Four (Sorry!)

111 6 0
                                    

Happy reading!

Calvin POV

17.30 Pm.

Aku masih memikirkan perkataan Anni tadi, dan masih terngiang jelas didalam benak ku. "

" Hey kau kira aku sama dengan wanita wanita mu yang pernah kau kencani itu ?Yang menurut kepada mu hanya karena ingin mendapat kekayaan mu itu ?". Sangat ku ingat jelas dia mengatakan kalimat itu seperti mengejek ku, tapi anehnya aku tidak bisa marah kepadanya.

"makanlah omongan ku tadi Mr.Steward, ku harap kau bisa menghargai perempuan setelah ini". Aku semakin mencerna setiap perkataan nya yang menusuk, tapi anehnya lagi aku tidak bisa marah kepadanya.

" Damn it! Apa yang harus kulakukan?". Maki ku frustasi.

Drrrtttt Drrrtttt

Ponsel ku berbunyi dan segera ku angkat.

Andrian Calling

"Hallo ! Ada apa Andrian?". Tanya ku.

" Sekarang anda sedang ada dimana ?". Tanya Andrian yang tak lain tak bukan adalah tangan kananku sekaligus sahabat ku sejak semasa kuliah.

" Aku ada dirumah Andrian, mengapa ?".

"Saya akan mengantar beberapa dokumen dari perusahaan china yang bekerja sama dengan kita Mr.Steward". Jawabnya.

" Iya antarkan saja". Ucapku.

" Baik Mr. Steward, selamat malam Mister". Ucapnya.

" Selamat malam". Aku pun memutuskan sambungan telepon nya.

Aku kembali berkutat dengan pemikiran ku. Hey kenapa aku ini? Tidak biasanya aku terlalu memusingkan masalah seperti ini, apalagi ini hanya masalah kecil. Apa yang harus kulakukan, demi apapun sekarang aku sedang membutuhkan solusi.

Tenggorokanku terasa dilanda kemarau hingga suaraku serak. Aku berjalan menuju pantry dan mengambil air putih. Kuteguk air putih didalam gelas itu dengan sekali tegukan dan menaruh gelas kosong itu diatas meja. Setelah itu aku duduk di sofa diruang tengah dan membuka laptop melanjutkan pekerjaan ku tadi yang hampir selesai.

Tingnong

"Masuk !".Ucapku tanpa mengalihkan pandangan ku dari laptop.

" Ini dokumen yang harus anda baca dan anda tanda tangani". Ucap nya sambil meletakkan dokumen dalam map merah diatas meja yang ada dihadapanku.

Akupun sudah menyelesaikan tugas ku yang ada di laptop, akupun mematikan laptop nya setelah itu beralih ke dokumen yang dibawa Andrian ini. Aku membaca nya dan sesekali menandatangani beberapa kertas itu.

" Maaf ada apa dengan anda ? Sepertinya anda sedang gelisah". Tanya nya yang membuat ku menghentikan aktivitas ku.

" Demi apapun, sekarang aku sedang membutuhkan solusi". Ucapku.

Andrian menanggapi ku dengan serius.

" Cerita kan saja kepada saya Mr.Steward, saya berjanji tidak akan memberitahu kepada siapapun". Ucapnya.

" Apakah salah jika aku mencium wanita yang baru mengalami itu ?". Tanya ku.

" Maaf apa yang membuat anda bertanya seperti ini? ". Tanya nya bingung..

" Ini pertama kalinya dia mengalami itu". Ucapku sedikit memalingkan wajah dari Andrian.

" Apakah wanita itu marah kepada anda ?". Tanya nya lagi.

I am yoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang