Chapter 2: Kidnap

3K 289 22
                                    

Kidnap

.
.
.


"Hmmmp....." (sakit....)

Uknow mengerang kesakitan saat dahinya membentur dahi si penculik -yang ternyata cukup keras dan membuatnya sedikit pusing- dan usahanya tidak sia-sia karena berhasil membuat si penculik tergeletak di lantai, pingsan.

Uknow yang melihat ada kesempatan, langsung mengedarkan matanya ke segala arah untuk mencari sesuatu yang bisa dia gunakan untuk melepaskan diri atau setidaknya meminta bantuan.

Drrrttt drrrttt

Mata tajam Uknow melihat sebuah ponsel tergeletak di lantai dalam keadaan bergetar, dan dia mengenali jika ponsel itu adalah miliknya yang nampaknya terjatuh bersama dirinya saat pingsan tadi. Dengan segala cara dia berusaha meraih ponsel tersebut walau dengan tubuh terikat di kursi.

Bruk

Tubuhnya jatuh ke lantai bersama dengan kursi yang didudukinya di dekat ponsel miliknya, kerja kerasnya tidak sia-sia.

Drrtt drrrt

Mata sipit Uknow membesar saat melihat nama Yoochun tertera di layar ponselnya, sesuai dugaan jika managernya akan menghubungi dirinya. Dengan susah payah Uknow menggeser icon hijau di layar ponsel dengan menggunakan dagunya dan setelah berkali-kali dia mencoba akhirnya berhasil.

"Hei Uknow, kau dimana? Go sajangnim menghubungiku, dia menanyakanmu. Kau tidak lupa janjimu padanya, kan?"

"Hmmmp hmmppp hmmmp!" (Chun, tolong aku!)

"Kau ngomong apa sih? Aku tidak mengerti ucapanmu, jangan gunakan bahasa planet"

"Hmmp hmmmmp hmmmmp!" (Chun, aku diculik!)

"Aahhh.... sudahlah, aku tidak mengerti bahasa alienmu. Istirahatlah, jangan lupa kau kabari Go sajangnim oke"

Tut tut tut

Sambungan telepon diputus secara sepihak oleh Yoochun.

"Hmmmp!" (Yoochun!)

Ingin rasanya Uknow mengutuk Yoochun menjadi kecoa saat tiba-tiba sambungan teleponnya dimatikan secara sepihak oleh managernya yang berjidat selebar lapangan bola, gagal sudah rencananya minta bantuan Yoochun. Ponselnya pun sudah tidak bisa diharapkan, susah payah dia membuka kunci layar ponselnya, tapi hasilnya sia-sia.

Uknow kembali mengedarkan matanya, berharap menemukan sesuatu yang bisa menolongnya. Dia melihat si penculik masih belum sadarkan diri, dan tanpa sengaja matanya melihat sebuah pisau tergeletak di atas meja yang dia yakini milik si penculik, muncul ide di kepalanya untuk menggunakan pisau tersebut untuk membebaskan dirinya.

Dengan susah payah Uknow mendekati pisau tersebut karena kedua tangan dan tubuhnya terikat kuat di kursi sehingga membuatnya tidak bisa bergerak bebas, tapi tiba-tiba...

Dugh

Uknow merasakan sakit di belakang kepalanya, dan saat menoleh Uknow melihat si penculik sedang menatap dengan doe eyes miliknya yang melotot dibuat seolah-olah menyeramkan, tapi malah jadi terlihat imut.

Codename: HEROTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang