Part 4

198 10 2
                                    

Begitu ekskul selesai, mira langsung bangkit dan menuju ruang musik, di depan pintu, cewek itu mengulurkan kepala mencari fika

"fik,sini dong! " panggil Mira lantang begitu menemukan fika

Sapaan mira spontan membuat beberapa orang menoleh sekaligus. Sesaat ia sangat malu. Ia lupa, bukan hanya fika yang mendengar teriakan nya. Dia menghentikan permainan piano nya untuk menemui mira

" ngapain lo ke sini, mir? Ekskul dah selesai? "tanya fika

Mira cemberut." udah, udh selesai. Lo masih lama? Pulang bareng yok, mau curhat soalnya

Fika melirik jam nya. " mm.... Sebenarnya kurang lima belas menit lagi, tapi gak pake pa deh gue izin aja. Gue juga bosen. Tunggu bentar ya, mau ambil tas dulu!

" Jangan lama lama fik! "

" iya, bawel banget sih lo! "

Mira menunggu sambil duduk di depan ruang musik. Tak lama kemudian fika kembali berada di hadapannya.

" cepat amat jir? " tanya mira kaget

Fika melirik mira bingung" bukannya lo yang nyuruh gue jangan lama lama? Sekarang lo malah nanya yang gak penting! Eh btw, napa lo bete banget? Gue liat elu tadi bukannya semangat ngurusin anggota ekskul baru? "

" bete gue gara gara Mario! " jawab mira manyun

" napa lagi, Mario aja kerjaan lu! "

" Mario ikut ekskul jurnalistik, fik!, nyebelin banget gak sih? "

" anjir, mana ada sih Mario kemampuan jurnalistik! "jawab fika kaget

Fika pun diam sejenak. Tak lama, ia melirik mira dengan rasa penasaran. " sebenarnya lo salah apa sih ma dia? Kok dia nafsu banget sama lo, dia kek nya mau bikin lu nga tenang deh! "jawab fika

" emang gue punya tampang kriminal gitu? Kenapa lo tanya gitu? Bahkan gue sendiri ngak tau salah gue apa. Lo tahu sendiri lah, sejak awal dia selalu cari gara gara sama gue. "

" coba lo baik baikin dia, mir. Siapa tahu dia nga ganggu lo lagi? "

Mira kaget " gue harus baikin dia? "
Anjir nga mau wa, ogah wa. Lagian dia yang stress, gue pula yang harus baik baikin dia. Nga ah, ew!"

" kalau gitu jangan protes lah, ekskul itu kan di buka untuk umum, setiap murid kan boleh ikut, "

Mira berpikir " apa gue admin seleksi aja ya? Siapa yang nga lolos seleksi harus keluar. Gue pastikan dia bakal menjadi orang pertama yang gue keluarin!

" lo jangan macam macam deh mir. Lo tau sendiri peminat ekskul yang diketuai lo itu nga sebanyak dulu. Pake acara seleksi segala "

Mira cemberut. Sekalipun gengsi, ia harus akui omongan film benar maka beberapa tahun terakhir ini peminat ekskul jurnalistik memang menurun, mana mungkin mira pake adakan seleksi? Tapi... Ia nga rela Mario merusak kegiatan yang paling disukai nya

" udahlah mir, lo kan dah terbiasa sama Mario, jadi nga masalah kalo nambah 2 jam ekstra. Sabar yah "

Mira tak menjawab, bibirnya pun manyun dah kek bebek (Maafkan author)

" lihat aja gue pasti bikin Mario keluar dari ekskul jurnalistik. Apa pun caranya, dan gue nga mau tau! "guman mira lebih pada dirinya sendiri

Jangan lupa vote dan comment yah!

Tx.....

Romantic Valentine Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang