Lanjutan...
Perjalanan menuju tempat Mrs. Otto tersebut menyita waktu dua jam. Mereka pun sampai di sana dengan suasana yang gembira. "Yeah..akhirnya udah sampai juga di rumah besar nie", ucap Shelly yang gembira sekali. "Waw..keren banget. Aku mau jalan-jalan deh di sana. Gimana kamu, Eka??? Siap, Ucap Danil. Eka mengiyakannya dengan nada optimis: "Pastinya donk..siap Danil. Kalau kamu gimana, Putri." Putri yang sedari tadi merasakan arwah jahat, menjawab singkat: "Siap deh..". Namun, Shelly dan Danil belum puas dengan jawaban Puteri yang terkesan dipaksakan. "Ok, aku siap teman-teman. Tapi musti dijaga ya perilakunya selama di sini."
Putri sendiri adalah keponakan dari Iwan yang sebelumnya pernah singgah di sana. Dia sudah tahu betul pasca diceritakan oleh pamannya itu. Maka dari itu, Putri tetap was-was dan waspada jikalau teman-temannya bermasalah dengan Mrs. Otto. Dia berjanji kepada pamannya bahwa dia akan melindungi teman-temannya sampai titik darah penghabisan. "Doakan Putri, ya Paman. Semoga Putri bisa mengalahkan Mrs. Otto itu." Pamannya menjawab: "Ya, amin. Syukur-syukur kamu dan teman-teman bisa selamat. Yang jelas, paman hanya ingin kamu memusnahkan Mrs. Otto dengan segala yang kamu punya." Putri menjawab singkat: "Ok, Paman."
Kembali kepada cerita mereka...
Siang itu, mereka mencari kamar-kamar yang akan menjadi tempat istirahat mereka di malam hari:
Danil: "Aku di atas aja deh. Kalau kalian mau dimana???"
Eka: "Aku sama dah sama kamu. Kayaknya diatas lebih enak dan adem gimana gitu hehehe.."
Bila kedua pria itu memilih kamar atas, Putri dan Shelly memilih kamar bawah.
Shelly: "Aku di kamar bawah saja bareng Putri, Nil. Aku masih belum paham keadaan di sini, jadinya butuh teman untuk sekedar tahu seluk-beluk di sini.
Danil: "Emang Putri tahu sebelumnya tempat ini??" (meremehkan kembali)
Shelly: "Ya lah, toh pamannya dulu pernah ke sini mencari keberadaan si Hantu yang tadi kamu sebutkan."
Putri: "Sudah sudah, nanti saja aku ceritakan. Sekarang kita istirahat saja dan beres-beres sebentar karena kotor banget di sini."
Eka dan Danil: "Siap, Put.."
Shelly: "Hadeuh..-_-"
Sesudah berbincang-bincang, mereka pun beres-beres sekadarnya saja. Mereka membereskan tempat-tempat yang memang paling kotor di sana semacam dapur, ruang tamu, dan kamar. Setelah itu mereka semua tidur siang. Menjelang sore, mereka pun bersiap dengan keperluan masing-masing. Namun, salah satu dari mereka, Shelly mendengar suara aneh yang berada di sekitar dapur. "Haa..." suara itu membuat Shelly dan membuatnya kembali ke kamar. Dia lalu bercerita kepada Putri: "Put, aku takut banget. Sewaktu aku tadi mau nyiapin makanan, tiba-tiba ada suara aneh yang menggelegar menusuk ke telingaku. Tak mungkin Danil dan Eka jahil padaku, toh mereka juga sudah diperingatkan sama kamu kan?". Putri yang mengetahui bahwa suara itu adalah suara Mrs. Otto, mencoba menenangkan Shelly: "Tenang, Shell. Itu memang suara Mrs. Otto yang sedang beraksi. Asal kamu jaga perilaku dan tak sompral, aku yakin dia tak akan mengganggumu." Akhirnya mereka berdua pergi bersama ke dapur untuk makan. Sementara Mrs. Otto yang tahu ada mereka langsung menghilang, kemudian dia mengganggu ke kamar atas yang dihuni oleh Danil dan Eka.
"Haa....Haa...Ha.." Suara itu terdengar oleh Eka yang akan mandi di kamar atas. Dia merasa risih dengan suara yang menyebalkan itu. Dia mencoba mendekati sumber suara hingga akhirnya dia ditampakkan dengan seorang hantu tanpa badan. Ya, dialah Mrs.Otto. "Aji gile, itu apaan? Aku harus cepat lari dan kasih tahu Danil." Mrs. Otto hanya tersenyum kepadanya dan berusaha mencegah Eka untuk kabur.
"Tolong..Tolong Danil..aku dikejar hantu itu.," teriak Eka. Danil yang sedari tadi tidur nyenyak, menganggap teriakan itu hanya lelucon yang biasa dia lakukan padanya: "Plis deh, jangan ganggu aku, Ka. Aku masih capek pasca di perjalanan tadi." Eka pun mencoba mencari tempat sembunyi supaya tak dikejar oleh Mrs. Otto. Dia akhirnya bersembunyi di sebuah lemari yang menjulang tinggi untuk sementara waktu. Eka juga diuntungkan dengan membawa persediaan makanan, meskipun itu terkesan makana cemilan macam permen dan kripik yang ada di kantong sakunya. "Lebih baik aku makan di sini daripada aku ketahuan oleh si Hantu itu. Ngeri banget", ucap Eka sambil mengunyah permennya pelan-pelan.
Bersambung...
3m=g
KAMU SEDANG MEMBACA
Eyes- Game Horror Indie Paling Seram
HorrorPermainan yang mengundang rasa takut karena serasa berada di suasana dalam game tersebut. Permainan ini menceritakan tentang perjalanan seseorang yang berusaha keluar dari rumah megah yang dijaga Mrs. Otto, Sang Palasik. Banyak hal-hal aneh nan mene...