Perjuangan, Cinta Itu Gagal

70 8 0
                                    

Pagi itu, langit begitu cerah. Tak terasa setahun terlewati bersama semua keheningan yang ada. Kesedihan yang ada menyatu bagai larutan gula buatan ibu. Di pagi yang cerah itu, seorang pemuda terbangun dengan raut kesedihan. Ia tak mampu menyalahkan sahabatnya, namun saat sendiri ia begitu kecewa dengan keadaan.

"Ah sudahlah, Arman tidak salah, dia benar. Mungkin aku yang salah", Batin Affan.

Sementara Affan sendiri pun punya masalah hati, seorang yang begitu mempesona pada hidupnya. Tak mampu menyembunyikan segala yang ada. Tak dapat menyalahkan siapapun, bahkan sang hati itu sendiri yang melabuhkannya tanpa alasan. Sudahlah ia tak mau kecewa dengan apa yang ada. Suasana angin di SMP pun berubah mendebarkan saat melihat bayang-bayang Ayu, memang dia begitu mempesona. Salah satu orang yang membuat Affan tertegun. Seorang hijabers sejati mampu meluluhkan hati Affan. Affan sendiri menganggap bahwa seorang wanita yang telah mendapat hidayah untuk berhijab adalah orang yang baik, siapapun.

Ayu memang cantik, seperti namanya. Itulah yang membuat Affan terkagum. Affan tak ingin melukai hati Ayu. Menurut Affan, lebih baik menyatakan daripada nantinya sakit berkepanjangan. Affan banyak sekali dugaan untuk Ayu. Bahkan Affan begitu tertekan, Ayu adalah cewek yang akrab dengan banyak cowok. Sering digodai oleh cowok, menjadi bahan gombalan? Sudah pasti iya. Rasanya Affan ingin sekali lari, lari dari kenyataan bahwa sebenarnya tak ada respon yang meyakinkan dari Ayu.

Di dekat pohon cemara, Affan berjalan mendekati Ayu. Affan benar-benar ingin mengungkapkan perasaannya, namun ia tak mau ada ikatan berupa pacaran. Saat ia ingin mengatakan itu, Affan teringat sesuatu

"Ah, sudahlah. Mungkin Ayu bahagia bersama cowok lain. Aku benar-benar bahagia bersamanya. Entah apapun itu, aku yakin Ayu akan menemukan yang terbaik untuk hidupnya. Aku bahagia Ayu menemukan yang terbaik untuknya.", Batin Affan.

Affan mulai melupakan Ayu, ia menyukai Ayu karena dia cantik. Affan berpikir kalau cinta sejati itu tanpa alasan, bukan karena suatu alasan; cantik misalnya. Ia pun tahu bahwa Kiky pun pernah bilang "I Love You" dengan nada serius pada Affan. Affan ingin Kiky tak kecewa. Affan pun juga menyayangi Kiky tanpa alasan.

Waktu berlarut saja, Affan telah melupakan kisah cinta yang pahit. Sepahit secangkir kopi, Affan harus kuat.

Suatu hari, ada pendaftaran lomba MIPA, MIPA adalah akronim dari Matematika dan IPA. Ditunjuklah Affan dan teman-teman untuk ikut seleksi mengisi soal. Alhamdulillah Affan terpilih, tim Affan : Affan, kak Rismansyah, kak Andika. dan tim kedua : Dendy, Latif, dan kak Darmawan. dan dua tim putri. tim 1 : Desi, Adelia, ayuk Novi. tim 2 : ayuk Anis, Fitri, dan ayuk Icha. Mereka latihan membahas soal selama 3 hari dibimbing oleh Ibu Erra dan Ibu Yanti.

Ayuk: kakak perempuan

Tibalah waktunya eksekusi, waktu pagi kurang meyakinkan, hujan turun tapi tak melunturkan semangat mereka. Mereka pergi dengan naik mobil walau hujan turun. Mereka dibekali 1 kardus minuman sebagai persiapan dan uang saku. sampailah mereka di sana ketika hujan telah berhenti. Mereka melihat sekolah tempat dilaksanakan lomba marathon MIPA se-kabupaten tersebut. Ya baguslah, sama bagusnya dengan SMPN 1 Gunung Megang. Pihak lomba punya mading yang bagus, tempat ibadah, lapangan yang luas, toilet yang baik, mereka pun ramah terhadap tamu. Sialnya Affan kebelet pipis dan bersama temannya mencari toilet, karena kebelet dan ada tulisan "male" mereka masuk dan ketika keluar toilet mereka ditegur bahwa itu bukan toilet siswa, itu toilet guru. oalah... satu kesialan hari itu, mereka pun berjalan mengelilingi lapangan menunggu waktu lomba tiba. Mereka masuk ruangan bersama peserta lain, mulailah Affan mengusili peserta lain, karena risih dengan keberadaan Affan, dia pun pindah. Tibalah instruksi dari juri Affan merasa nervous. babak penyisihan dimulai dengan mengisi soal ada 60 soal pilihan ganda materi Fisika, Kimia, Biologi, Matematika, Sebelumnya waktu makan snack, snack Affan habis, hehe maklum lagi lapar. Mereka berbagi tugas Affan mengerjakan matematika dan kimia, kak Rismansyah mengerjakan fisika dan kak andika mengerjakan biologi terkadang mereka saling membantu mengerjakannya. Mereka sebenarnya kurang yakin tetapi mereka berharap bisa lolos ke babak semifinal. Waktu istirahat dan menunggu keputusan siapa yang akan masuk ke semifinal. Mereka keluar sekolah untuk sekadar makan siang, nasi bungkus adalah hidangan lezat bagi mereka apalagi makannya bersama-sama di bawah pohon yang rindang ramai orang berlalu lalang. Mereka istirahat, foto-foto, bercanda, wah senangnya hari itu. tibalah waktu pengumuman, hasilnya di tempel di papan, tim mereka berada di posisi ke dua nilai tertinggi. Seketika Affan sujud syukur. Peluang mereka semakin besar, tetapi Affan pun tetap bersikap rendah hati tak membesar-besarkan apa yang telah terjadi. Waktu siang menjelang sore, hujan turun dengan derasnya. Sekolah sepi, karena sebagian peserta yang belum berhasil masuk semifinal sudah pulang. Waktu semifinalpun dimulai, mereka berhadapan dengan dua SMP Rambang Dangku. Alhamdulillah mereka dapat lolos ke final. Affan tak menduga sorak gembira benyanyi "piala di tangan", rasanya seperti mengendarai angin tornado. Waktu final tiba mereka berhadapan dengan smp YP Prabumulih dan SMP Lematang Lestari sebagai tuan rumah, ketika memperkenalkan diri ditanya oleh juri "dari smp mana"

Amnesia CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang