3

1.1K 63 3
                                    

....
Sempat tercipta keheningan disana.
Gadis dengan helaian merah muda itu sedikit terpaku dengan ucapan sahabat laki-lakinya.

Ia kembali mengarahkan atensinya ke onyx kelam yang beberapa detik lalu memenjarakannya itu.
Detik berikutnya terdengar tawa khas Haruno Sakura yang memecah keheningan diantara keduanya.

"Baka Suke. Kau aneh." Ia masih tertawa terpingkal-pingkal akibat ucapan sahabatnya yang menurutnya lucu.

Dimana letak kelucuannya?

Sementara laki-laki yang dikatai aneh tadi hanya mendengus pelan. Taukah kalian bahwa terjadi perubahan ekspresi disana. Ekspresinya tampak sedikit kecewa. Memang tidak kentara sih. Ingat kan, bagaimana handalnya si tampan berdarah Uchiha ini menyembunyikan ekspresi dibalik kedok datarnya? Dia sangat ahli.

"Candaanmu sama sekali tidak lucu, Tuan." Ujar Sakura setelahnya.
Hey tidak lucu kok tertawa terpingkal-pingkal?

Well dia memang bercanda. Tapi dibalik itu ada kejujuran di dalamnya.
Siapa sangka si Uchiha yang minim ekspresi ini bisa mempunyai perasaan lebih pada sahabatnya sendiri?

Ia memang berniat mengakuinya. Tidak ingin menjadi pengecut yang hanya bisa memendam tanpa mengungkapkan. Tapi masalahnya, bagaimana kalau pengungkapan itu berdampak pada kedekatan yang terjalin selama kurang lebih 3 tahun ini? Kedekatan sebagai sahabat tentunya.

Memikirkan ini membuatnya frustasi. Sungguh.

Si pemuda hanya tersenyum tipis, tentu saja senyum miris. Senyumnya tipis sekali, berikutnya ia memilih mengacak helaian merah muda di depannya itu.

Ya, ia memang tidak merespon apapun kata yang di lontarkan si gadis setelah pengakuan kejujurannya barusan. Ia tau dan selalu tau, si gadis pasti selalu menganggapnya bercanda.

"Sasuke berhenti mengacaukan rambutku." Ujarnya dengan muka galak.

Sementara Sasuke bukannya berhenti malah terus melanjutkan aksinya hingga membuat rambut merah muda itu terlihat makin berantakan.

"Aku menyukai seeorang." Ungkap Sakura tiba-tiba.

Sasuke tersentak dibuatnya. Hingga ia berhenti mengacak rambut merah muda itu dan menatap Sakura seolah bertanya 'siapa orang itu?'

Hatinya mencelos mendengar perkataan dari bibir gadis yang ia anggap lebih dari sahabat ini. Jujur saja sakit. Bisa kalian bayangkan betapa perihnya, ketika kalian baru saja mengungkapkan kata cinta, tapi dibalas kalu dia menyukai oang lain. Mengenaskan bukan?

"Kau masih ingat lawanmu bertanding basket sewaktu memperebutkan kejuaraan tingkat SMA di babak final tiga bulan yang lalu?" Tanya Sakura mencoba memulai pembicaraan baru---melupakan topik yang ia bahas bersama Sasuke sebelumnya.

"Suna High School." Jawab Sasuke sekenanya.

"Ya. Aku dekat dengan salah satu dari mereka Sasuke-kun." Ujar Sakura dengan wajah sumringah.

"Dia kapten dari Suna." Lanjut Sakura dengan emerald berbinar.

Tidak perlu dibahas pun semua orang tau. Siapa kapten basket Suna itu. Cowok populer dengan tato Ai di dahinya. Tidak hanya lihai bermain basket, ia juga punya wajah tampan di atas rata-rata. Tidak heran jika Sakura menyukainya. Terdengar normal, karena memang dari berita yang ia dengar lelaki dengan rambut merah itu punya banyak penggemar di luar sana.

"Sejak kapan?" Pertanyaan ambigu keluar dari bibir si Uchiha bungsu ini.

Ha?
Sakura tampak bingung dibuatnya.
Sejak kapan apanya?

"Jadiannya? Hey aku belum jadian sama dia. Tapi aku berharap akan segera jadian sih, doakan aku Sasuke-kun." Jawab Sakura seraya memainkan rambut unik yang dimiliki sahabat karibnya itu.

"Hn. Bukan itu, sejak kapan kalian dekat?" ulang Sasuke yang tampak tidak puas dengan jawaban yang dilontarkan Sakura barusan.

Sakura berhenti memilin helaian biru gelap itu. Kembali tawa khas meluncur darinya.

"Makanya yang jelas kalau bertanya. Aku dekat setelah pesta perayaan kemenangan tiga hari setelahnya. Disana aku bertemu dengannya. Hehe maaf aku tidak memberi tahumu. Suer, aku selalu lupa kalau ingin memberi tahumu Sasuke." Balas Sakura jujur.

Sasuke tidak merespon. Ia hanya menatap malas sekitarnya.
Bahkan ia sama sekali tak dianggap. Tak diharapkan juga.
Dan kenapa pula Sakura harus menyukai orang itu?
Pertanyaannya kenapa selalu ia dihadapkan dengan musuh yang sama? Tidak urusan olahraga tidak urusan cinta. Semua selalu berhadapan dengan musub yang sama. Ia muak. Sungguh.
Memang, ia selalu menang dalam memperebutkan bola. Tapi apa iya juga akan menang memperebutkan hati Sakura?

______

EgoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang