Jungkook x Yeri personal chat
Jeon menambahkan anda sebagai teman
Tambah | Blokir
What? Gua ga salah liat kan?
Jeon : yer
Jeon : lo gapapa kan?
Jeon : gua mau minta maaf
Jeon : gua udah keterlaluan tadi
[Read 20.05]Bisa minta maaf juga ternyata tuh cowok.
Jeon : 'r u there?
Jeon : plis jgn di read doang
[Read 20.07]Jeon : gua ngerasa bersalah banget
Jeon : yer
Jeon : yer
Jeon : yer
Jeon : respon plis
Jeon : reply bisa kali
[Read 20.10]Jungkook POV
Demi apa gua cowok tergoblok yang tadi siang nampar Yeri di ruang seni. Gak yakin gua bakal dimaafin sama dia. Shit. Tai. Kenapa gua ngerasa se-frustasi ini? Besok gua harus ketemu dan minta maaf langsung.Yeri POV
Tbh gua masih belom bisa maafin dia setelah apa yang dia lakuin ke gua tadi siang di ruang seni. Gua fikir dia gak bakal berani nampar cewek. Ternyata, nice! Dan tamparan itu demi apa sakit banget.Jeon : yer
Jeon : yer
Jeon : gua gabisa tidur
Jeon : gua ngerasa bersalah njir
[Read 20.44]Yerim : ini siapa ya? [delete]
Yerim : dapet id gua dari mana? [delete]
Yerim : siapa?
Jeon : thanks God akhirnya...
Jeon : ini gua yaelah
Jeon : Jeon Jungkook
Yerim : oh
Jeon : gua tau lu masih marah. gua mau minta maaf, gua tau gua keterlaluan banget tadi. plis maafin gua yer
[Read 20.51]☆☆☆ Flashback ☆☆☆
Ulangan paling horor dimulai. Ulangan matematika. Waktu mengerjakan soal mematikan tersebut hanya 1 jam. Jungkook dan Taehyung memang sudah merencanakan untuk bekerja sama mengerjakan soal tersebut. Jungkook yang saat itu duduk bersama Irene sengaja memanfaatkan Irene untuk kepentingan 'kerjasama' nya.
"Ren, nih kasih Taehyung" perintah Jungkook dengan bisik-bisik agar tidak ketahuan pak Wei.
"Apaan?"
"Bawel dah cepet gih, awas ketauan."
Irene dengan hati-hati memberikan kertas kecil itu pada Taehyung.
"Ren... renn..." panggil Taehyung dengan suara yang sengaja di kecilkan.
Irene menatap Taehyung yang sudah memberinya kertas kecil untuk diberikan pada Jungkook. Saat Irene mengambil kertas tersebut...
"Berani sekali kalian!!!!" suara menggelegar pak Wei memecah keheningan.
Sontak Irene, Taehyung, dan Jungkook kaget. Begitu pula dengan semua murid kelas 11-2 yang langsung menatap tajam ke arah belakang. Pak Wei membuka kertas kecil yang seharusnya diserahkan pada Jungkook oleh Irene dari Taehyung.
"Rene, kertas ini milik siapa?! Jujur!!!"
"Emm.. anu.. itu anu... pak... kertas"
"Brakk..." pak Wei menggebrak meja Irene, suasana kelas semakin mencekam.
"Irene cepat jujur! Kertas ini milik siapa?!!" bentak pak Wei yang mulai terlihat habis kesabarannya.
"Ini kertas punya Jungkook sama Taehyung pak, saya cuma disuruh mereka berdua." akhirnya Irene buka suara.
"Saya sudah duga ini tulisan kalian berdua ck."
Baru saja Jungkook dan Taehyung ingin buka mulut menjelaskan apa yang terjadi, pak Wei langsung mengambil kertas jawaban milik mereka berdua dan merobeknya hingga berkeping-keping.
"Srettt... sreet... srettt"
"Pak kita bisa jelasin pak..." sahut Jungkook dan Taehyung yang hampir bersamaan.
"Nilai kalian di ulangan ini 0 Jeon Jungkook, Kim Taehyung. Sekarang kalian berdua bisa keluar." jelas Pak Wei.
Jungkook dan Taehyung hanya bisa menuruti apa kata pak Wei dan bergegas keluar kelas dengan muka masam.
"Najis anjir pake ketauan tai emang taiiiiiiiiiii" teriak Taehyung kesal.
"Irene goblok banget sumpah"
"Salah strategi kita manfaatin si Irene njir"
"Gua mau bikin perhitungan sama dia, berani-beraninya buka mulut ke pak Wei"
"Heh mau lo apain dia?"
"Liat aja nanti."
"Jangan macem-macem lo kuk, inget dia cewek."
"So, kenapa kalo dia cewek? Any problem?"
"Serah lo deh serah."
Bel istirahat berbunyi, Jungkook langsung masuk ke kelasnya dan mencari Irene, sedangkan Taehyung hanya mengikuti.
"Apaan sih lo, lepas!!" teriak Irene.
"Berisik. Ikut gua." balas Jungkook yang masih menarik tangan Irene.
Melihat kejadian itu Yeri tidak tinggal diam. Ia langsung mengikuti Jungkook yang menarik paksa Irene.
"Mulut lo ember banget sih ha?! Gua jual sini."
"Lo bisa ga sih terima kasih dikit aja sama gua?! Udah untung gua mau bantu lo nyalurin tuh kertas ke Taehyung"
"Kuk udah deh, dia cewek bro." lerai Taehyung.
"Heh lo Jungkook apa Taehyung siapa lah ga penting juga. Beraninya sama cewek ha?!" sahut Yeri dari belakang.
"Anak baru gausah ikut campur. Mau berlagak jadi pahlawan? Pergi deh lo mending. Ganggu aja shit."
"Nyuruh gua pergi, lu takut sama gua?"
"Kok lo nantangin sih. Wtf emang. Pengen gua tabok lu lama-lama."
"Yer udah yer, lo balik deh mending..." Irene berusaha melerai Jungkook dan Yeri.
"Mau nabok gua? Tabok gih cepet." Yeri mendekat ke arah Jungkook. Dan sekarang hanya sekitar 5 cm jarak antara mereka.
"Nantangin ck."
"Gih cepet, mau kanan apa kiri?" balas Yeri menantang sambil memamerkan pipi mulusnya.
PLAKK!! Tangan besar Jungkook mendarat di pipi kanan Kim Yerim, murid baru kelas 11-2. Irene dan Taehyung sontak kaget melihat langsung kejadian tersebut. Yeri hanya menatap tajam Jungkook setelah tamparan itu didapatkan dan kemudian pergi.
"Eh gila lo tampar beneran tuh anak."
"Udah gak waras lo kuk."
Irene dan Taehyung pun meninggalkan Jungkook sendirian di ruang seni tersebut.
"Apa yang gua lakuin barusan? Tangan gua? Kenapa gua nampar dia beneran?! Mampus gua mampus mampus..." batin Jungkook yang masih terdiam sedari tadi.
☆☆☆
Jangan lupa voment nya gaes
Salam terhangat jungri hard shipper♡
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Yours✔
Fanfic"Would you be mine?" -jjk "You've been already know my answer" -kyr