Happy reading!
Lagi,
Aubrey terjerembab saat ia melompati pot bunga yang menjadi pembatas kelas XII dengan XI digedung ipa.Seharusnya ia melewati kelas Xll Ipa 3 saja tadi.
Tapi mengingat kalau nanti dia melewati kelas keramat itu ia bergidik sendiri.Mana mau dirinya bertemu dengan Asha dan Isha,kembaran bermulut tajam itu.
Mengingatnya saja sudah membuatnya muak.
Lagian siapa yang menyuruhmu mengingatnya Aubrey..
Dan inilah hasilnya.Good job!
Iapun bangkit dan meringis ketika lututnya mengeluarkan darah membuatnya mendengus.Sebagian kakak kelasnya hanya menggeleng geleng melihat tingkah cerobohnya.Ada yang tertawa secara terang terangan juga yang hanya melihatnya iba tanpa membantu sama sekali.
Ya..dengan berat hati ia harus menerima gelar 'Clumsy Girl' dari murid disekolahannya.
Apakah menurut kalian aku bangga mendapatkan gelar itu,asshole!Umpatnya.
Setidaknya kau cukup populer hidup bersama gelar konyol itu Aubrey..
Lagi kenyataan itu membuatnya menghela nafas kasar.Apakah kau Malu Aubrey?
Bukankah kau selalu mendapatkannya beriringan dengan sifat ceroboh mu yang mempermalukan dirimu.Bersikaplah seperti biasa saja!
Sikap ceroboh itu telah mendarah daging dengan dirimu!Dengan sedikit pincang ia melangkah melewati lapangan basket yang dipakai oleh anak kelas XII.
"DEK AWAS!!!"Ucap suara bass dari lapangan membuatnya menoleh.Tapi lagi,yang didapatkannya hantaman bola basket tepat diwajahnya membuat pandangannya buram kemudian gelap total.
Levin yang melihat Aubrey ambruk ditepi lapanganpun berlari menghampirinya."udah dibilangin awas juga.."gerutunya lalu menepuk nepuk pipi Aubrey yang memerah.
Tanpa basa basi Levin mengangkatnya lalu membawanya ke UKS.
"makan apa sih lo,ampe ringan kaya gini.Kaya gendong adek gue"gumamnya.Sadar tak sadar senyuman kecil terukir diwajah tegasnya.
Merasa melayang,Aubrey membuka matanya lalu mengernyit melihat wajah cowok yang tengah menggendongnya dari bawah.Iapun memiringkan kepalanya untuk melihat wajah orang yang menolongnya dengan jelas.
Matanya membelalak melihat wajah Levin.
"turunin gue..!!"berontaknya dengan kaki menendang udara kosong membuat Levin tersentak dan tanpa sengaja melepaskan tubuh Aubrey.
"Auh..mati aja deh gue.."rintihnya setelah pantatnya lebih dulu menyentuh lantai.
"Eh..so sorry..lo rusuh banget,kaget gue"ucap Levin menjongkok didepan Aubrey.
"Eh?gapapa kok kak.."ucapnya berdiri dengan gamang.
Pusing masih menjalari kepalanya apalagi wajahnya yang ia rasakan menebal.
Ah..betapa hancurnya mukaku saat ini!!
Asli,rasanya kulit wajahnya menebal saat ini ditambah rasa perih yang berdenyut denyut dihidungnya.
Aubrey menyentuh hidungnya memastikan bahwa dia tak mimisan karna hantaman bola yang dahsyat tadi.
Tanpa mengindahkan Levin menarik tangannya kearah UKS.Dengan langkah tersandung sandung ia mengikuti sipemilik langkah lebar itu hingga ia duduk di tepi kasur berseprai hijau muda itu.
"Darimana lo dapetin ini?"tanya Levin melihat lutut Aubrey yang terluka.Seketika gadis itu memperlihatkan cengiran lebarnya.
Clumsy.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Stories
DiversosKumpulan kisah kisah pendek kehidupan berbagai genre yang saya berikan. Selamat membaca!