Part 8

148 7 1
                                    

"Mario"

"sekelompok cuma tiga orang. Semua anak di sini jumlahnya 45 orang. Tapi kok bisa bisa nya gue sekelompok sama bocah gak jaleh itu? " kata Mira geram

Fika mengangkat bahu sambil meringis. Dia tau benar kebencian Mira pada Mario, dan hasil pembagian kelompok barusan sulit membuat Fika tidak meringis. " mungkin lo dan Mario di kasih kesempatan sama Tuhan untuk berbaikan "jawab Fika sambil nyengir nyengir

Mira melotot mendengar jawaban sahabatnya. Ia mencuri pandang ke arah Mario. Wajah cowok itu murah, sepertinya sama tidak suka mendengar pembagian kelompok dari bu Widuri. Mira membuang nafas panjang. Yah, paling tidak bukan hanya dirinya menderita hari ini

"menurut lo, topik apa yang paling pas buat diangkat sebagai karya tulis? "tanya Mira

"Mira, perasaan tugasnya baru di kasih kurang dari sepuluh menit lalu deh. Mana mungkin gua punya ide? Lagian kalaupun ada, lebi baik gua pake untuk kelompok gua sendiri!

Mira setengah mendengar omelan Fika karena sibuk melirik Mario. Mario tampaknya sedang berpikir keras. Sekalipun tidak tau pikiran Mario, Mira yakin cowok itu sibuk mencari temanya sendiri. Mira tau benar Mario tidak mau kalah dari nya. Dan sebaliknya, ia pun tidak sudi

Gue harus nemu topik istimewa sebelum kumpul dengan kelompok gue pulang sekolah nanti! "batin Mira

Fika kembali melirik sahabatnya. Ketika menyadari sahabatnya sedang berpikir dan jelas jelas tidak ingin di ganggu, Fika mengangkat bahu
Dan kembali mengalihkan pandangannya pada bu Widuri

~~

Mira memandang ke kantin yang sebaliknya. Banyak bangku kosong karena hanya ada segelintir siswa. Dengan tak sabar ia melirik arloji. Pukul dua lewat lima menit. Seharusnya lima menit lalu Mario dan Lina berada di sana untuk membicarakan karya ilmiah kelompok mereka

Mira mengenakkan jari ke meja kantin dengan bosan. Saat melihat Mario berjalan ke arah nya, ia buru buru memasang tampang galak. "lama amat sih datangnya? Nga bisa hargai waktu!" omel Mira, bahkan sebelum Mario sempat duduk di hadapannya

Mario menoleh ke kanan dan ke kiri, lalu menatap Mira. " lo ngomong sama gue?" tanyanya santai

"kalau nga sama lo sama siapa lagi? "balas Mira geram

Mario mencibir." lo kali yang terlalu tepat waktu. Gue kan bilang, ketemuan ya jam dua, tapi setelah makan siang. Ini baru lewat lima menit. Lagian batang hidung Lina aja belum keliatan

"lima menit berharga! Time is money! "

Mario menggeleng pasrah. " terserah lo lah, Mir. Gua malas debat apalagi masalah nga penting

"eh, gua juga gak mau gitu! "bentak Mira

Baru saja Mario membuka mulut saat suara Lina yang riang menyapa mereka berdua

" hai, udah pada ngumpul. Gue telat ya? "tanya Lina dengan memamerkan senyumnya

" duduk Lin, kita bahas hal hal penting supaya cepat pulang "jawab Mira

Senyum Lina perlahan memudar, apalagi saat melihat wajah Mario dan Mira. Tanpa banyak bertanya, ia duduk disamping Mira. Begitu Lina duduk, Mira mengeluarkan notes dan alat tulis

" untuk tugas kali ini gue mau ambil topik......

Media, itu foto Mira sama Fika yah
Vote dan comment!
Saran dan kritik silakan tulis di comment!
Makasih...

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 16, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Romantic Valentine Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang