Part » 8

4 0 0
                                    

» Author POV

Pagi ini entah mengapa nina Merasa keadaan hatinya sangat kacau.

Dengan perasaan yg bercampur aduk ia pun turun untuk sarapan bersama keluarganya.

"Pagi.."sapa nina.
Yg di balas anggukan oleh semua orang, tak lama setelah itu. 

"PAGI SEMUANYA..."Seru naya.

"Pagi..."jawab fadil

"Elah pagi2 udah TOA aja deh..."cibir nino.

"Tp kalo nggak ada naya rasanya kayak kuburan tau."jawab nath.

Tepat saat itu juga nina merasa bahwa memang benar kehadirannya disini tdk berarti.

Nina pun berdiri.

"Mau kemana kak..?"tanya naya.

"Mau berangkat..."jawabnya berusaha setenang mungkin.

"Lo kan belum makan apa2 nin..."jawab nath.

"Nggak papa,, nina berangkat Assalamu'alaikum..."ujar nina kemudian keluar dr rumah.

"Nina kenapa sih kok aneh banget sikapnya..."ujar nash.

"Mama juga bingung bahkan dia nggak cium tangan mama sama ayah,, nggak biasanya dia kayak gitu.."

"Nanti nino coba cari tau ya.. Sekarang nino mau berangkat nyusulin nina..."

"Yaudah kamu susul dia sekarang.."ujar fadil,nino pun mengangguk kemudian mencium tangan kedua orang tuanya.

¤¤¤¤¤

Nina sampai terlebih dahulu di sekolah,, ia tengah menyusuri koridor sampai tiba2 ada yg memghalangi jalannya.

"Lo kenapa sih nin. "tanya nino.

"Nggak papa"

"Kenapa sikap lo aneh banget kalo nggak papa"

"Gue nggak papa,,  gue duluan ya.. "ujar nina kemudian meninggalkan nino.

Namun di tengah2 perjalanan ia berpapasan dengan ardhi.
Nina hanya diam kemudian melanjutkan perjalananya menuju kelas

Sedangkan ardhi masih berdiri di tempat yg sama seraya terus menatap punggung nina yg semakin lama semakin menjauh.

"Gue kangen sama lo nin.."ujarnya lirih.

"Cinta itu kadang emang menyakitkan bro. "ujar seseorang menepuk pundak ardhi

"Lo.. "

"Ya ini gue brian.. Gue benci situasi kayak gini,,  lo natap kita penuh benci.. "
"Gue kangen Kita yg dulu sering ketawa bareng,, jailin guru bareng,, gue pengen kita solid kayak dulu lagi ar.. "

"Itu nggak mungkin. "

"Kenapa nggak mungkin.. "

"Gue nggak mau temenan sama orang yg udah ngancurin kehidupan keluarga gue."

"Kita semua termasuk nina dan nino itu sama kayak lo,,  kita juga kaget dan hampir nggak percaya denger yg sebenarnya.. "
"Itu masa lalu ar,,  semua orang punya masa lalu yg bahkan lebih pahit dari masa lalu lo,,  tp mereka bisa ngelupain dan berusaha nata hidup mereka jadi lebih baik lagi. "

"Itu mereka bukan gue.. "

Brian menghembuskan nafas jengah.
"Apa lo akan selamanya nyimpen dendam kayak gini.. "

"Gue nggak peduli sama apa yg lo omongin,,  jadi nggak usah sok nasehatin gue.. "ujar ardhi kemudian meninggalkan brian yg setengah mati menahan amarahnya.

Sedangkan di dalam kelas..
Nina tengah duduk seraya membaca buku pelajarannya. 
Tak lama nino dan imel pun datang

Nino segera duduk di bangkunya begitupun dg imel langsung duduk di samping nina.

"Tumben nin baca buku,, biasanya paling males temenan sama yg namanya buku.. "ujar imel.

"Ya kan kita mau UN jadi gue harus banyak2 baca buku dong.. "jawabnya seraya tersenyum.

'kata nino sikapnya nina aneh tp kok ini biasa2 aja.. 'Batin imel.

"Nin gue mau nanya boleh..?"ujar imel hati2.

"Mau nanya apaan? "

"Kata nino sikap lo aneh,,  emang ada apa sih.. "
Nina menatap imel lama.

"Ntar aja istirahat gue ceritain di perpus,,  sekarang udah ada bu ririn tuh.. "ujar nina saat melihat ada guru yg masuk ke dlm kelas mereka.

¤¤¤¤¤

Sekarang nina tengah duduk seraya membaca buku di salah satu meja yg ada di perpus.

Tak lama setelah itu imel pun datang dg membawa minuman dan juga roti untuk mereka berdua.

"Nih nin.. "ujar imel seraya menyodorkan minuman tersebut.

"Thanks.  "imel hanya mengangguk.

Kemudian imel duduk di samping nina.

"Lo nggak lupa janji lo buat cerita kan nin.. "ujar imel.

"Heheh tenang aja kalii takut banget sih gue nggak cerita.. "
Imel hanya terkekeh.

"Jadi Sebenarnya kemaren pas gue ke toilet gue ketemu lagi sama tante hilda..."

"Terus.. "

"Gue Sempet ngobrol sama dia,, lo tau dia ngomong apa..? "

"Emang dia ngomong apaan nin."

"Dia bilang kalo dia kasihan sama gue,, "

"HaH kenapa kok gitu.. "

"Dia bilang dia kasihan sama gue krn semua keluarga gue lebih sayang sama naya daripada gue.."

"Nin lo nggak mikir kayak gitukan..? "

"Awalnya gue nggak percaya sama omongan dia, tp makin kesini gue juga ngerasa mel.. "

"Nin please,, jangan mikir kayak gitu,, lagipula hal apa yg ngebuat lo ngerasa kayak gitu. "ujar imel

"Semuanya jelas mel,, ada nggaknya gue itu nggak ada yg berubah,, tp kalo naya nggak ada mereka ngerasa kehilangan banget.. "

ΠΠΠΠΠΠΠ

Tbc
Voment guyss...

«16-06-2016»

SOFF {5} : The ObstaclesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang