Blind Love

918 43 0
                                    

"itu apel, Zoe. yang ini baru jeruk." Jack terkekeh memperhatikan gadisnya yang masih belum bisa membedakan mana jeruk, mana apel.

"jangan menertawaiku. ini tak semudah yang kau kira. aku ini buta, Jack" ucap Zoe merajuk.

"hei, yang buta kan hanya matamu. kau masih punya hidung, kau bisa mengendusnya. kau juga bisa merabanya dengan kulitmu. bersyukurlah, Zoe." Jack mencoba menyemangati Zoe.

ini bukan yang pertama kalinya bagi Jack, Zoe memang gadis yang rumit, tapi Jack menyayanginya.

"aku benci diriku. aku tidak bisa melihat apapun. hanya kegelapan dimana-mana. aku benci semua orang, mereka selalu senang melihatku menderita." 

"semua orang? kau juga membenciku, hm?" tanya Jack.

"tidak. kau dapat pengecualian dariku." Zoe terkekeh pelan, begitupun dengan Jack.

mereka sering menghabiskan waktu bersama. Jack adalah lelaki normal, sementara Zoe harus kehilangan pengelihatannya sejak lahir. Tapi Jack tak pernah mempersalahkan kekurangan Zoe. Jack adalah satu-satunya orang yang ada saat Zoe putus asa dan terpuruk.

"Jack, seindah apa dunia ini?" tanya Zoe tiba-tiba.

"kau akan melihatnya suatu saat nanti. bersabarlah, kebahagiaan tak datang secepat itu" Jack membelai rambut pirang Zoe yang terurai rapi.

"tapi aku sudah terlalu lama hidup dengan kegelapan." suara Zoe mulai bergetar.

"ssshhh...aku ada disini. aku siap menggambarkan apapun yang ingin kau lihat. kau mau lihat apa? awan? awan itu putih, menggumpal, berjalan beriringan dengan arah angin" jelas Jack dengan semangat. Membuat Zoe kembali tersenyum.

"Jack, jika aku bisa melihat nanti, aku mau menikah denganmu." 

"Benarkah?" 

"ya, tentu saja. aku tak mungkin mau kehilangan orang yang selalu ada untukku."

Jack terkekeh lalu memeluk tubuh mungil Zoe.

***

Zoe akan melakukan operasi pada matanya beberapa hari lagi. dokter bilang, ada donor mata untuk Zoe. Tentu saja Zoe langsung mengabarkan hal tersebut kepada Jack.

Jack juga sama gembiranya dengan Zoe. Akhirnya ia bisa menikahi Zoe. 

walaupun ada yang harus ia korbankan.

***

"Sekarang coba kau buka matamu perlahan" intruksi dokter. 

Zoe sedikit demi sedikit membuka matanya. ia mulai melihat cahaya, lalu bayang-bayang buram, setelah beberapa kali mengedipkan mata, akhirnya ia bisa melihat semuanya dengan jelas.

"bagaimana?" tanya sang dokter.

"aku bisa melihat...aku bisa melihat! ya Tuhan!" pekik Zoe begitu gembiranya.

Berhari-hari Zoe dirumah sakit, tapi Jack sama sekali tidak tidak hadir disana.

Akhirnya ia diperbolehkan keluar dari rumah sakit.

Zoe begitu gembira ketika bisa melihat dunia. harusnya ada Jack disampingnya, maka kegembiraan Zoe akan terasa begitu lengkap.

***

Satu bulan berlalu, hari itu Zoe sedang duduk ditaman biasa ia menghabiskan waktu dengan Jack.

S T O R I E S [bahasa]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang