- Dea –
On the phone
"dea, lo lagi sama nadia gak?"riska.
"ha? Gue udah balik duluan kan, sebelum lo ris"dea.
"dea, nadia kemana? dia gabalik balik, gue khawatir banget ni sama yana, sekarang udah jam 12, gak mungkin masih ada aktivitas dikampus, pasti udah balik semua"riska.
Tanpa mikir panjang, gue otw kampus.
-
-
But, NIHIL !
PENSI
PENSI udah setengah jalan tapi nadia gak ketemu juga.
Na .. lo dimana.
Saat gue coba miscall nadia lagi, gak sengaja gue liat layar smartphone nyala di tas pink yang berkain tipis sehingga sinarnya terlihat dari luar, dan gue tau itu tasnya sasa 'sidekciknya nia.
-
-- ruang panitia—
"SASA .. !!!"dea. Berjalan cepat menuju sasa. Semua mata tertuju padanya, kaget.
"Sa, jawab jujur! Dimana nadia?"dea. Tegasnya.
"Na -Nadia? kok lo nanya gua? Gue ga tau ap-"sasa.
"ini apa?..gue tau ini IP nadia! kenapa bisa di tas lo? lo kemanain nadia, punya masalah apa lo sama dia?"dea.
Erik menghampiri mereka- "apa lo bilang? kemanain nadia?,, emang Nadia kemana? Gue gak liat dia dari tadi, gue kira sama lo de"erik.
"Tanya ni ke sasa"dea.
Dea dan erik semakin mojokin sasa. Berusaha agar sasa mau berkata jujur.
"mm --ehh na -nadia .. di kunciin di gudang sama .."sasa.
"sama siapa cepet jawab!"dea.
Mata sasa mengarah ke ambang pintu yang terhalang oleh erik, erik dan dea pun ikut melihat kea arah pintu.
NIA
Dengan cepat dea mendekati nia.
"dimana nadia ???"dea.
-
BRAKKKK!!!
Suara pintu yang di dobrak oleh dea.
KAMU SEDANG MEMBACA
The First
Roman pour Adolescents** "Apa baik terus terusan mikirin orang lain yang jelas jelas udah nyakitin kita?. Kita punya masa depan masing masing yang lebih penting, kenapa gak fokus dulu sama apa yang mau diraih. Ya emang kodrat manusia sebagai sodara harus saling bantu da...