Happy reading guys!
Author pov
Prilly akan berjuang demi keharmonisan rumah tangganya dan amanat kedua orang tuanya walaupun nanti dia akan berjuang sendirian.Tak terasa sudah seminggu Ali dan Prilly membentuk rumah tangga.Dan sikap Ali ke Prilly masih sama seperti dulu tidak ada berubah sedikit pun.
Dan hari ini Ali dan Prilly akan pindah keapartemen Ali karena orang tua Ali yang sudah kembali kerumahnya dan Ali merasa tidak bebas karena ada kedua orang tuanya.
Untuk itu dia memutuskan akan tinggal diapartemen bersama Prilly dan dia berpikir akan merasa bebas dan tidak ada yang tau apapun nanti yang dia lakukan dengan Prilly.
Pagi ini Ali dan Prilly sudah bersiap-siap.Mereka sedang sarapan bersama kedua orang tua Ali.Ali kalau tidak ada orang tuanya tidak akan mau sarapan bersama Prilly.
"Kamu dan Prilly jadi Li mau pindah keapartemen kamu?tanya Mama Resi dengan Ali
"Jadi Ma,nanti selesai sarapan Ali sama Prilly langsung keapartemen aja"sahut Ali
"Emang kalian sudah siap-siap"tanya Mama Resi lagi
"Sudah Ma,iyakan sayang?jawab Prilly dan sekaligus bertanya dengan Prilly.
"Iya sudah ma"jawab Prilly sekenanya.Ali sengaja memanggil Prilly dengan sebutan sayang supaya dilihat orang tuanya hubungan keduanya baik-baik saja.
Prilly juga merasa Ali memanggilnya seperti itu supaya kedua orang tuanya merasa mereka baik-baik saja.Lagi-lagi Prilly merasakan dadanya sesak karena harus merasakan keadaan pahit.Dia harus terbiasa dengan sandiwara Ali didepan orang tuanya.
Dan sarapan pun sudah selesai.Prilly dan Ali langsung masuk kekamar.
"Ingat ya lo,gue akan bebas setelah pindah dari rumah ini,dan lo tidak berhak ngurus kehidupan gue dan ikut campur,ingat itu"ucap Ali memperingatkan Prilly.
Dan Prilly hanya bisa meiyakan ucapan suaminya.Mereka berdua langsung berpamitan kepada kedua orang tuanya.
Tak terasa sudah sampai diapartemen milik Ali.Prilly memandang takjub apartemen milik suaminya itu karena sangatlah luas dan elegan.
"Disini ada dua kamar,lo tidur dikamar yang paling pojok"ucap Ali dengan Prilly.
Prilly yang mendengar perkataan suaminya itu mengkerutkan keningnya karena tidak mengerti akan ucapan Ali.
"Lah terus Mas tidur dimana,emangnya kita tidak tidur sekamar ya Mas?tanyanya
"Gue tidur sekamar sama lo,gak sudi banget,gue gak akan pernah sudi tidur sekamar sama lo apalagi satu ranjang"jawab AliPrilly yang mendengar jawaban Ali merasa hatinya dihantam beribu-ribu paku yang tajam.Hingga air matanya menetes begitu saja.Dia langsung naik keatas tangga dan masuk kekamarnya.
Ali yang melihatnya sempat bingung dan tak lama dia berusaha acuh dan meikuti Prilly tapi bedanya dia masuk kekamarnya sendiri yang berada disebelah kamar Prilly.
Didalam kamar Prilly langsung mengunci pintu kamarnya dan menghela nafas kasar karena mendapat perlakuan kasar dari Ali lagi.
Dia langsung mengeluarkan bajunya dari koper dan memasukkannya kedalam lemari sambil menahan air matanya untuk tidak keluar.Karena dia sudah berjanji tidak akan bersedih walaupun dalam keadaan yang tidak menyenangkan.
Tetapi perempuan mana yang kuat mendapat perkataan kasar dari suaminya sendiri.Prilly merasa dirinya tidak terima oleh suaminya tapi tak bisakah suaminya menghormati pernikahan.
Prilly segera beistirahat diranjang miliknya.Dia menerawang meingat awal perkenalannya dengan Ali.Ali yang selalu bersifat dingin dan berkata kasar dengannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PENYESALAN
Teen FictionMaafkan aku,aku sudah salah berpikiran buruk tentang kamu,tolong kembali dengan aku,apapun akan ku lakukan demi kamu asalkan kamu mau kembali dengan ku,Sayang -Aliandra Alexandra Maaf mungkin untuk kali ini aku butuh waktu,percayalah Ali suatu saat...