Part » 4

6 0 0
                                    

» Author POV

"Nama panjang saya Feranina Latisha Aldrich "
Garry dan hilda terkejut bukan main mendengarnya.

"Aldrichh..? Jadi kamu anaknya Fadil dan Reina..."tanya hilda.

"Iya tante..."

"Ardhi mama minta kamu putusin hubungan kamu sama anak ini..."ujar hilda sinis.
Yg membuat semua orang terkejut.

"Maksud mama..?"tanya ardhi tdk percaya.
"Tpi kenapa ma bukannya mama suka sama nikdona terus kenapa mama nyuruh ardhi putusin nina.."

"Iya mama memang suka sama dia tapi tadi sebelum mama tau kalo dia anaknya fadil dan reina..."

"Terus apa salahnya ma kalo nina anaknya om fadil dan tante reina.."ujar ardhi tak terima.

Sedangkan nina hanya bisa menunduk seraya menahan sesak di dadanya.

"Itu salah.. Krn asal kamu tau aja orang tua dia adalah penyebab mama masuk rumah sakit jiwa dan penyebab hancurnya perusahaan papa dulu..."ujarnya yg membuat ardhi serta nina terkejut luar biasa.

"Apa..? Itu nggak mungkin tante.."ujar nina mulai terisak.

"Kalo kamu nggak percaya kamu tanya sama orang tua kamu..."

Nina yg sudah tdk tahan dg apa yg di ucapkan hilda pun memutuskan berlari meninggalkan rumah keluarga sanders dg air mata yg bercucuran.

Ia berlari tanpa tau tujuan yg akan ia tuju.
Ia tdk kenal daerah tersebut, ia takut karna seorang diri disana.

Ia berjalan terlalu jauh akhirnya ia pun memutuskan untuk duduk di pinggir jalan seraya menenggelamkan wajahnya di antara lutut2nya.

Ia pun merutuki nasib buruk yg tengah menimpanya.
Air matanya tak kunjung berhenti.
Ia bingung apa yg harus ia lakukan sekarang.

Ia terus menunduk sampai tiba2 ada Seseorang yg memegang pundaknya dan membuatnya terlonjak kaget.

"AKKHHHHHH...."teriak nina histeris.

"Nina kamu ngapain disini...?"tanya orang tersebut.

"K..ak Fariez..?"ujar nina terbata.

"Kamu ngapain disini..."tanya fariez, nina tdk menjawab ia hanya menangis.

"Ayo bangun kakak anter pulang..."ujar fariez seraya membantu nina berdiri dan memapahnya masuk ke dalam mobil miliknya.

Kediaman Keluarga Sanders..

Suasana tegang masih menyelimuti rumah tersebut.

"Harusnya kamu nggak ngomong kayak gitu sama nina..."ujar Garry.

"Kenapa kamu malah belain dia, apa jangan2 kamu masih suka sama reina Iya..."

"CUKUP... Aku udah capek bahas masalah ini terus menerus... Aku cuma mau kamu lupain semuany, aku sama reina udah bahagia sama kehidupan dan keluarga kita masing2..."geram garry.

Ardhi yg sudah tdk tahan mendengar pertengkaran orangtuanya pun memutuskan untuk naik ke atas menuju kamarnya.

Di Dalam Mobil Fariez....

"Kenapa kamu bisa sendirian di tempat tadi..."tanya fariez saat melihat nina sudah mulai tenang.

"Ceritanya panjang kak..."ujar nina.
Kemudian fariez pun tdk bertanya lagi krn ia tau bahwa nina sedang mengalami masalah yg besar.

Beberapa menit kemudian mereka sampai di pekarangan rumah keluarga Aldrich.

Fariez dan nina pun turun dr mobil dan segera masuk ke dalam rumah.

Sesampainya di dalam keluarga aldrich tengah berkumpul dan saat mengetahui kedatangan nina mereka kaget bukan main krn melihat kondisi nina yg acak2kan.

"Ya allah nina kamu kenapa sayang..."ujar reina panik dan langsung menghampiri nina begitupun dg ayah dan saudaranya yg lain.

"Riez, nina kenapa..?"tanya nash.

"Gue juga gak tau tadi gue ketemu dia di jalan.."

"Di jalan..? Terus kak ardhi mana...?"tanya naya.

"Mereka semua benci sama gue..."ujar nina Mulai terisak di dlm pelukan naya.

"Kenapa mereka benci sama kakak..?"

"Kalian tanya sama ayah juga mama, mereka pasti tau hal apa yg bikin keluarga sanders benci sama aku..."
Semua orang membelalakkan mata.

"Sayang kamu jangan salah paham dulu.."ujar reina hendak menyentuh pundak sang putri namun nina langsung menghindar.

"Jangan Sentuh aku..."

"Nina Sayang kamu dengerin penjelasan kami dulu.."ujar reina.

"Yaudah ayah sama mama jelasin sekarang.."

"Kalian duduk dulu mama akan jelasin semuanya..."ujar reina 

Mereka pun menurut dan duduk di sofa yg ada di ruang tamu.

"Semuanya berawal saat mama dan garry ayahnya ardhi duduk di bangku kuliah,, kami sahabat baik mama anggep om garry sebagai sahabat mama..."

"Namun seperti pepatah yg mengatakan tdk ada yg namanya hanya teman antara laki2 dan perempuan,, dan benar saja setelah kami bersahabat cukup lama..."

"Om garry nyatain perasaannya sama mama,, tp mama nggak bisa nerima dia krn saat itu mama udah punya ayah kamu.."

"Om Garry bisa nerima keputusan mama dg lapang dada,, tp krn hal itu tante hilda benci sama mama krn dia selalu ngejar2 om garry..."

"Saat tau kalo om garry nembak mama dan menolaknya dia semakin murka, ia berusaha mendapatkan om garry namun usahanya selalu gagal krn om garry masih punya perasaan sama mama..."

"Sampai akhirnya tante hilda masuk RSJ Dan itu membuat kami semua terpukul,, saat itu om garry sadar kalo cinta sejatinya adalah tante hilda,.."

"Perlahan2 om garry mulai menerima tante hilda dan selalu mendampingi tante hilda untuk terapi sampai ia sembuh.  "

"Setelah tante hilda sembuh, mereka pun menikah, ayah dan mama datang ke pernikahan mereka, namun ternyata tante hilda masih menyimpan dendam sama mama dan mama nggak nyangka kalo dendam itu masih berlanjut sampai sekarang..."ujar reina mulai terisak, naya pun memeluk mamanya tersebut.

"Maafin "Maafin Nina ma... Nina salah krn udah salah paham sama mama..." ma... Nina salah krn udah salah paham sama mama..."

.
.
.
.

.
.
.
.
.

ΠΠΠΠΠΠΠΠΠΠ

To be continue...

Voment...

Maaf bnyak typo.

Happy reading...

«04-06-2016»

SOFF {5} : The ObstaclesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang