Part 6

155 10 0
                                    

Mira tersenyum minta maaf. "kita pernah kenal ya sebelumnya? Sori ingatan gue agak buruk nih."

Jantung Mario terasa sesak. Mario benar benar lupa padanya! Memang sih mereka hanya bertemu dan kenal pada hari pertama MOS. Setelah itu mereka nyaris tak pernah bersinggungan karena berbeda kelas. Mario di kelas 10 a sementara mira di 10 d. Tapi keterlaluan kalau mira sampai melupakannya. Ia nga pernah ngelupaiin mira. Ironisnya bahkan wajah Mario pun tidak dikenal mira, apalagi namanya!

Mario tidak tau harus merespon apa. Untung lah bel masuk menyelamatkan nya. Mira maupun Mario langsung sibuk membuka buku dan alat tulis masing masing.

Kejadian setahun lalu itu masih ada di ingatan Mario. Dan.... Mario langsung kesal. Mira..... Biasa bisanya cewek itu melupakan Mario begitu saja. Padahal bisa dibilang, Mario lah teman pertamanya di sma. Benar mereka hanya bertemu sebentar. Keduanya menjalani hukuman karena terlambat datang pada hari pertama MOS secara terpisah karena melakukannya di jelas masing masing. Tapi apakah Mario sebegitu tidak penting nya hingga mira sama sekali tidak mengingatnya?

Mario ingat betul betapa kecewa nya diri nya seharian itu. Hari yang seharusnya membahagiakan berbalik jadi menjengkelkan. Sejak saat itu ia bertekad mendiamkan mira maupun saat Mira mengajaknya bicara. Ia hanya menjawab seperlunya. Hingga suatu hari, timbul ide gila yang akhirnya di lakukan hingga saat ini.

Pluk!

Lamunan Mario dihentikan oleh tumpukan bantal. Dengan kesal ia berpaling

Rafael berdiri di dekat ranjang sambil tersenyum licik

Mario memungut bantal dan melemparkannya ke Rafael

"ngapain lo nimpuk gue? " tanya Mario begitu berdiri dan menuju bahu Rafael pelan

" salah sendiri, sore sore ngelamun. Kayak nga ada kegiatan yang lebih penting aja. "

" ah, protes aja lo, ngapain lo ke sini?"

"gue iseng aja. Sekalian mau tanya, kenapa lo nga ikut tanding basket anak anak tadi? Kami nungguin, eh. Ternyata lo nga dateng. Untung geng kita masih menang tipis, kalau nga, mau ditaruh di mana muka kita? "

Mario menepuk dahi. Astaga, dia benar-benar lupa pertandingan basket untuk iseng iseng itu digelar hari ini. " ya ampun, raf, tandingnya hari ini ya? Kok lo nga ingetin gue sih? " omel Mario

" mana gue tau lo lupa? Biasanya kan lo paling inget yang beginian. Lagian, dari tadi lo rasanya nga sabar nunggu pulang sekolah, gue pikir lo kebelet tanding, sebenarnya tadi lo ke mana sih? "

Mario tidak langsung menjawab. Ransel sampai mengulang pertanyaannya.

" gue ikut ekskul jurnalistik, kata Mario tegas

Rafael melongo menatap Mario. "lo serius Mar? Lo beneran ikut ekskul jurnalistik?" tanya nya

"terpaksa, mau gimana lagi? "

" cuma demi mira? " ulang Rafael

Mario mengangkat bahu

" gila lo, Mar, emang bisa apa lo disana? Lo kan nga punya bakat nulis " sahut Rafael menggeleng kepala tak percaya

" siapa bilang gua gak punya bakat nulis? "

"..

Vote kalau suka
Thanks

Romantic Valentine Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang