- Pagi hari -
Bianca hari ini tidak pergi sekolah bareng Dave karna Dave harus datang lebih cepat karna ia piket bertugas hari ini
Bianca melangkah sendirian memasuki pekarangan sekolah yang sudah dihuni para murid sekolahAda yang sudah bermain basket dipagi hari, bernyanyi , bahkan ada yang pacaran dibawah pohon sekolah -_-
Bianca berjalan menaiki tangga karna kelasnya berada dilantai 3
Ia memainkan ponselnya sambil menaiki tangga sekolah
Lalu menyusuri koridor sekolah
Tiba tiba indra penciuman nya menajam" ah inikan wangi parfum Dewa!" ucapnya spontan memandang kebelakang dan ternyata
"eh.. eh lo?" ujar Bianca gelagapan sambil memandang dari atas sampe bawah
" Hai cewe gugup yang semalam" ujar lelaki itu sambil terkekeh menunjukan senyum manisnya
"ng.. ngapai lo disini? Gue gatau kalo lo murid sekolah ini" jawab Bianca heran
" memang, gue resmi jadi murid sekolah ini juga baru hari ini" ucapnya sambil memandang sekeliling sekolah , diikuti pandangan dan bisikan cewe cewe genit
" ah iya , kenalin gue Javin , gue sempat pindah ke Amerika 2 tahun , dulu gue tinggal di Indonesia sampai gue umur 15tahun , dan sekarang gue balik lagi ke kampung halaman gue" jelas lelaki bernama Javin itu taklupa menyunggingkan senyuman diwajahnya
"bisa diabetes nih gue" ucap Bianca pelan
"lo ngomong apa barusan?" tanya Javin sedikit mendekatkan wajahnya ke Bianca
"eh eng.. nggak kenalin gue Bianca Amanda , gue kelas XI - IPA 2 , salam kenal , javin" ujar Bianca sambil menjulurkan tangan nya
"salam kenal,Manis" ucap Javin santai
BLUSHHH...
Wajah Bianca memerah seperti kepiting rebus"anjir pagi pagi udah dibakar aja pipi gue.." umpatnya dalam hati
"ah .. it.. itu perlu gue antar kekelas?" tawar Bianca
" Boleh , kata Pak Jaka gue dikelas XII IPA 4" jawab Javin sambil melangkah disamping Bianca
Tentu saja berita murid baru "cogan" bernama Javin J itu sudah menyebar luas , adik adik kelas yang fangirl langsung membuntuti Javin kemana saja
"Dave !" panggil Bianca ketika melihat sahabatnya sedang berjalan keluar dari perpustakaan
" Eh gue nyariin lo, udahan pdkt sama anak baru cogan itu tadi?" tanya Dave sedikit jutek
" ih paansih Cuma ngantar kekelas doangkok!" jelas Bianca sambil memelintir rambutnya
"kenapa lo salting gitu?" tanya Dave menyelidiki sambil menatap sahabatnya itu
" karna dialah cowo yang gue maksud bikin gue jatuh cinta , Dave! Apa kami dipertemukan Tuhan ya? Suatu kebetulan yang menguntungkan!" ucap Bianca dengan wajah berseri
Dave cuma terdiam membisu dan pergi berlalu meninggalkan Bianca
"kalau mencintaimu memang harus sesakit ini , maka aku amat menyukai rasa sakit ini , Bianca"
Dave POV-
Bukankah lelaki tersebut sangat beruntung ? Kau bahkan bisa merebut hatinya tanpa perjuangan dan pengorbanan setetespun.
Sementara aku? Selalu menjaga dan melindungi dia dari kecil sampai detik ini!Cemburu? Tak bisa kupungkiri tentu saja.
Bianca tidak pernah dekat bahkan memiliki perasaan lebih terhadap lelaki
Bukan tak ada yang naksir dia, ada, banyak malah.
Hanya saja menurutku dia bukan wanita yang gampang membuka hati nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hidden Feelings
Teen FictionMungkin ada yang berkata kalimat " aku bahagia ngeliat kamu bahagia , walau tanpa aku " Itu cuma bullshit Tapi buat gue , cowo yang sedang menanti hujan dimusim kemarau ini Menurut gue itu nyata Karna itu pengalaman gue sendiri