Challenge

3.6K 74 9
                                    

"skylar, kau baik-baik saja?" tanya Matthew, kekasih Skylar.

"yeah, babe." jawab Sky seadanya. karena tak mungkin ia memberitahu Matthew yang sebenarnya.

"tanggal berapa ini?" Matthew menatap Sky dengan penuh sayang, seperti biasanya.

Sky terkekeh kecil, ia tahu betul kalau Matt hanya menggodanya. 

"tak perlu seperti itu. aku ingat betul 2 hari lagi adalah hari jadinya kau dan aku, ya kan?" Sky membelai rambut coklat mengilat milik kekasihnya itu.

Matthew menikmati sentuhan lembut Skylar sambil menatap lekat wajahnya. Senyum bahagia tak mungkin lagi ia sembunyikan disetiap waktu yang matt habiskan bersama Sky. 

Seperti saat ini. mereka sedang bersantai di sofa beludru milik keluarga Matt.

"Matthew," panggil Sky lirih.

Matt mengerutkan dahinya, hafal betul kalau Sky hanya memanggilnya 'Matthew' saat sedang serius.

"ada apa?" 

"sudah 4tahun ya? rasanya baru kemarin aku mengenalmu, lalu jatuh cinta padamu, lalu lagi, lagi, dan terus seperti itu sampai detik ini. kau adalah satu dari banyak hal yang selalu ku syukuri." Ucap Sky dengan penuh ketulusan, sedangkan Matt hanya tersenyum sembari terus menatap mata Sky.

"tapi kau harus menyelesaikan satu tantangan. jika kau berhasil menjalaninya, maka aku akan mencintaimu selamanya."  lanjut Sky, membuat Matt keheranan.

"tantangan apa?"

"besok, satu hari penuh, kau harus menjalani hari tanpa aku. tidak ada sms, telepon, atau apapun itu. bagaimana?" 

Matthew tampak memikirkan seperti apa 1 hari penuh tanpa Sky-nya. tapi akhirnya ia mengangguk semangat.

"1 hari penuh untuk membayar selamanya. Deal"

Sky tersenyum lalu berhambur memeluk Matthew. 

Lama sekali dalam posisi seperti itu, kesunyian yang paling nyaman ketika masing-masing dari mereka saling men-syukuri akan hadirnya cinta diantara mereka.

***

Akhinya esok yang diharap Matthew 'berlalu dengan cepat' telah datang. 

Ia menghabiskan waktunya untuk pergi memesan bunga untuk ia berikan ke Sky-nya besok. lalu pergi ke toko CD yang ia bangun bersama-sama dengan Sky dan berada disana sampai larut malam. setelah menutup tokonya, ia kembali kerumah dengan perasaannya yang saling bertabrakan.

Rindu yang besar begitu menyelimuti hatinya, begitupun rasa tidak sabaran untuk menyambut fajar esok. 

Namun ada rasa lain yang belum pernah rasakan sebelumnya. rasa khawatir yang membuat tidurnya gelisah.

***

Bouquet bunga cantik sudah bertengger di lengan Matthew pagi ini, tidak lupa dengan senyumnya yang merekah lebar. 

bagaimana tidak?

hari ini adalah hari jadi mereka yang ke 4tahun. 

dan ia berhasil melewati 'Challenge' yang diberikan sky untuknya.


Matthew keluar dari mobilnya dan segera mendapati pemandangan yang tak mengenakan hatinya.

rumah Sky penuh dengan orang yang berpakaian serba hitam.

sambil terus menggenggam bunga untuk Sky-nya, Matthew melangkah masuk.

disetiap langkat yang ia ambil terasa begitu berat. semua orang diruangan itu terus menatap Matt dengan tatapan iba, membuat Matthew semakin merasa tidak karuan.

lalu ia sampai diujung ruang keluarga luas yang kini disulap menjadi ruangan asing. dihadapannya berbaris orang-orang berbalut pakaian hitam yang terisak. 

Ayah Sky menatap Matthew dari ujung ruangan, membuat barisan orang dihadapannya turut mengalihkan pendangannya dan segera menyingkir dari tempat mereka semula.

Matt kembali melangkah, semakin dekat semakin membuat tubuhnya bergetar.

Kini Matthew melihatnya. 

Gadisnya yang berbaring kaku didalam peti mati. tubuhnya putih pucat, namun ia masih bisa melihat senyum tulus Sky. matanya terpejam erat. perias jenazah membuat wajah pucatnya sedikit berwarna. namun Matt tau itu tak berarti. Sky tetap saja mati.

Sky-nya telah Pergi.

Matt meletakkan bunganya disamping tubuh kurus Sky.

air mata tak bisa lagi ia bendung. 

Matt menangis. isakan sendu yang membuat orang-orang ikut menangis dibuatnya.

bahunya bergetar hebat. 

Matt ingin sekali teriak namun ia tidak melakukannya. yang ia lakukan hanya menatap Sky yang tak akan lagi membuka mata untuknya. 

"inikah yang kau maksud selamanya, Sky?" isaknya.

Ayah Sky mendekat untuk memeluk bahu Matt, meremasnya sebagai bentuk dukungan untuk tetap kuat. 

merogoh kantong, Ayah Sky mengeluarkan lipatan kertas dan menyelipkannya ke telapak tangan Matt.

"percayalah, nak. aku juga sama hancurnya." ucapnya, kemudian berlalu pergi.

Matthew menatap kertas digenggamannya.

dengan tangan bergetar, Matt membuka kertas itu. terdapat tulisan tangan khas Sky disana. 


'Matthew.

aku tahu ribuan maaf takkan membayar segala kebohongan yang 2tahun terakhir ini kubangun. 

aku bohong setiap kali aku menolak ajakanmu untuk pergi dengan alasan-alasan yang tolol.

aku pergi kerumah sakit, untuk terapi.

2 tahun terapi itu selalu berhasil membuatku merasa putus asa.

namun setiap saat wajahmu muncul dalam bayanganku, cintamu berhasil mengalahkan rasa putus asaku.

Kanker ini cukup baik, Matt.

ia hanya menggerogoti Hati-ku. tidak dengan cintaku untukmu.

ketika kau sudah membaca surat ini, maka kau telah berhasil menjalani tantanganku. 

melewati hari tanpaku, you did it, baby!

now please, do it everyday.

i love you :)'


***

T H E  E N D

S T O R I E S [bahasa]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang