EPISODE KEEMPAT

923 51 0
                                    

Nisya POV

"Ke mana Alfa dan Tio?" tanyaku.

"Mereka katanya mau mencari anggota baru, Kak Nisya."

"Hmm..." Lalu terdengar suara pintu terbuka. Seorang siswa berambut hitam dengan poni depan panjang sealis, rambut kedua sisi kepala tipis, berkulit hitam sawo, mata hitam agak menyipit, dia adalah Tio. "Dimana Alfa?"

"Kak Alfa? Katanya dia sedang menjemput seseorang."

"Menjemput seseorang? Jangan-jangan, Kak Alfa sudah punya pacar?"

"Heh?!"

"Ternyata pria tanpa ekpresi bisa punya pacar," lanjut Risma.

"I-I-Itu tidak mungkin."

"Hmm... Nisya, jangan-jangan kamu..."

"Tidak! Aku tidak..." Aku menghentikan kalimatku karena tatapan mereka berdua.

"Padahal aku tidak bilang apa-apa, tapi kamu sudah sewot duluan."

"Ternyata Kak Nisya benar-benar..."

"Ada apa dengan Nisya?" Ternyata Alfa sudah berdiri di pintu yang terbuka bersama dengan seorang siswi.

Siswi itu berkerudung putih sedada, berkulit putih, berwajah cantik seperti putri di dongeng-dongeng. Siswi itu berdiri di samping Alfa.

"Oh, jadi ini pacar Alfa," ucap Risma.

"Hah? Pacar?" Dengan wajah tanpa ekpresi-nya, dia melihat ke arah yang ditunjuk oleh Risma yang tertuju ke arah siswi itu. "Oh, dia... dia temanku, Alima. Dia anggota baru klub ini."

"Hehhhhh!!?" kaget kami semua.

Setelah itu, kami semua duduk mendengar penjelasan dari Alfa. Ternyata dia adalah teman SD Alfa, bahkan mereka sudah saling mengenal sejak kecil. Kedua orang tua Alima adalah tetangga Alfa. Alima menambahkan kalau mereka sudah tidak bertemu lagi sejak SMP, dan sekarang mereka bertemu di SMA ini secara kebetulan.

Menurutnya, dia sedang berjalan-jalan di lorong sekolah untuk menghabiskan waktu istirahatnya. Alima berjalan dan hendak berbelok, secara kebetulan Alfa hampir menabraknya.

"Ma-Maaf..." Alima menundukkan kepalanya.

"Kamu... Apakah kamu Alima?"

Alima langsung mengangkat kepalanya, melihat wajah sesosok itu. "A...A...Alfa?"

"Ternyata benar, kamu memang Alima. Bagaimana kabarmu?"

"Ba-Ba... Tunggu dulu, kamu benar-benar Alfa, kan?!" kagetnya.

"Iya, ini aku. Memangnya kenapa?"

"Se-Setahuku... wajahmu tidak menyeramkan begini?"

"Jangan mengejekku, wajahku memang sudah begini. Lalu, bagaimana denganmu? Biasanya kamu selalu berpenampilan tomboy?"

"I-Itu kan dulu... Eh?! Alfa, hanya perasaanku saja atau memang wajahmu itu aneh?"

"Sudah kubilang, wajahku memang sudah be... Aw." Alima mencubit pipi Alfa, dan wajah Alfa tidak berubah.

"Wajahmu memang aneh! Biasanya kamu akan memasang wajah konyol kalau kucubit begitu?! Ada apa dengan wajahmu!? Apa..."

"Sssttt." Alfa menaruh jari telunjuknya di bibirnya, dengan wajah dinginnya. "Jangan keras-keras."

"Ma...Maaf..."

Lalu Alfa menceritakan tentang kecelakaan yang menimpanya. "Karena itulah, aku tidak akan bisa memasang wajah ko... Kenapa kamu menangis?"

Si Tanpa Ekpresi Yang Populer S1 dan S2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang