Rush ***

852 70 7
                                    

"Ada apa denganmu?" Shownu memicingkan matanya

"Wae?Aku hanya bertanya" jawab Kihyun "Jdi apa jawabanmu?"

"Jawaban apa yang ingin kau dengar?" Kihyun tersentak dan bersusah payah menelan ludahnya sendiri "Aku menyukainya atau aku membencinya?"

"Tolong jangan mempermainkan hatinya" Kihyun mengedarkan pandangannya pada langit malam yang ditaburi bintang itu

"Bagaimana kalau aku tidak mau?" Reflek Kihyun menoleh kearah Shownu dan tanpa Kihyun sadari dy menatap Shownu dengan tatapan siaga

"Apa kau akan memukulku?"lanjut Shownu

~ ~ ~

"Stop ! Sampai kapan kau akan mengikutiku?" ujar Heesun kesal

"Kapan aku mengikutimu?"

"Apa kau pikir aku nggak punya mata? Aku nggak akan mengilang, oke?" Heesun mempercepat langkah kakinya

"Jadi aku tidak boleh mengkhawatirkanmu?" namja itu berteriak dari tempatnya berdiri, memberikan Heesun ruang untuk kembali atau semakin menjauh

"Apa yang kau bicarakan?" Heesun menghentikan langkahnya, berbalik, menatap namja yang sudah tidak asing baginya "Oke, aku mengerti. Aku tidak akan berada disekitar Shownu lagi. Aku tau kau tidak ingin aku mendekati sahabatmu itu. Aku janji" Heesun menghela nafas panjang "Sekarang kau bisa berhenti"

"Heesun-ah, kau tidak mengerti" balas namja itu dengan tatapan lelah

"Mwo? Apa yang aku tidak mengerti? Aku bukan adik kecilmu. Sampai kapan kau akan melihatku seperti itu? Kapan kau akan melihatku sebagai wanita?"

"Aktingku pasti sangat sempurna selama ini"

"Tolong jangan membuatku kesal"

"Kamu pikir selama ini aku menganggapmu sebagai 'adik' saja? Aku sudah berusaha tetapi tidak bisa"

"Terus selama ini aku siapa? Yeoja yang kau suka? Yeoja yang kau khawatirkan karna mencintainya? Tidak! Kihyun-ah aku capek. Bisakah kau meninggalkanku sendiri?" Heesun memohon lalu berjalan melanjutkan langkahnya yang tertunda tadi

"Kalau aku bilang aku suka kamu, apa kamu akan percaya?" Kihyun berteriak, suaranya menggema dikoridor itu. Namun, dia menggunakan nada putus asa yang sangat menyayat hati

Heesun tidak menggubrisnya. Ia tetap melanjutkan langkahnya. Meninggalkan Kihyun yang tidak tau harus bagaimana.

3 Bulan Kemudian

Sejak kejadian itu semua berubah. Heesun tidak mau berbicara dengannya. Shownu? Dia menghilang begitu saja. Dia meninggalkan semua beban dipundak Kihyun. Ini semua salahnya. Harusnya dia mengikuti perkataan Shownu. Apa yang akan terjadi selanjutnya? Siapa yang tau? Toh Kihyun sudah tak peduli lagi

Kihyun menelusuri Myeondong yang selalu ramai dan dipenuhi ... Couple. Banyak barang couple yang dijual di Myeondong jadi wajarlah mereka memenuhi tempat ini. Apa yang Kihyun lakukan disini? Tidak ada. Dia hanya berjalan sambil mengingat kenangannya dengan Heesun saat berada ditempat ini dan juga kejadian itu.

Flashback

"Apa kau akan memukulku?"ucap Shownu dengan tenang "Katakan saja padanya"

"Tidak ada yang perlu aku katakan" jawab Kihyun sambil mengernyit

"Terus bagaimana dengan perasaanmu? Apa itu juga tidak penting?"

"Kau salah paham. Tidak ada perasaan seperti itu untuk Heesun. Aku hanya menganggapnya adik"

Mendengar hal tersebut, Shownu mendekati Kihyun,mencengkrang kerah bajunya, lalu mendaratkan kepalan tangannya. Kihyun jatuh dengan hidung berdarah, ia bangkit lalu mencengkrang kerah baju Shownu seperti yang Shownu lakukan kepadanya beberapa detik lalu.

"Kalau kamu tidak memberitahunya. Jangan salahkan aku jika aku merebutnya nanti" ucap Shownu dengan nada menantang, tidak memperdulikan posisinya yang terancam mendapatkan tinju mentah dari Kihyun

Sayangnya perkataan Shownu justru membuat Kihyun melangkah mundur. Kesempatan itu tidak disia-siakan oleh Shownu, ia melangkah mendekati Kihyun

"Jangan habiskan waktumu dengan bercanda" bisik Shownu lalu melangkah pergi

Kihyun mungkin harus berterimakasih kepada Shownu. Sayangnya itu belum bisa dia lakukan. Shownu tidak masuk sekolah keesokan harinya, esoknya lagi, dan terus seperti itu. Sampai Kihyun tau kalau ia melanjutkan pendidikan di London. Melihat latar belakang keluarga Shownu, tentu ini hanyalah masalah kecil.

Kihyun berjalan menuju salah satu penjual es krim langganannya dengan Heesun.

"Ini kembaliannya, mas" ucap penjual sambil mengulurkan sejumlah uang

"Ahjumma aku pesan es krim coklatnya satu tapi diatasnya diberi vanilla seperti biasa ya" pesan seorang yeoja disamping Kihyun

Bukankah itu yang biasa Heesun pesan? Kenapa aku merasa ini kebetulan yang aneh?

Tubuh Kihyun terlalu tegang untuk menghadap yeoja itu. Sampai yeoja itu membayar lalu berjalan meninggalkan toko. Kihyun sempat melihat wajah yeoja itu.

Entah apa yang membuatnya yakin bahwa itu Heesun. Ia mengejar yeoja itu dengan tergesa.

"Heesun-ah" panggil Kihyun sambil menepuk pundak yeoja tadi. Yeoja itu berbalik

"Ah .. Jesongamnida. Silahkan lanjutkan perjalanan anda" ucap Kihyun sambil membungkuk

Kihyun POV

Apa yang aku lakukan? Benar benar bodoh berfikir itu Heesun. Ini kehidupan nyata. Kenapa aku berfikir seperti adegan dalam drama korea?

"Kau pasti sangat merindukanku" seorang yeoja mengatakan itu dari balik punggungku. Aku berbalik namun kali ini tidak berharap banyak

"Heesun-ah?"

"Mau sebuah pelukan?" Heesun membuka kedua tanggannya. Tanpa aku sadari aku berlari kearahnya lalu memeluknya erat

"Aku tau kau mencintaiku" bisik Heesun

"Aku tidak akan melepaskanmu lagi" ucapku sambil mengelus rambutnya

THE END

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 13, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Monsta XTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang