Aku sedang mendengarkan lagu Be alright nya Justin bieber dikamarku saat tiba tiba ada seseorang mengetuk pintu kamarku.
Siapa sih?mengganggu ketenanganku saja.
Lalu aku bergegas membuka pintu,betapa terkejutnya aku setelah ku tahu bahwa itu adalah mom,melihat gelagatnya sepertinya dia akan memarahiku.
Benar saja,dia langsung menjambak rambutku dan menjewer telingaku.
"Kenapa tadi kamu keluar kamar ketika rekan bisnis papamu datang ha?",Ucapnya sambil berteriak dengan geram.
"Maafkan aku mom,aku tak tau akan ada tamu yang datang" jawabku sambil menahan perih yang di sebabkan mom.
"Sekali lagi kamu seperti itu,saya usir kamu dari rumah ini" ucapnya lalu melenggang pergi ke bawah.
Sedangkan aku?aku hanya bisa masuk kembali ke kamarku dengan tangisan yang sebentar lagi akan meledak.
Orang tua ku malu,memiliki anak sepertiku,mereka malu karna aku memiliki fisik yang berbeda dari mereka,bisa di katakan aku jelek,tidak mereka yang terlalu sempurna,karna itu mereka tak pernah memperkenalkan ku pada teman teman mereka,karna mereka takut turun pamor,tuhan memberikanku banyak sekali cobaan dari lahir,mungkin kesialan memang menjadi takdirku.
Aku menangis di pojok kamarku,tak lama tangisku terhenti ketika aku melihat benda mengkilap di atas nakas ku.
Pisau
Aku berdiri lalu mengambil pisau tersebut,aku akan mencari sesuatu yang bisa melenyapkan masalahku,perlahan aku goreskan pisau itu di bawah telapak tanganku,"ahh" rintihku,ini menyakitkan,tapi setelah itu keluar cairan merah dari balik kulitku,perlahan senyumku mengembang,tak ku biarkan satu tetes pun terbuang ke lantai,segera aku menjilatinya.
Aku memejamkan mataku,aku suka ini,masalahku hilang karnanya,sepertinya aku menemukan cara untuk menghilangkan masalah-masalah itu sekarang,setelah darahnya tak menetes lagi,aku kembali meletakkan pisau tersebut ke atas nakas,setidaknya keadaanku lebih membaik dari pada sebelumnya.
Aku naik ke atas ranjangku,membiarkan rasa perih yang sekarang ada di tangan ku,dan mecoba untuk tidur.
--------------------------------------
Aku terbangun dari tidurku,ku lihat jam menunjukkan pukul 7 malam,aku bangkit dan pergi ke kamar mandi untuk mandi.Aku meringis ketika air shower mengenai tanganku,lalu aku mencari kain dan membalutkannya pada lukaku,kemudian melanjutkan aktifitasku.
Setelah itu aku turun ke bawah untuk makan malam,ku jumpai keluargaku sedang berkumpul di ruang keluarga,kak Raka menatapku tajam ketika aku lewat di sampingnya.
"Kate"
Belum sampai ke meja makan tiba-tiba aku mendengar ada yang memanggilku,aku melirik ke belakang,ternyata dad memanggilku langkah ku berbalik dan menuju ke tempat mereka berkumpul.
"Ada apa dad?" Jawabku sambil merunduk dan menutup tangan ku.
"Emm lusa kau akan pindah ke apartmen" aku mengernyit tak mengerti.
"Kenapa?" Tanyaku penasaran,mereka hanya menatapku dengan tatapan yang sukar di artikan.
"Untuk mengantisipasi jika ada tamu datang,dan kau tidak dengan ceroboh keluar seperti tadi" Oh!Aku mengerti sekarang,mereka ingin mengusirku secara halus,air mata ku terjatuh aku menangis lagi.
"Baik lah dad" jawabku singkat lalu berlari kembali ke kamar ku.
Bahkan nafsu makan ku sudah hilang sekarang.
-------------------------------------------
Aku membanting pintu dan menghempaskan tubuhku di atas ranjang,aku menangis sekuat kuatnya,mereka membuangku,kenapa? Begitu menjijikkannya kah aku?apa aku cuma sampah di keluarga ini? Kalau begitu kenapa aku di lahirkan? Kenapa aku hadir di dunia,tuhan kenapa kau tak pernah adil terhadapku?Dengan ini
Dendam ku pada mereka semakin menjadi-jadi.
------------------------------
-EDELWEISSZLE

KAMU SEDANG MEMBACA
DARK LIFE
Teen FictionWARNING ⚠️ Mengandung unsur pembunuhan "Jangan salahkan aku,kalian yang mengajakku bermain" K.R full typo 10 juni 2016 -Edelweiss