Part 7

183 11 18
                                    

Rafael kesel "gue kenal lo sejak lo ngompol tau nga Mario kawan ku.  Mana mungkin gue nga tau andai lo punya bakat nulis sekecil apa pun itu.  Tugas bikin esai bahasa indonesia aja gue buatin.  Memang sinting lo, Mar!

" terserah lo mau ngomong apa.  Yang jelas gua udah gabung di sana titik nga pake koma.  "

Rafael tersenyum maklum."omong - omong, memangnya lo yakin lo bisa tambah deket sama Mira dengan ikut ekskul yang jauh dari kemampuan lo?"

"mana gue tau? Namanya juga usaha!"

Dari awal, usaha lo salah sih, seharusnya lu deketin dengan cara normal, bukan dengan selalu cari masalah dengannya. Kalau gua jadi Mira. Gua bakal benci sama lo! "

Mario terdiam.  Ingatannya kembali kembali bernostalgia mengingat kejadian Mario menggoda Mira.  Dengan melempar kertas, mengajak berdebat dan ujung ujungnya memanggil Mira dengan sebutan
"pendek".

Mario mengira menggoda Mira adalah ide bagus untuk membuat cewek itu selalu mengingatnya.  Siapa tau dengan begitu Mira jadi punya perasaan tertentu padanya? Tapi kalau sekarang dipikir dipikir kembali, sepertinya ide itu konyol,apalagi Rafael bilang gitu.

Mira pov

Sebenarnya Mira nga pernah percaya.  Tapi hari itu ia terpaksa percaya.  Sayangnya, bukan kebetulan yang menyenangkan, melainkan kebetulan yang berupa bencana di sekolah.

Mira hampir tidak bisa memercayai pendengaran nya ketika bu Widuri membacakan nama anggota kelompok untuk tugas karya tulis yang berpengaruh besar dalam nilai akhir tahun, sekelompok cuma tiga orang, dan Mira pun sekelompok dengan ......

Jangan lupa vote!

Thanks!

Romantic Valentine Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang