Aku terbangun ketika suara kicauan burung menggangguku,segera aku bangkit dan merapikan tempat tidur,hari ini adalah hari terakhir aku menempati kamar ini,kamar yang memiliki banyak kenangan ini akan aku tinggalkan hari ini.
Aku bergegas mandi lalu mengenakan seragam sekolah ku,barang-barang ku sudah aku masukkan ke dalam beberapa kardus.
Untuk terakhir kali aku memandangi ruangan ku ini,sekitar lima menit kemudian aku pun menutup pintu dan turun ke bawah.
Di bawah sudah ada mereka,kali ini berbeda mereka sedikit memperlihatkan wajah ramahnya kepadaku,aku tahu mereka begini karna aku akan pindah.
"Barang-barang kamu udah di packing?" Tanya mama sok ramah kepadaku aku hanya menganggukkan kepalaku lalu memakan pancake yang ada di atas meja.
Sebelum aku pergi,aku memberanikan diri untuk bertanya kepada mereka.
"Boleh aku bertanya?" Tanyaku sambil menunduk.
"Ya silahkan saja" jawab mama dengan santainya.
"M-m-engapa kalian membenciku?" Tanyaku aku bertanya dengan nada yang gemetar.
Mereka diam.
"Mengapa kalian membenci ku?,ma,pa,ka Vano,ka Raka,apa yang salah denganku sampai-sampai kalian tega mengusir ku seperti ini? apa karna aku buruk rupa? Apa karna aku tidak seperti kak Raka dan kak Vano? Kalau begitu mengapa aku dilahirkan?" Air mataku terjatuh di ujung kalimat,aku tak dapat lagi menahan pertanyaan ini.
"Mengapa kau masih bertanya? Apa kau tak ingat keja-" aku memotong perkataan mama.
"Kejadian 10 tahun yang lalu hm? Kenapa kalian selalu membahas itu! Aku tak salah dalam kejadian itu ma,kylie yang berlari ke arahku,apa hati kalian sudah beku? Apa tak ada sedikit pun kesempatanku untuk kembali seperti dulu? Kenapa kalian begitu sulit untuk memaafkan? Tuhan yang memiliki segalanya saja mampu memaafkan!" Ucap ku parau aku tak lagi bisa memendam ini sudah terlalu lama aku memendam segalanya.
Mereka terdiam,hening.
"Kau ingin tahu kenapa kami membenci mu?" Ucap kak Vano seluruh mata memandang ke arahnya sekarang.
"Karna kau PEMBAWA SIAL KATE ! KAU HANYA BISA MEMBUAT MALU KELUARGA INI,TAK ADA SEDIKITPUN YANG BISA DI BANGGAKAN DARIMU" ucapnya sambil membentak hati ku mencelos ketika mendengar penuturannya barusan.
"Sehina itukah aku dimata kalian? SEHINA ITU? KENAPA KALIAN SELALU MELIHAT SISI BURUKKU,TAK SADARKAH KALIAN TANPA AKU,TAK ADA YANG AKAN MEMBERSIHKAN RUMAH SEBESAR INI?AKU MENGERJAKANNYA DENGAN IKHLAS,TAPI APA?KALIAN TAK PERNAH MENILAI KU,BAIKLAH KALAU BEGITU AKU AKAN PERGI" dadaku sesak saat ini lalu aku pergi membawa tas ku namun di pintu utama langkah ku terhenti aku teringat sesuatu.
"HATI-HATI DENGAN PERKATAAN MU VANO" teriakku sebelum aku benar benar meninggalkan rumah besar kediaman keluarga edgard ini.
Tak lama lagi,mereka semua akan mati di tangan ku.
-----------------------------------------
-edelweisszle

KAMU SEDANG MEMBACA
DARK LIFE
Teen FictionWARNING ⚠️ Mengandung unsur pembunuhan "Jangan salahkan aku,kalian yang mengajakku bermain" K.R full typo 10 juni 2016 -Edelweiss