Brak
Pintu kamar Yunho langsung terbuka dengan sangat kencang dan terlihatlah seorang pria berjidat lebar yang tidak lain adalah Yoochun, manager Yunho.
"Kau memang keterlaluan, kau tahu kau sudah membuat sutradara kesal karena ulahmu hari ini. Jika kau terus lakukan hal seperti itu lagi, bisa-bisa dia mencoretmu dan menggantimu dengan artis lain" cerocos Yoochun saat masuk ke kamar hotel dan mendekati Yunho.
Yunho sendiri hanya duduk manis di kursi kayu -yang sebelumnya digunakan untuk mengikat dirinya- dengan sebuah senyuman terpasang di bibirnya, sedangkan Jaejoong hanya bisa mengelus dahi yang berciuman mesra dengan pintu karena Jaejoong bersembunyi di balik pintu, dan siapa yang bisa mengira jika Yoochun membuka pintu seenak jidat lebarnya dan membuat dahi mulus Jaejoong berdenyut sakit akibat tindakan Yoochun yang sedikit ekstrim.
"Ada apa denganmu? Kenapa kau senyum-senyum aneh seperti itu? Apa kau cacingan?" tanya Yoochun heran dengan tingkah laku Yunho yang tersenyum sendirian, padahal dia sedang mentertawakan Jaejoong yang sedang menatapnya dengan tatapan mengancamnya yang terlihat sangat imut.
"Tidak, kau siapa?" tanya Yunho berpura-pura tidak mengenali pria yang baru saja masuk seenaknya ke kamarnya.
Jidat lebar Yoochun yang melebihi lebar stadion sepak bola berkerut mendengar ucapan Yunho yang tidak mengenalnya.
"Jangan bercanda. Ini aku Park Yoochun, managermu yang selalu menemanimu. Kau tidak sedang berakting amnesia, kan?" ucap Yoochun sedikit kesal.
Tanpa Yoochun sadari, Jaejoong berjalan mendekatinya dari arah belakang dengan sebuah pisau diarahkan ke tubuhnya. Yunho yang melihat Jaejoong akan menusukan pisaunya menggelengkan kepalanya membujuk Jaejoong untuk tidak membunuh Yoochun, malah membuat Jaejoong melotot kearahnya. Yoochun yang merasa Yunho seperti sedang mengisyaratkan sesuatu pada seseorang, membalikan tubuhnya. Beruntung Jaejoong memiliki reflek yang bagus, jadi saat Yoochun menoleh, Jaejoong sudah lebih dulu bersembunyi di balik kursi berukuran panjang tepat di samping kursi yang diduduki Yunho.
"Berhentilah bermain-main dan bersikap arogan. Jika seperti itu terus, bisa-bisa mereka akan menggantimu dengan orang lain. Aku tahu saat ini kau sedang berada di puncak popularitasmu, tapi sebisa mungkin kau hilangkan sikap burukmu" ucap Yoochun lalu duduk si kursi tempat Jaejoong bersembunyi. "Apa kau mau kembali seperti dulu lagi? Menjadi cleanning service dan membersihkan toilet seumur hidupmu?"
Mata Yunho melebar seketika saat mendengar ucapan Yoochun tentang masa lalunya, masa-masa dimana dia tidak ingin mengingatnya kembali.
Sebelum menjadi seorang bintang terkenal seperti sekarang, Yunho dulunya bekerja sebagai cleanning service di sebuah pusat perbelanjaan. Yunho yang saat itu putus sekolah karena keadaan ekonomi keluarganya yang terpuruk akibat krisis, menjadi tulang punggung keluarganya menggantikan ayahnya yang tiba-tiba mengalami kecelakaan saat bekerja.
Dia bekerja di beberapa tempat sekaligus, termasuk menjadi cleanning service. Terkadang dia berangan-angan menjadi artis, karena dalam pikirannya seorang artis bisa memiliki segalanya dengan mudah dan banyak uang.
Ternyata di balik wajahnya yang cukup menarik perhatian, dia juga memiliki bakat terpendam, hingga akhirnya seorang pencari bakat menemukannya di salah satu toilet.
Awalnya Yunho mengira jika pencari bakat itu seorang pria paruh baya mesum yang sedang mencari mangsa, pria itu terus mencari Yunho karena sepertinya tertarik dengan talenta yang dimilikinya. Pria itu sempat melihat kemampuan dance Yunho yang menurutnya luar biasa saat Yunho membersihkan toilet, pria itu bahkan memberikan kartu namanya dan menyuruh Yunho mengikuti audisi di tempatnya bekerja, sebuah agensi yang menaungi artis-artis terkenal seperti TVXQ.
KAMU SEDANG MEMBACA
Codename: HERO
FanfictionHero, seorang pembunuh bayaran yang disewa untuk membunuh aktor Uknow, namun Uknow lebih dulu diculik oleh seseorang yang sama sekali tidak berbakat menjadi pembunuh. Saat itulah Hero sang pembunuh muncul Repost dari FF(dot)net, project FF tahun lal...