f o u r

1.3K 130 3
                                    

29 Desember 2014

"Dino-ya, sepertinya eomma harus kembali ke Daegu  untuk mengambil pakaianmu dan eomma ingin meminjam uang pada nenek untuk control  penyakitmu.ucap ibu Dino seraya memegang kedua pundak anaknya itu.

"Tapi eomma..."  belum sempat Dino menyelesaikan kalimatnya,ibunya bersuara kembali.

"Jika eomma tak balik, bagaimana kau akan control  ? Uang eomma sudah tidak cukup."

Dino tak bersuara,terlihat jelas raut wajahnya yang sedih.

"Sudah tak apa,lagi pula ada aku disini. Oh ya dikit lagi tahun baru,nanti kita akan pergi jalan-jalan . Jadi kau disini saja ya." Bujuk Hoshi yang akhirnya disambut hangat dengan sebuah anggukan.

***

30 Desember 2014

"Hyung, mataku sakit." Gumam Dino menahan sakit di matanya,bulir bening hampir lolos dari pelupuk matanya.

"Kenapa bisa? Oh ya tadi kau bermain dengan gadget cukup lama,bukan? Bukankah ibumu sudah memperingatimu untuk tidak lama-lama bermain dengan gadget mu itu?" Ucap Hoshi ketus,ia seperti ini karena ia tak ingin melihat Dino semakin memburuk.

"Hmm~"

"Sudah sekarang kau tidur saja." Perintah Hoshi.

Dino meng-iyakan apa yang di perintahkan Hoshi . Ia segera menarik selimutnya,membenamkan dirinya dalam selimut.

***

Hoshi's POV

Ku tatap punggungnya yang kini sudah tertidur pulas dengan posisi membelakangi ku. Kupeluk erat tubuhnya seakan tak ingin kehilangan dirinya. Sosok yang telah mengajarkan ku banyak hal,mulai dari menjadi orang yang kuat,mandiri,dan selalu bersyukur apa yang telah Tuhan berikan.

Bahkan umurnya yang masih dibilang sangat muda,ah bukan muda tetapi masih tergolong anak-anak ia telah berjuang seorang diri dari ribuan rasa sakit yang di deritanya selama bertahun-tahun .

(Lagi) cairan bening keluar begitu lancar bak air terjun dari pelupuk mataku,tak tahan aku membendungnya. Rasa sakit ku rasakan di dadaku. Sesak .
Ku pegang dadaku,sesekali aku memukulnya untuk menghilangkan rasa sakitku, namun nihil. Hasilnya sama saja,tetap sakit.

***

31 Desember 2014

"Hoshi..." Suara eomma menggegelegar sampai teedengar dikamarku,membuatku berdecak kesal dibuatnya.

Segera ku menghampirinya yang sedang duduk di ruangan tengah.

"Yak! Ada apa ? Ini masih pagi. Aku masih tertidur pulas dengan mimpiku" Gerutuku kesal . Kulihat Dino tertawa kecil.

"Kau kenapa tertawa ? Memangnya ada yang lucu." Ucapku pada Dino. Belum sempat Dino membalas ucapan ku, eomma sudah dulu mendahuluinya.

"Sudah cepat kau mandi,lihat Dino ia sudah mandi. Sedangkan kau jam segini baru bangun."

"Iya iya. Oh ya hari ini kita jadi pergi kan?"

"Ne, makanya cepat mandi dan bersiap-siap."

"Oke" Ucapku semangat

***

Hari ini kami pergi ke kebun binatang. Ya walaupun sebenarnya aku bosan ke tempat ini. Tapi tujuan keluarga ku sekarang adalah membuat Dino senang dan menuruti apa saja yang ia mau selama ia berada di rumahku. Hitung-hitung melayaninya seperti raja,karena pepatah mengatakan 'Tamu adalah raja' ya kira-kira seperti itulah. Dino jarang sekali ke kebun binatang. Alasanya tentu saja kalian tahu,ia harus bolak-balik ke rumah sakit 3 kali dalam seminggu.

Aku sampai di kebun binatang . Tak lupa kami mengajaknya untuk berfoto.

"Dino,kemarilah kita foto." ajak ibuku.

Cekrek

Satu foto~ dua foto~ tiga foto~ hingga tak terhitung berapa foto yang telah kami ciptakan.

Sekarang kami berkeliling kebun binatang dan sesekali memberi makan hewan. Ah sunggung menyenangkan hari ini.

Tak terasa waktu berlalu begitu cepat,hingga mentari hampir menenggelamkan dirinya,berganti dengan rembulan yang akan menghiasi malam tahun baru ini.
Lalu ayah menghidupkan mesin mobil dan menancapkan pedal gas yang akhirnya membuat mobil melesat menjauh dari tempatnya.

Butuh waktu 1 setengah jam perjalan akhirnya kami sampai dirumah .

Kami langsung menyiapkan perlatan barbecue  untuk membuat pesta kecil-kecil-kecilan di taman depan rumahku untuk menyambut perayaan tahun baru ini.

Tepat jam 12 malam sekarang,tandanya tahun sudah berganti.

Ku pandangi langit yang sudah bertebaran banyak Kembang api disana dan membuatnya tampak indah.

"Indah bukan?" ucapku pada Dino yang duduk disampingku yang masih tetap memandangi langit.

"Hmmm~" sahutnya pelan.

"Oh ya ayo ikut aku." kutarik pergelangan tangannya dan ku bawa ia ke balkon kamarku.

"Disini lebih jelas melihatnya."seruku seraya tersenyum.

"Kau benar hyung."

Malam tahun baru ini kusambut penuh kegembiraan karena tahun ini aku menghabisakan bersamanya.

Tbc

Aku mau nanya kira2 kalian dapet feelnya gak ?  Comment ya
Maaf ya kalo alur ceritanya absurd.

[✔] Never Say Goodbye Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang