I(not)remember you

77 9 7
                                    

Ini cerita keduaku,yang pertama -yang panjang- belum di update.Nunggu bener bener selesai.
Nah..sambil nunggu prosesnya aku bakal update cerita pendekku disini sampai cerita pertamaku dipublish.

Maaf kalau abal.
Selamat membaca😀!!

♡♡♡

Aku menggertakkan gigi saat bundelan kertas tepat mencium mukaku.
Dengan ganas aku memggebrak meja hingga suasana kelas mendadak hening.

Semua siswa menatap terkejut padaku.

Aku sudah muak!Bersabar seperti ini takkan bisa menghentikannya.

"Hei!Berhenti bertingkah kekanak-kanakan!"ucapku menggema diruang kelas.

Beberapa siswi melirik takut padaku dan sebagian siswa menatapku dengan alis terangkat.

Pandanganku terhenti melihat seorang gadis yang tengah terkikik bersama dua gadis lainnya.

Dia lagi!

Akupun bangkit dari dudukku kemudian berjalan mendekatinya yang menatapku dengan alis terangkat satu.

Apa apaan tatapan itu!

"Kau.."ucapku menggantung kemudian mendekatkan wajahku padanya.

"Apa yang kau inginkan sebenarnya?"tanyaku menyipitkan mata agar terfokus menatap iris coklatnya.Cantik.EH??

Dia memiringkan kepalanya kesebelah kiri menatapku head to toe.Apa yang dia lakukan?!

Dia gadis yang bisa membuat darahku mendidih dalam tempo yang cepat.Record!

"menurut kau~?"tanyanya memainkan nada suaranya jahil dengan mendekatkan wajahnya juga kepadaku menantang.

Wangi cerry dari lipgloss miliknya masuk ke indra penciumanku.APA YANG KAU FIKIRKAN,REVAN?!!

Akupun memundurkan wajahku lalu memasukkan tanganku ke saku kanan celana abu abu.Kulihat senyuman miring terpampang diwajahnya.

"Berhenti bertindak bodoh seperti ini,Ann!"ucapku memperingati yang tak diambil pusing olehnya.

"Bertindak bodoh?ah~itu hanya persepsimu Revan.."ucapnya bersandar pada dinding.

Kalau saja dia bukan perempuan!!Geramku dalam hati.
Dengan tampang dingin aku kembali ke bangkuku semula.

Akan sangat membuang waktu jika harus meladeni gadis itu.

"Tak adakah sesuatu yang akan kau sampaikan padaku,Revan?!Tak baik menyimpan sesuatu didalam hati"ejeknya dengan cekikikan kecil.

Dengan ganas aku menghantam dinding tepat disebelah kiri telinganya.Membuatnya menutup mata rapat terkejut.

Entah kenapa aku hanyut dengan wangi rambutnya.Sampo apa yang dia pakai?

Pikiranku mulai melantur!!

Diapun membuka matanya menatap manik mataku."Aww...kau membuatku takut"ucapnya memasang wajah sok ketakutan.

"Tatapanmu membuat gadis lemah sepertiku bergidik ngeri"ucapnya mengerjapkan matanya jahil.

Aaargghh!!!

Aku benar benar ingin menghabisinya sekarang,Sungguh!!

Akupun menarik tanganku meninggalkan jejak darah didinding kelasku yang berwarna putih bersih.

Diapun menegakkan punggungnya yang sedari tadi bersandar didinding lalu menarik telapak tangan kananku memandang punggung tanganku yang dipenuhi darah dengan menggeleng gelengkan kepalanya.

The StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang