Seperti biasanya Reno akan menjemput Vivi untuk berangkat bersama. Namun, hari ini Reno sangat menyebalkan. Bagaimana tidak? Reno yang biasanya on time sekarang malah terlambat menjemput Vivi.
Vivi melihat jam tangannya yang menunjukkan pukul 06:45. Padahal kalau jam segini Vivi baru mandi. Ia berusaha untuk lebih cepat agar Reno tidak mengoceh terus.
"Non... ? Renonya udah datang?" Tanya Bi Mira kepada Vivi.
"Belum nih Bi, padahal udah lama nih aku nunggu." Jawab Vivi.
Tinn...
Tinn..."Bahhh... datang juga. Ohh iya Bi, Vivi berangkat dulu yah. Nanti kasih kabar kalau Mama sama om Felix udah pulang." Ucap Vivi seraya mencium punggung tangan Bi Mira.
"Iya Non, hati-hati yah. Ingat jangan marah." Tutur Bi Mira sambil terkekeh.
Vivi berlari kearah mobil Reno dan membuka pintu jok depan.
Duarrrr.......
Seperti tersambar petir.
Hati Vivi ngilu melihat Nindy duduk bersama Reno didepan dan sudah bisa ditebak bahwa Vivi akan dibelakang.Nindy hanya bisa tersenyum kecut. Nindy tau bahwa Vivi pasti merasa sakit hati.
"Vi... kamu di sini aj-"
"Nggak usah Kak, Vi dibelakang aja." Ucap Vivi lirih dan memaksa dirinya untuk tersenyum.
"Cepetan Vi, kamu mau bikin kita terlambat kayak kemarin?" Ucap Reno tanpa melihat kearah Vivi.
Nindy yang mengerti perasaan Vivi lalu mengelus bahu Vivi dan tersenyum. Vivi lalu duduk dijok tengah dengan hati yang terurai mungkin?
_____
Nindy POV
Aku hanya bisa berdoa agar Vivi tidak membenciku.
Vivi pasti sakit hati, aku dapat melihat dari gurat wajah yang sedih ketika melihat aku duduk didepan bersama Reno.Aku sudah menolak tadi tapi, Reno tetap memaksaku.
"Kamu sudah sarapan Vi...?" Tanya Reno kepada Vivi. Aku tau bahwa Reno sangat peduli kepada Vivi. Hanya saja aku juga bingung sebenarnya Reno punya perasaan lebih atau gimana gitu?
"Belum." Ucap Vivi dengan nada yang datar.
"Heh... sudah kuduga, Nin kamu bisa nggak ambil kotak didalam tasku?" Pinta Reno kepadaku.
"Oke... aku cari dulu, ini udah ketemu." Aku memberikan kotak, ya... itu kotak bekal.
Lalu Reno memberikan kotak bekal itu kepada Vivi.
"Didalam ada Roti selai kacang kesukaanmu, makan sebelum kita sampai." Ucap Reno sambil serius menyetir.
Aku melihat Vivi yang langsung mengambil kotak bekal itu.
Aku lalu kembali melihat kedepan.
Aku lalu teringat laki-laki itu. Dia yang sempat datang dihidupku lalu pergi begitu saja.
Aku sudah begitu percaya kepadanya DULU!!! Tapi, sekarang aku sudah muak. Aku tidak ingin memikirkan hal seperti itu lagi.
Sudah cukup! Aku hanya harus memikirkan Kak Sam. Entah bagaimana keadaannya di Singapura sekarang? Aku selalu mencoba menanyakan Kak Sam kepada Dad dan Mom tapi mereka terus berkata kalau Kak Sam baik-baik saja.
"Vi... heyy?? Dasar! Udah aku jemput malah main pergi gitu saja." Lamunanku terbuyar ketika mendengar Reno yang berteriak.
Ternyata kami sudah sampai, aku melihat kearah Vivi yang berlari masuk ke sekolah dan kembali melihat kearah Reno yang menggerutu ditempatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My little friend
Teen FictionAku mengerti, cinta itu tidak bisa dipikir dengan logika. Tentu saja benar, bukannya memang hati dan pikiran manusia selalu mengalami konflik? Entah siapa yang benar atau yang dibenarkan dalam masalah kali ini, hati yang lebih memilih tetap bertahan...