-Kendall's POV-
"Harry, bila kau lapar, turunlah kebawah untuk sarapan. Aku sudah menyiapkan untukmu. Love you,babe." Mengecup pipinya singkat, aku langsung pergi menuju lantai bawah untuk sarapan. Meninggalkan Harry yang masih saja tidur.
Sesampainya aku di meja makan, aku langsung menyantap roti bakar yang kubuat sendiri.
Memandang ke arah taman, tiba-tiba saja aku mengingat sesosok perempuan.
Perempuan kecil yang bisa mengubah hidupku.
Perempuan yang bisa mewarnai wajahku dengan senyuman setiap harinya.
Perempuan itu adalah, Kenny.
Semenjak Ia hilang 4 tahun lalu, hidupku tidaklah tenang.
Aku masih tak bisa menghadapi kenyataan bahwa anakku meninggalkanku untuk suatu alasan.
Alasan bahwa Ia tak cocok berada di samping ku.
Alasan bahwa Ia tak cocok berada di hidupku dan Harry.
Tetapi, semua yang dikatakannya itu tak benar. Aku justru menyayanginya. Dengan sepenuh hati.
"Babe, terimakasih telah membuatkanku roti bakar hari ini." Harry mencium bibirku singkat dan langsung duduk di kursi sebelahku. Dan aku hanya membalas dengan seulas senyuman.
"Sayang, aku tahu kau pasti sedang memikirkan Kenny. Begitupun aku. Sulit sekali menghadapi kenyataan bahwa Ia tak berada lagi bersama kami."
"Ya, Ia sudah 4 tahun tak berada di sisi kita, Har. Dia bukan gadis kecil lagi. Tetapi kita bisa menemukannya Hazz. Seperti apa yang Ia katakan kepada kita melalui surat. Oh, aku merindukannya." Tak lama, sebuah pelukan menyelimuti badan rampingku. Rasanya masih sama saat kami pertama kali bertemu.
Merasa bosan, aku memutuskan untuk mengelilingi rumah. Dan berakhir di Kamar Kenny.
Kurebahkan diriku di kasurnya. Menghirup dalam-dalam bau Vanilla nya. Melirik ke samping, aku masih bisa melihat sebuah boneka besar berwarna putih yang masih tertata rapi.
Boneka beruang itu yang kadang-kadang membantuku untuk tidur. Karena boneka itulah yang bisa membuatku merasa bahwa seakan-akan Kenny berada di sampingku.
Memories....
Beep. Beep. Beep.
Oh, ada pesan dari Gigi.
-iMessage-
Gigi Hadid
G: Hai Ken!
K: Hai Gi. Ada apa?
G: Aku mau mengajak mu ke starbucks. Kau mau?. Disana juga akan ada Barbara Palvin.
K: Hem, ide bagus. Tunggu aku ya, Gi. See ya soon, bae.
G: ay ay Mate!Dengan sergap, aku langsung mengganti pakaianku menjadi croptop dengan bawahan Legging hitam dan juga sepatu adidas.
Dalam perjalanan menuju starbucks, aku mendengar lagu perfect muncul di radio.
Mengingatkan ku pada saat aku membawa Kenny pulang dan Ia menyanyikan lagu ini dengan suaranya yang bagus.
Beberapa menit kemudian, sampailah aku di tempat tujuanku yaitu Starbucks.
Aku langsung masuk dan melihat dua perempuan sedang bercakap-cakap dengan asyik.
"Hai,Gi. Hai, Barb." Sapaku dan tanpa basa basi aku langsung memeluknya erat.
Berbicara soal Barbara, Ia sahabat baru ku. Aku bertemunya saat ada pemotretan.
Sebelumnya aku memesan Peppermint latté. Aku ingin yang hangat hangat karena entah kenapa tiba-tiba saja aku tak enak badan.
"Bagaimana kabarmu, Barb?" Tanyaku sambil pelan-pelan menyeruput minumanku.
"Bagus. Aku dan Niall sudah jadian!. Ia pria yang sangat baik dan perhatian!. Ah, aku sangat mencintainya. " kata Barbara sambil sesekali tersenyum kecil.
"Bagaimana denganmu, Kendall?"
"Ehm, aku? Well, aku ak-. Permisi sepertinya aku harus ke toilet dahulu. Permisi."
Staga, aku ingin muntah sekarang juga. Perutku rasanya sangat mual dan kepalaku terasa sangat sakit.
Sesampainya aku di kamar mandi, aku memuntahkan isi perutku ke dalam salah satu wastafel.
Merasa sudah membaik, aku langsung keluar dari kamar mandi dan pergi menuju meja.
Tak bisanya aku seperti ini.
"Kau kenapa, Ken? Mengapa kau bisa pucat sekali?. Aku khawatir, ayo kita pergi ke rumah sakit sekarang juga." Gigi pun menuntunku berjalan ke luar starbucks.
***
"Well, Ms.Styles. Kau sudah sadar?" Tanya Dokter yang sekarang berada di sampingku.
"Aku pingsan?"
"Ya, dan selamat Ms.Styles." Dokter itu pun mejabat tanganku dan terlihat senyuman mengembang di wajahnya.
"Selamat kenapa?" Kekehku. Apakah aku terlihat gila? Gila karena berkekeh pada suatu yang tak lucu?
"Kau hamil ,Ms.Styles. Usia kandunganmu sudah menginjak 3 bulan. Aku tahu kau pasti tidak sadar kan?"
Apa? Aku hamil?
Aku harus memberi tahu Harry. Ia pasti akan sangat senang.
AHAY! I'm BACK BABIES! SENANGNYAAA HAHAHAHAH. BTW, CONGRATS YA KEN DAN HARRY.
STAY TUNE FOR ANOTHER CHAPT YA! VOMMENTS! DONT BE A SILENT READERS KAY?
KAMU SEDANG MEMBACA
OuRs 2: Wherever I Go [UNCONTINUED]
Fanfiction[SEQUEL TO OURS] Kau akan menemukanku di suatu tempat seperti yang kujanjikan di suratku 4 tahun lalu. -Kenny xx. WRITTEN IN BAHASA ©2016 by anastashakezd -Warning This books contain some Harrasing word! Enjoy! Ps: Gak nerima silent Readers disini.