Petualang Iwan Melawan Kuyang (My Version)

287 8 0
                                    

Iwan, seorang anak yang terjebak dalam suatu tempat yang terbilang seram dan menyajikan suasana yang angker. Dia ditinggalkan oleh temannya, Heri yang katanya ada tugas di luar. "Wan, maafkan gue yang sudah niggalin loe. Gue ada urusan penting di luar nih. Begini aja, kalau ada sesuatu di sana, bilang aja ke gue. Tapi...loe kudu cari dulu uang beserta kunci. Kemudian loe harus bisa menghindar dari Kuyang (Hantu usus) yang selalu mengintai."

Sempet tegang, tapi dia berusaha mencoba ikhlas dengan keadaan yang ada. "Ok deh kawan, semoga gue berhasil menyelesaikan derita gue ini. Btw, loe punya peta???" Heri pun menjawab; "Iya, tuh ada di laci dengan tempat kita tidur lho. Ambil aja". Akhirnya Iwan pun bergegas mengambil peta dan memulai petualangannya di ruang menyeramkan itu.

Iwan langsung jlebb takut. Ternyata dia tak mempunyai penerangan sama sekali. Dia bertanya kepada Heri; "Her, loe ga ngasih tau kalau disini ga ada senter? Gelap gulita banget gue. Sumveh :3." Heri yang sangat peduli kepada temannya, hanya menjawab sekenanya; "Tenang wan, selama di perjalanan nanti, loe akan menemukan simbol mata satu. Nah, itu berguna buat menerawang si hantu yang bisa saja menerkammu. Ingat ya, manfaatkan semua itu hanya untuk bisa keluar dari sini, bro."

"Ok" Iwan menjawab singkat pernyataan Heri tersebut. Dimulailah petualangan yang sesungguhnya dari Iwan. Grrrr...dia mencoba kantung uang dan kunci hanya untuk bisa keluar. Tak berapa langkah, dia menemukan simbol mata yang dikatakan Heri tadi. Iwan terkaget-kaget dan dia bergumam; "Owh men, hantunya berada di ruang bawah...gue harus cepat ke atas deh untuk mengambil banyak koin dan juga kunci".

Iwan terus berjalan dengan sangat cepat hingga dia menemukan banyak pintu yang membingungkan. Ada tiga pintu yang berada di sana, pintu kanan, kiri, dan depan. Akhirnya dia mengambil pintu yang kanan. Di sana ternyata adalah tempat kamar mandi. "Uh...breekkkkk" suara lampu langsung mati mendadak hingga memunculkan aroma menegangkan. "huuuu...huu..." begitulah nafas terengah-engah Iwan sampai terdengar oleh dirinya sendiri. Dia pun terus mendapat koin di lantai atas hingga akhirnya dia merasakan ketakutan ketika barang-barang yang berada di hadapannya bergetar"

"Drrrr...Haaa....Haa..." dia mendengarkan suara yang asing. Ternyata setelah dicek lebih lanjut, itu adalah hantu Kuyang. Brrrr...dia ketakutan setengah mati dan mencoba bersembunyi di barang-barang besar". Iwan melihat kejauhan hantu tersebut yang mempunyai fisik menyeramkan. Hanya kepala dan usus dalam tubuhnya saja yang melayang. Si Kuyang tak mempunyai tangan dan kaki yang membuat dia makin ketakutan :/

"Gue harus keluar dari sini. Harus...gue harus cepat ke bawah untuk mendapatkan koin yang tinggal beberapa lagi yang harus gue dapatkan." Dia mencoba mengelabui keberadaan si Kuyang dengan suara langkahnya yang keras. Kemudian dia berlari ke bawah secepat mungkin meninggalkan si Kuyang nyebelin itu. Sementara si Kuyang terperangkap akan jebakannya. Dia terus dan terus menelusuri ruang atas untuk menemukan si Iwan.

Iwan dengan cepat menyemangati dirinya sendiri. "Ayo...semangat...semangat...gue harus bisa mendapatkan koin dan kunci supaya bisa keluar dari sini". Dia terus mendulang banyak koin demi koin beserta kunci yang diinginkan. Sampai beberapa menit kemudian, dia mendengarkan kembali suara si Kuyang yang makin kencang dan nyaring...

"Ha...Ha...Ha..." ternyata si Kuyang berada di belakang si Iwan. Dia berusaha dengan cepatnya mendekat pada Iwan. Iwan yang sudah mendapatkan semuanya (koin, peta, dan kunci) lari terbirit-birit untuk menuju pintu yang ada di kamarnya. Terus...teruss...teruss....dia akhirnya berhasil mencapai pintu dan dia pun bisa keluar dari tempat angker tersebut.

"Her, gue soak setengah mati. Si Kuyang tuh menyebalkan banget lah. Gue hampir saja kena terkamannya itu hingga membuat kaki gue terluka." Dengan santainya Heri pun berkata; "Tapi kamu berhasil kan???"

"Iya gue berhasil brooo...sekarang loe dimana???" tiba-tiba si Heri mengejutkannya dari belakang.."Gue di belakang loe..hihihi". si Iwan pun agak marah, tapi kemudian tertawa terbahak-bahak. Keduanya pun bergegas menjauh ke tempat yang lebih aman deh. Si Kuyang yang merasa kesal menebarkan ancaman kepada siapa saja yang akan memasuki ruangannya..."Ha...Ha..Ha..." suara itu terus bergema disertai angin yang tak jelas keberadaanya dimana :p.

>$3jT

Eyes- Game Horror Indie Paling SeramTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang