Chap 6

677 79 7
                                    

"Yunho-ah aku membuatkan mu telur gulung dan miso hari ini, kebetulan tadi pagi kibum datang dan memberikan buah kesemek, katanya diambil dari kebun ibunya jadi sekalian saja aku bagi dengan mu" jaejoong menata makanan mereka di sebuah serbet yang sengaja digelar untuk menaruh makanan. Hari ini tepat empat bulan mereka menjalin pertemanan dan tidak ada lagi kecanggungan yang tercipta antara yunho dan jaejoong, bahkan sekarang jaejoong sudah berani beradu argumen dengan yunho ketika mereka mendiskusikan sesuatu dan untuk masalah ini yunho harus banyak mengalah karena jika tidak maka kucing galak itu akan mendiaminya sepanjang hari.

Untuk rutinitas makan siang mereka tentu saja masih dilakukan jaejoong, hal ini sudah menjadi semacam kewajiban untuk namja cantik itu dan atas paksaan yunho, jaejoong tidak pernah membeli bahan makan yang ia masak dengan uangnya karena selalu namja tampan itu yang membeli bahan makanan mereka, bahkan terkadang mereka belanja bersama di supermarket dan salah satu kebiasaan yunho yang jaejoong pelajari adalah namja bermata musang itu sangat menyukai telur gulung jadi apapun masakannya jaejoong harus menyelipkan satu menu itu.

"yunho lap dulu tangan mu dengan tisu basah ini, kau jorok sekali sih" lihatlah sifat jaejoong yang cerewet ini, yunho selalu merasa geli ketika membandingkan betapa pemalunya jaejoong yang dulu ketika mereka baru berteman.

"iya iya dasar cerewet" balas yunho sambil terkikik, wajah jaejoong memerah mendengar celotehan yunho, terkadang dirinya sendiri juga malu jika sadar sudah bersikap seperti ibu-ibu yang super cerewet dan yunho suka sekali menggodanya.

Mereka makan dengan hikmat, yunho selalu makan dengan lahap dan reaksi itu yang membuat jaejoong selalu semangat untuk memberikan yang terbaik dalam menu makan siang mereka. Jaejoong senang jika masakannya disukai oleh orang lain apalagi jika orang itu yunho, sahabat terbaik yang ia miliki di seoul. Entah kenapa hanya memikirkan kebersamaannya dengan yunho membuat jantungnya seperti dipenuhi oleh kembang api yang meletup-letup dan anehnya ia tidak merasa hal seperti ini jika bersama dengan changmin. Selama empat bulan bersahabat dengan yunho, jaejoong belajar setiap detail yang bisa ia pelajari dari namja tampan itu, awalnya memang yunho tampak dingin tapi setelah mengenal yunho lebih dekat ternyata ia sangat hangat dan juga perhatian. Jaejoong ingat beberapa minggu lalu yunho lagi-lagi menemaninya bekerja ketika ia mendapat shift malam di cafe dan setelah itu ia mengantar jaejoong pulang. Mereka bersahabat dan jaejoong tidak berani untuk berharap lebih dari itu. Bisa bersahabat dengan idola mu saja itu adalah hal yang patut di syukuri.

Tetapi diluar semua itu masih ada satu hal yang membuat hati jaejoong resah, hal itu adalah sifat yunho yang kurang terbuka padanya, maksudnya jaejoong sudah menceritakan setiap detail kehidupannya pada yunho seperti apa yang ia suka dan tidak, teman bahkan keluarganya tapi yunho hanya bercerita sedikit saja. Terkadang jaejoong berpikir apakah yunho tidak menganggap jaejoong sahabat baik seperti jaejoong menganggap yunho. Harus ia akui bahwa ia sedih tapi seperti biasa ia harus tau diri dan menelan semua keresahannya, yunho hanya sahabatnya, ia harus menunggu yunho yang memulai karena ia tidak ingin memaksa.

"kau kenapa melamun jae, wajah mu tiba-tiba murung" ucap yunho khwatir dan ini membuat jaejoong terhentak dari lamunannya.

"anio, aku tidak murung kok" bela jaejoong.

"jelas-jelas kau murung, apa ada masalah? Kau taukan aku paling tidak suka kalau kau menyimpan masalah mu sendiri" tanya yunho lagi kali ini dengan sedikit paksaan, ini salah satu sifat yunho yang jaejoong simpan dalam kamus persahabatan mereka, yunho akan selalu memastikan kau baik-baik saja, ia akan terus menanyakan keadaan mu sampai kau bosan dan yang bisa kau lakukan hanyalah pandai-pandai meyakinkan yunho kalau kau baik-baik saja dan kadang ini membuat jaejoong kesal sendiri. Yunho terlalu protektif.

"sudah ku bilang tidak ada masalah yunho, memangnya orang boleh melamun jika ada masalah saja?" balas jaejoong tidak mau kalah, dan jika sudah begini maka yunho hanya bisa mengalah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 23, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

A little dreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang