Flashback.
Leon menyandarkan badannya di pinggir tebing dekat pantai. Ia ditemani dengan ratusan, bukan ratusan, tetapi ribuan kunang-kunang dengan tubuhnya yang menyala kuning terang.
Leon mengamati langit yang dihiasi ribuan bintang terang dan bulan cembung.
Leon merasa ada orang yang berada di belakangnya. Jadi ia mengubah posisinya menjadi posisi duduk lalu melihat ke arah belakang.
Leon tersontak kaget melihat seorang hawk yang sangat dikenalinya. Seorang hawk yang dulu sangat dekat dengannya. Seorang hawk yang sudah mati.
"Dylan?!"
Sedangkan hawk yang di depan Leon hanya santai dan melambaikan tangan "yo bro, lama tidak bertemu"
"What the hell? Bukankah kau sudah mati?!"
Leon agak emosi karena lawan bicaranya itu justru sangat-sangat santai.
"Yap. Memang" ucap Dylan sambil angguk-angguk kepala
Leon menatap Dylan dengan penuh tanda tanya
"Aku hanya arwah tanpa tubuh saja" ucap Dylan dengan santai
Leon mendengus. "Huft..."
Leon kembali memposisikan badannya dengan menyandarkan tubuhnya di rerumputan
Dylan bergegas ke sebelah Leon
"Hei, kau sedang memikirkan siapa, Leon?"
Deg! Leon merasa ketahuan sedang memikirkan seseorang. Ia menggaruk-garuk rambutnya yang sebenarnya tidak gatal & tidak berkutu. "Hmm.. seorang siren"
Dylan menepuk-nepuk pundak kawannya itu. "Wah wah.. ternyata kau sudah mulai jatuh cinta ya.."
"Dia sepertinya juga bakal ikut perang.. apakah dia akan selamat?" raut wajah Leon berubah sedikit muram
Dylan tersenyum. "Yakinlah pada dirimu sendiri"
Sekali lagi Dylan menepuk-nepuk pundak Leon. "Aku selalu mendoakanmu, kawan"
Lalu Dylan menghilang
Leon menarik nafasnya dalam-dalam, lalu menghembuskannya
"Oke Leon.. kau harus yakin. Kau pasti bisa melindungi Jericka" ucapnya pada diri sendiri.
***
Terdengar dengungan keong, panggilan dari Raja Stark, tanda untuk berkumpulSeluruh siren (kecuali yang masih kecil) sudah berkumpul di tempat itu
"Apa kalian bersiap untuk mengalahkan mereka?!" tanya Raja Stark
"Siap!!" sahut para rakyatnya dengan tegas
"Lakukan cara kita untuk melumpuhkan mereka!!"
Para siren mulai bergerumunan menuju permukaan laut
***
"Apa itu, mengapa lautnya seperti itu?!" tanya seorang manusia yang berada di pantai
"Sial! Mereka mengajak kita perang!" seru orang yang berada di dekatnya
"Cepat beritahu yang lain! Ayo persiapkan alat!"
Sedangkan dari arah barat, muncul ribuan elf (peri)
Dan dari tenggara, muncul ribuan hawk baru mendarat
Pemimpin siren, elf, & hawk membunyikan terompetnya.
Para manusia telah siap dengan senjata apa saja yang mereka bawa. Sebelum membunyikan terompet, mereka sempat bertengkar. Siapa yang akan membunyikan terompetnya? Toh pemimpin saja tidak tahu.
Akhirnya salah satu orang membunyikan terompet secara diam-diam.
Di saat itulah. Perang dimulai.
•••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••
To be continue..Author Note
Wah tak terasa viewers Bright Majesty sudah melebihi target saya, yaitu 1K. Sedangkan viewers sudah 1.71K. Terima kasih :) terutama untuk readers setia, readers yang sudah menambahkan cerita ini ke reading list, & readers yang sudah vote / comment 。^‿^。
KAMU SEDANG MEMBACA
Bright Majesty
FantasySaat itu aku tak tahu apa yang terjadi padaku.. yang terakhir kulihat adalah seseorang yang mengarahkan anak panah nya ke aku.. setelah itu gelap gulita.. aku hanya merasa tubuhku terhempas di tanah