Part » 7

4 0 0
                                    

» Author POV

Sesampainya disana ia langsung masuk dan membasuh mukanya.
Namun tak ia sangka ternyata...

"Kita ketemu lagi.. "ujarnya yg membuat nina terperanjat.

"T..tante.."

"Jangan takut,, saya cuma pengen ngobrol sama kamu..."

"Sebenarnya saya suka kalo kamu jadi menantu saya, sayangnya kamu terlahir di keluarga musuh saya..."
Nina hanya diam.

"Saya benci sama kamu karna kamu bagian dari keluarga aldrich tp disisi lain saya juga kasihan sama kamu.."
Ucapan hilda berhasil membuat nina menatapnya.

"Maksud tante apa ya..."ujar nina mulai berani.

"Ya saya kasihan aja sama kamu,, kamu ngerasa nggak sih kalo seluruh keluarga kamu, mulai dr orang tua sampai kakak2 kamu itu cuma sayang sama naya..."

"Nggak mereka juga sayang kok sama aku..."

"Kamu itu polos atau bodoh sih,semua orang lebih sayang sama naya daripada kamu,,"

"Saat ada orang yg mengancam keluarga kamu cuma naya kan yg di berikan bodyguard,, apa kamu juga di kasih...? Nggak kan..."

"Dari mana tante tau hal itu..."

"Nggak penting saya tau dari mana, yg penting saya cuma mau nasehatin kamu aja..."

"Itu nggak mungkin,, krn aku tau alasan ayah nyewa bodyguard cuma buat naya.  "

"Oh ya memang apa..?"

"Ya karna musuh ayah tuh ngincarnya naya..."

"Kamu tau alasan mereka Ngincer naya bukan kamu atau kakak kamu. ."

"Ya karna mereka tau kalo naya tuh...."ujar naya menggantung.
"Anak kesayangan ayah.  "ujar nina pelan

"Nah kan udah ke bukti apa yg saya omongin.."
Nina hanya bisa diam.

"Bagi mereka yg penting tuh cuma naya kamu sama sekali nggak berarti untuk merrka..."
Nina menatap hilda dg mata yg sudah berkaca-kaca.

"Jangan nangis tante akan selalu ada buat kamu kok,, tante dukung kamu..."

"Bukannya tante benci sama aku kenapa tante kayak gini sama aku..."

"Saya benci orang tua kamu,, bukan kamu dan seperti yg saya katakan tadi saya kasihan melihat kamu yg tdk mendapat keadilan .."

"Kamu jangan khawatir ya kalo kamu mau curhat atau apa kamu telfon tante aja,, tante akn siap bantu kamu..."
Nina pun menghambur ke pelukan hilda.

Namun di balik punggung nina hilda tengah tersenyum sinis.
'tunggu pembalasanku reina penbalasan ini akan lebih menyakitkan dari apapun..'batinnya.

¤¤¤¤¤

Mereka tengah menunggu kedatangan nina.
Tak lama setelah itu nina pun kembali dan menghampiri mereka.

"Dari mana aja sih nin lama banget.."tanya imel.

"Sorry tadi antri banget toiletnya.. "
Mereka pun mengangguk.

"Yaudah kita muter2 yukk..."ajak naya.

Yg membuat nina menatapnya dg kesal. Namun di detik kemudian..
'Nggak naya tuh adek gue,,gue nggk boleh benci sama dia,, yg di omongin tante hilda pasti salah,,'batin nina

Mereka pun melanjutkan berkeliling melihat2 buku yg bagus.

30 Menit Kemudian. 

Mereka sudah mendapatkan buku yg mereka inginkan

"Kemana lagi nih pulang atau gimana..."tanya naya.

"Udah sore nay,, mending pulang aja deh..."jawab stella.

"Yaudah deh kalo gitu kita pulang aja..."
Kemudian mereka pun memutuskan untuk pulang.

Sesampainya di rumah....

Nina dan naya pun turun dr mobil trisha.

"Tris makasih ya.."

"Siipp.."kemudian trisha pun melajukan mobilnya

"Ayo masuk kak.."ajak naya, nina pun mengangguk dan langsung masuk ke dlm rumah.

"ASSALAMU'ALAIKUM NAYA YANG CANTIK DAN IMUT SUDAH PULANG.."Seru naya. Nina hanya bisa menggeleng melihat kebiasaan adiknya.

"Ehh princessnya ayah udah pulang gimana seru.."ujar fadil kemudian naya menghampirinya dan duduk di samping fadil.

"Seru tapi capek yah..."jawab naya.
Sedangkan nina yg masih berdiri merasa hatinya mencelos melihat sang ayah hanya menyapa naya.

"Sini sayang duduk kamu pasti capek kan..."ujar fadil.

"Nina ke kamar aja yah mau mandi..."ujar nina langsung pergi. Yg membuat fadil menatapnya heran.

"Ada apa..?"tanyanya pd naya.

"Jadi tadi di mall kita ketemu tante hilda, ya biasalah yah debat dikit.. Tp nggak ada masalah besar kok..."
Fadil hanya mengangguk.

Di lain pihak...

Nina tengah berbaring di ranjangnya seraya sesekali mengusap air mata di pipinya.

"Apa gue emang nggak berharga ya bagi mereka."ujarnya terisak.

"Terus gue harus gimana..."ujarnya dg air mata dan tangis yg semakin kencang.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

ΠΠΠΠΠΠΠΠΠ

To be continue...

Voment readers....

«10-06-2016»

SOFF {5} : The ObstaclesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang