CHAPTER 7

379 34 0
                                    


Tiba tiba handpone kei terjatuh dari tangannya.
Seketika tubuh kei merasa lemas dan wajahnya berubah pucat.

"Jiyeon-aa,, wae??" tanya jimin khawatir.

Namun kei tak menjawab dan matanya merah karna menahan tangisnya, lalu jimin menghampirinya dan memeluknya.

"Jiyeon-aa,, wae?? Apa yang terjadi??" tanya jimin khawatir akan kei.

"Seseorang menelpon tadi berkata bahwa a-appa ku kecelakaan" jawab kei bergetar dan mulai menangis.

"Jinjjaa?? Bagaimana bisa?? Kajja kita ke rumah sakit,," jawab jimin cepat dan menarik tangan kei yang masih diam mematung dan menangis.

-Sesampainya di rumah sakit-

"Eomma,,, dimana appa??" tanya kei ketika melihat eomma nya menunduk sedih.

Eomma kei tidak menjawab dia langsung memeluk anak semata wayangnya itu lalu menangis.

"Eommaa apa yang terjadi?? Appa baik-baik saja kan??" tanya kei yang mulai khawatir dan matanya berkaca-kaca.

"Appa mu sudah tidak ada,, dia sudah tenang di alam sana, kau harus mengikhlaskannya" jawab eomma kei dan terus memeluk kei.

Kei yang mendengarnya langsung lari ke arah taman dan tak memperdulikan eomma nya memanggilnya, lalu jimin mengejarnya.

"Tuhann,, kenapa kau mengambil appa ku, aku sangat menyayanginya" teriak kei ketika berada di taman.

Jimin langsung memeluknya dari belakang, lalu membisikan kata kata
"Aku disini, aku akan menjagamu dan menghiburmu ketika kau sedih, percayalah aku tidak akan membuat mu kecewa" ucap jimin.

Kei yang mendengarnya langsung memutar balikkan badannya dan memeluk jimin.

"Kenapa tuhan mengambil appa ku, apa salah ku,, aku masih belum mengikhlaskannya" ucap kei yang berada di pelukan jimin.

"Tuhan menyayangimu jiyeon-aa,, tuhan ingin kau menjadi sosok yang kuat,, jangan bersedih jiyeon-aa, aku selalu ada untukmu" jawab jimin sambil menenangkan kei.

-

Pemakaman appa kei telah selesai, tetangga dan kerabat keluarga kei telah pulang ke rumah masing masing, tinggal eomma kei,kei,jimin,dan orang tua jimin

"Jiyeon-aa,, kajja kita pulang" ucap eomma kei yang sudah terlihat tabah.

"Aku ingin menemani appa sebentar saja,eomma,, bisakah aku disini?" ucap kei dengan suara bergetar.

"Arraseo.. Jimin-ssi kau bisa menjaganya kan??" ucap eomma kei kepada jimin.

"Eohh.. Nne,,kau bisa pulang bersama orang tuaku" jawab jimin sambil menunduk memberi salam.

"Eohh.. Nne" jawab eomma kei

Kei memandangi makam appanya itu, ia tidak mengerti kenapa tuhan tega nengambil sebagian dari kebahagiaannya,

"Jiyeon-aa,, sampai kapan kau seperti ini,eoh?? Kau membuat ku sedih kei" ucap jimin yang khawatir akan keadaan kei sekarang.

Kei hanya menatap jimin dengan tatapan sendu dan kembali memperhatikan makam appanya itu.

"Jiyeon-aa,, kajja kita pulang, sampai kapan kau akan berdiam diri disini" jawab jimin yang mulai mendekati kei dan memeluknya.

"Apakah tuhan itu adil?? Aku hanya tak mengerti,, apa maksud tuhan mengambil appaku,," ucap kei yang terus menangis.

"Percayalah, jiyeon-aa,, tuhan sangat adil, mungkin sekarang kau sedang diuji seberapa kuat dirimu kei, jangan khawatir aku akan selalu ada di sisi mu" jawab jimin sambil tersenyum.

***

"Oppa.. Gomawo telah mengantarku pulang, aku masuk dulu,," ucap kei sambil tersenyum, walaupun jimin tau senyum itu bukan senyum yang sebenarnya.

Fall In Love With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang