[10] LK Entertainment

6.5K 476 51
                                    

Lidya pov

Ini seperti mimpi, orang biasa sepertiku bisa mendapatkan seseorang yang sangat sempurna sepertinya. Dia, sosok yang selalu aku inginkan, sosok yang selalu aku dambakan dan sosok yang selalu hadir di dalam mimpiku kini akhirnya sudah menjadi milikku.
Sungguh aku adalah orang yang paling beruntung di dunia ini.

Melody pov

Setelah sekian lama akhirnya aku bisa merasakan perasaan ini lagi. Perasaan bahagia yang tak mampu kuungkapkan dengan kata-kata. Perasaan yang mampu membuatku seperti terbang ke angkasa. Perasaan yang menggelitik hatiku saat bersama dengannya.
Dia yang mampu menghadirkan perasaan itu lagi. Dia yang hadir secara tiba-tiba telah mengisi hari-hariku yang membosankan dengan canda tawanya. Dia yang membuatku merasakan lagi apa itu cinta.

Author pov

Mobil Lidya sudah berhenti di depan apartment Melody sejak tadi tapi Melody tak kunjung turun dari mobil itu. Sedangkan Lidya juga masih duduk di depan kemudi tanpa bergerak sedikit pun. Keduanya terdiam di kursi masing-masing dengan menatap lurus ke depan.

"Mel" "Lid"
Panggil keduanya secara bersamaan. Entah kenapa suasana di mobil itu sedikit canggung setelah keduanya resmi menjadi sepasang kekasih.

"Kamu aja duluan yang ngomong," ucap Lidya sambil menggaruk tengkuknya.

"Emnn gak kamu aja," balas Melody malu-malu.

"Kamu aja."

"Enggak kamu."

"Kamu aja."

"Enggak kamu."

"Kamu aja."

"Eh.. kok kita jadi lempar-lemparan kata gitu sih," ucap Lidya sedikit terkekeh. "Yaudah aku aja." Lidya memberi jeda pada kalimatnya. Tubuhnya ia gerakkan menghadap Melody lalu tangannya mulai meraih tangan Melody untuk ia genggam. Matanya juga sudah menatap dalam ke mata kecoklatan orang didepannya.
"Ehem... Melody yang cantik dan lucu aku cuma mau bilang aku tuh bahagia banget karena kamu udah mau nerima cinta aku. Ini tuh emajing banget buat aku bisa dapetin sosok sesempurna kamu," ucap Lidya memberikan senyum manisnya ke arah Melody.

"Aku juga, aku seneng banget bisa punya orang yang perhatian banget sama aku. Kamu itu bagian dari hidup aku sekarang. Jangan pernah tinggalin aku, ok?" ucap Melody lalu mengelus pipi Lidya lembut.

"Pasti. Aku ga akan pernah ngecewain kamu apalagi ninggalin kamu," ucap Lidya meraih tangan Melody yang masih mengelus pipinya.

Perlahan namun pasti Lidya mendekatkan wajahnya ke arah Melody.
Melody yang mengerti kemudian menutup matanya. Hembusan nafas Lidya bisa Melody rasakan menerpa wajahnya.
Detik berikutnya bibir mereka pun bertemu.

Lalu biarkanlah mereka menikmati waktu berdua tanpa ada yang mengganggu:D

***

Lidya terlihat sedang berjalan sambil bersiul cukup keras di sepanjang koridor kantor. Semua orang yang berpapasan dengannya selalu ia berikan senyum manisnya. Entah orang itu dikenalnya atau tidak senyum merekah ia berikan kepada mereka.
Tak jarang ada beberapa orang yang terlihat mengerutkan dahinya karena kelakuan Lidya yang mungkin sedikit aneh.

"Cieee pagi-pagi semangat amat mbak? Baru dapet hadiah 1 milyar lu," tanya Kinal yang tiba-tiba datang dari belakangnya.

"Ini lebih dari hadiah 1 milyar Nal. Ini tuh....gimana ya... emn ya gitu deh pokoknya, lu ga mungkin ngerti," ucap Lidya berbinar.

"Pasti karena udah official kemaren sama si bu CEO kan...kan...kan..." goda Kinal menaik turunkan alisnya.

"Sstt dari mana lo tahu?" ucap Lidya sedikit berbisik.

My Workaholic BossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang