuan dengan seorang lelaki tampan yang bahkan tidak mengenalnya membawa jaejoong pada mimpinya.