Dengan langkah yang sangat ringan kedua gadis tersebut menuju ke kantin. Antusiasisme mereka sangat tinggi setelah hampir 3 jam menerima ajaran guru killer tersebut.
"Mbakk...mie ayamnya satu gak pake bawang sama esteh" cerocos Jihan kepada mbak-mbak kantin.
"Es teh aja mbak." Entah mengapa hari ini Vivi kalem banget. Mereka pun menuju meja ..
"Akhirnya datang..iye? Lahap bener Vi, pesan mie kek es tehnya udah setengah noh".
"Haus Jihan, aku haus gak lapar ." Ucapku pada Jihan.
"Vi..lihat ke sana tuh!" Deggg...
____
Olivia POV"Vi..lihat kesana tuh!" Ngapain juga Jihan ini suruh aku.
What?!! Reno? Cewek itu siapa? Cantik yahh . Tapi, Reno kok kayak gimana yah?? Tatapannya kecewek itu..
Bahkan melihatnya saja membuatku sesak 😥"Kamu cemburu Vi?" Tanya Jihan.
"Ng.. gakk, ngapai coba?? Reno maksudku Kak Reno itu sahabat aku doang. Suka-suka dia mau ngapain sama cewek disini, itu privasi dia.Aku gak berhak buat itu." Jelasku kepada Jihan.
"Aku kirain kamu pacaran gitu sama Kak Reno, tadi pagi aja dia sosweet gitu kekamu. Tunggu deh.. perasaan aku gak tanya status kalian kok kamu jawaban seakan-akan masa bodoh gitu?," tanya Jihan lagi.
"Iyya? Makan aja gihh.. Capek nunggu kamu." Jihan hanya mengangguk dan menatap Vivi dengan errr susah diartikan. Vivi kembali melirik ke Reno disana ia tertawa bersama dengan cewek tadi.
"Apa itu pacarnya Reno ya.?" Ucapku membatin.
Glekk.. tiba-tiba Reno melihat kearahnya dan tersenyum. Gerakan mulutnya mengatakan ,"Vi..kemari. "
Apaan coba dia lagi asik sama cewek itu masa' aku disuruh kesana .Jadi obat nyamuk aku mah.
Oksigen dikantin itu terasa menyesakkan baginya, aku pun meletakkan uang yang diatas meja a dan segera pergi dari tempat itu .
" Jihan, aku ke toilet bentar yah nanti kita ketemu dikelas."
___
Reno POV
"Sekolah aku itu gak seluas High School dan tau gak? Kalau orang-orang gitu deh susah diajak kompromi. Kamu tau gak? Aku kira gak bakalan bisa sekolah disini lagian aku gak kenal sama siapa-siapa. Awalnya aku juga takut liat kamu , ekspresi dingin kamu itu errr menakutkan. " Aku hanya bisa tertawa mendengar ocehan cewek ini, " benar-benar cerewet"
Tapi, lucu juga nih cewek..supelnya minta ampun . Yah dia murid pindahan dari Sma 22 Bandung. Nindyantias namanya adik dari Samuelyantias,entah gimana keadaan lo sekarang Sam .Ya pertama kali liat dia masuk kelas bisa gue tebak kalau dia itu adiknya Sam. Tapi, gak akan bilang kalau gue sahabat kakaknya .
Dengan wajah yang manis, rambut hitam serta warna matanya hitam. Kalau di pikir-pikir dia benar-benar mirip Sam.
"Ohh iya Nin..nanti kamu pulang bareng aku yah, sekalian aku kenalin sama temanku"
"Iyaiya ...tapi, ehh kamu kenal cewek cantik disana yah Ren, dia liatin kita melulu tuh! " Akupun melihat kearah yang ditunjukkan Nindy dan disana ada Vivi.
" Manis kamu Vi " Ucapku membatin.Tanpa sadar aku tersenyum lebar kepadanya dan menyuruhnya kemari. Namun, ia memalingkan wajahnya dan beranjak pergi. Tunggu!! apa ? dia ninggalin temannya? Gak biasanya Vivi gitu.
"Dia itu kenapa?Punya salah apalagi dah aku?"
"Nin..mau tanya nih gue,selama hidup nih menurut gue cewek itu makhluk yang paling ribet. Pola pikir cewek itu bagaimana yah??"
"What? tunggu deh cewek itu tadi pacar kamu yah? Abis-"
"Dia sahabat kecilku Nin, not my girlfriend. She is my little friend always together." Kataku dengan penuh penekanan, yahh dia sahabat kecilku selamanya. Aku sangat menyanginya mengingat dia adalah teman seperjuanganku. Apalagi sekarang kakaknya Alden pergi ke luar negri.
Siapa yang akan memantaunya?
Mamanya sibuk bekerja. Ayahnya ? Entah kemana. Bukannya kasihan tapi entah mengapa aku selalu berpikir bahwa ia tanggung jawabku .
"Reno?? H.e.l.l.o??" Panggil Nindy yang membuyar lamunanku.
"Ehh maaf ..gini dia itu temen yang mau aku kenalin kekamu." Ucapku penuh keyakinan.
"Oohhh sepertinya dia baik, hmmm..kamu paham dikit kek perasaan cewek Ren."
"Maksudnya?" Lihat bahkan sekarang aku makin tidak mengerti.
"Cowok memang gak peka!!" Nindy berbicara sambil berlalu meninggalkanku .
" Wahai kaum hawa mengapa kalian begitu membingungkan?"
*******
Maaf guys cerita makin gaje ..
Mhon vote&commentnya 😇😇
And happy reading guys 👌☺
KAMU SEDANG MEMBACA
My little friend
Teen FictionAku mengerti, cinta itu tidak bisa dipikir dengan logika. Tentu saja benar, bukannya memang hati dan pikiran manusia selalu mengalami konflik? Entah siapa yang benar atau yang dibenarkan dalam masalah kali ini, hati yang lebih memilih tetap bertahan...