Part » 6

5 0 0
                                    

» Author POV.

"Maksud lo apa ngomong kayak gitu sama nina HAH...."Bentak nino marah pd ardhi.

"Karna Gue muak sama lo juga keluarga lo..."

"Lo..."ujar nino geram hendak memukul ardhi namun di cegah oleh nina.

"Jangan kak."
Tak lama brian,azka,dan imel pun datang.

Kemudian nino pun melepas cengkramannya di kerah baju ardhi.

Kemudian ardhi pun pergi meninggalkan mereka.

Nina hanya diam seraya melihat kepergian ardhi dan perlahan air matanya pun menetes.

Nino yg melihat itu langsung membawa kembarannya itu ke pelukannya.

"Semuanya pasti bakal baik2 aja lo yg sabar ya nin. ."ujar imel.

Nina hanya bisa menangis di dekapan sang kakak.

Bel Pertanda Pulang pun berbunyi...

Nina,imel,nino,azka,dan brian pun segera keluar dr kelas

"Oh ya mel pulang sekolah naya ngajak ke mall, katanya ada pameran buku bagus..."

"Yaudah kita ikut aja. "jawabnya

Nina pun mengangguk.

"Kalian mau di anter atau gimana..?"tanya nino.

"Mmhh nggak usah deh katanya trisha sama valen bawa mobil jadi mereka jemput kesini..."jawab nina,nino pun mengangguk.

Tiinn..tiin...

Bunyi klakson mobil itu mengalihkan perhatian mereka pd 2 mobil BMW berwarna merah dan biru yg sudah bertengger di depan gerbang..

Banyak siswa yg lewat dan sesekali menggoda mereka krn kedua mobil tersebut berisikan 8 Cewek cantik dg seragam berbeda dg sekolah mereka.

"Weitz ada cecan2 dari mana nih..."goda azka saat mereka menghampiri D'Fredella.

"Dari SMA sebrang sono noh"jawab naya.

"Iya apalagi yg nyetir di mobil yg warna biru tuh,udah punya pacar belom..."goda brian pd valen.

"Belom sih kak..."jawab valen yg membuat brian membelalakan mata.

"Ihh kamu harusnya jawab udah,, kan aku pacar kamu..."ujarnya kesal.

"Rasain tuh cewek lo aja kagak mau ngakuin lo sbg pacarnya.."ujar nino.
Brian hanya memanyunkan bibirnya.

"Udah ahh jangan ngomongin pacar mulu,, pacar gue nggak ada nih..."ujar naya kesal.

"Siapa suruh nyari cowok CEO guru pula jadinya sibuk deh..."cibir azka.

"Nggak Dia nggak sibuk kok dia tadi mau ikut tp nggak gue bolehin..."

"Kenapa nay..?"tanya imel.

"Ya nggak papa pengen hangout sama cewek2 aja..."

"Halah bilang aja kalo lo gak mau ajak kak fariez biar bisa ngelirik cowok lain kan.. Ngaku.."cibir nino.

"Nggak jangan su'udzon deh kak.."

"Udah2 kalian kok malah debat sih.. Mending kita cepet berangkat ntar keburu sore loh..."lerai stella.

"Yaudah deh ayo kak masuk..."ajak naya.

Nina dan imel pun masuk ke dalam mobil trisha.

Tanpa mereka ketahui jauh dr tempat mereka ardhi tengah menatap gadis yg di cintainya dg tatapan yg sulit di artikan.

"Kenapa gue kayak gini sih... Gue nggak mau kehilangan lo nin. "erangnya frustasi.

¤¤¤¤¤

D'Fredella,nina dan imel tengah melihat2 buku sampai tiba2 nina menangkap sosok yg ia takuti dan ia hindari

Krn merasa takut ia pun mencengkram baju naya yg ada di sampingnya dan membuat naya menoleh tepat saat itu pula orang tersebut datang menghampiri mereka.

"Jadi ini anak yg namanya naya putri bungsu di keluarga aldrichh.."ujarnya sinis seraya menatap naya.

"Maaf Anda siapa ya.."tanya naya sopan

"Perkenalkan Hilda Ifani Sanders.  "ujarnya yg membuat naya kaget

"Iya ini saya,, orang yg hidupnya sudah di hancurkan oleh ibumu."

"Maaf tante,, saya rasa itu bukan kesalahan mama saya itu sudah takdir..."

"Ternyata kamu berani juga,, saya pikir kamu tdk berani berbicara..."

"Saya tdk takut selama saya ataupun keluarga saya tdk bersalah..."

Hilda tertawa sinis.
"Terserah... Dan untuk kamu jauhin anak saya,, krn sampai kapanpun saya tdk akan merestui kamu berhubungan dg anak saya..."ujarnya sinis kemudian pergi meninggalkan Mereka.

Nina tak mampu berkata apa2 lagi.
Nina pun langsung menangis di pelukan naya.
Naya pun berusaha menenangkan sang kakak.

"Mending kita pulang sekarang..."ajak vanya yg melihat keadaan sudah tdk memungkinkan untuk tetap disna.

"Nggak.. Nggak usah kalian liat2 buku aja dulu... Gue mau ke toilet bentar..."ujar nina.

"Gue temenin..."ujar naya.

"Nggak usah nay lo disini aja gue nggak papa kok.."keukeuh nina. Akhirnya mereka pun mengangguk.

Setelah itu nina langsung bergegas menuju ke toilet.

Sesampainya disana ia langsung masuk dan membasuh mukanya.
Namun tak ia sangka ternyata...
.

.
..
.
.
.
.

ΠΠΠΠΠΠΠΠ

To be continue.

Voment..

Happy reading.

«06-06-2016»

SOFF {5} : The ObstaclesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang