#1

13.8K 391 3
                                    

Hujan lebat mengguyur kota Altavia sejak sore tadi. Gemuruh guntur dan kilatan petir membuat orang-orang enggan keluar rumah. Kota begitu sunyi, kebanyakan orang memilih brsembunyi di balik selimut mereka yang hangat atau hanya sekedar ngobrol di ruang keluarga sambil menikmati coklat panas.

Namun ditengah hujan lebat berkelebatan bayangan hitam. Seseorang dengan pisau belati menancap di lengan kanannya,melompat dari gedung ke gedung menghindari kejaran dari 3 orang yang mengenakan jubah hitam di belakangnya. Darah mengucur bercampur air hujan membuat kemeja putihnya memerah. Mereka bukanlah manusia, terlihat dari mata mereka yang jingga menyala dan gigi taring menyembul keluar. Mereka adalah bangsa vampire.

Dia adalah Petra Andrade, vampire keturunan dari keluarga Andrade yang terakhir. Petra di buru kelompok vampire dari Rosemary tanpa jelas Alasannya. Yang pasti Ratu dari kelompok vampire itu menginginkannya.

"Bruuuk"

Perta terhuyung-huyung jatuh ke balkon sebuah rumah. Vampire itu terlihat terengah-engah tak berdaya dengan luka dari belati yang tak dapat dia sentuh. Belati itu seakan menyerap kekuatannya. Belati itu jelas bukan belati biasa,belati khusus yang diciptakan untuk menyerap semua energi pada vampire dengan cara menusukan belati itu pada bagian tubuh vampire.

"Siapa di luar?" Teriak seorang gadis dari tempat tidurnya setelah mendengar benda jatuh ke balkon kamarnya.

Gadis itu adalah Leviana Vitreous putri tunggal dari Tuan Antonio Vitreous pemilik perusahaan AVM yang terkenal. Levi hanya tinggal bersama ayahnya, saat berusia 8 tahun Ibunya, Victoria meninggal dalam tragedi jatuhnya pesawat di Hutan Rosemary.Dan sampai saat ini mayat ibunya tak pernah diketemukan.

Levi turun dari ranjangnya dan dengan hati2 menyibak tirai jendelanya. Di teras tergeletak seseorang dengan keadaan basah kuyup dan kemeja yang memerah membuatnya panik. Levi tanpa berpikir panjang membuka pintu.Tapi Petra dengan cepat menyambar pintu dan menarik tangan Levi ke dalam kamar.

"Biarkan aku bersembunyi" katanya.

Petra terduduk lemas bersandar di dinding kamar Levi.Levi hanya diam, tapi Petra jelas merasakan gadis di hadapannya gemetaran.

Lelaki dihadapan Levi basah kuyup, wajahnya putih pucat, tampan dan terlihat seperti bangsawan, namun bisa saja dia adalah buronan atau apalah itu yang bisa mengancam nyawanya. Perasaan iba Levi terus menghantuinya. Tangan kirinya masih dicengkeram oleh orang asing di hadapannya itu. Dia tak berani menarik tangannya, rasa takutnya ia sembunyikan dalam-dalam. Dia hanya bisa diam dan berdoa dalam hati.

"Bisa tolong cabut belati ini?" Kata Petra meringis menahan sakit.Energinya terasa semakin habis terserap belati itu.

Levi mengerutkan dahinya dan tangan kanannya mencoba meraih gagang belati. Tangannya bergetar,bau amis darah tercium di hidungnya. Nyalinya menciut melihat belati itu benar-benar menancap di lengan lelaki itu. Dia memejamkn mata dan menarik paksa belati itu.

"Aaarghhh,"jerit tertahan Perta.Matanya berubah merah, dan taringnya mencuat keluar.Dia tak lagi bisa mengontrol kekuatannya. Levi yang menyaksikan perubahan itu mulai ketakutan dan bergerak mundur,tapi petra masih mengenggam tangannya.Petra menarik Levi dalam pelukannya. Levi jelas memberontak, dan berusaha melepaskan diri.Ingin sekali ia berteriak,namun suaranya tak dapat keluar. Vampire, makhluk imortal itu kini di depan matanya, benar-benar nyata. Levi seakan mencium kematian di depan matanya, membuatnya ketakutan dan menjatuhkan belati di tangan kanannya.

"Ahhhrggg," pekik Levi menahan rasa nyeri di lehernya. Benda tajam terasa menancap di lehernya. Sakit di lehernya membuatnya seakan mati rasa. Hanya basah dan dingin yang terasa merembas ke pakaiannya manakala vampire itu mendekapnya erat.Levi tak lagi memberontak, kepalanya terasa semakin berat, dan semuanya menghitam.

Petra menyadari gadis dalam genggamannya sudah tak sadarkan diri. Ia menyeringai dan memperlihatkan ujung taringnya yang tajam. Matanya yang menyala jingga meredup dan berubah menjadi coklat.Petra mengangkat tubuh Levi ke ranjang.Diperhatikannya Levi yang tak sadarkan diri. Ini kali pertamanya vampire itu tidak menghabisi nyawa mangsanya.

"Darahmu terasa aneh." Kata Petra sembari tersenyum.

Kemudian dia membenahi selimut gadis itu lalu pergi dan menghilang di kegelapan malam.

¤ TBC¤

Nah....selesai chapter satunya :). Kaya gini dulu deh... Cerita ini adalah tempatku menyalurkan ide di otakku yang hina.
Jgn lupa vote n comment nya ya ....!!!

Love you

Akasia

VAMPIRE +++Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang