Day 10 - 12 Januari (Asisten Pak Bon di Lumphini Park)

13 0 0
                                    

Pagi ini kami harus memastikan itinerary besok saat di Phuket. Bukan karena kami belum membuat itinerary-nya, melainkan kami ingin memastikan kunjungan ke Pulau Phi Phi. Kunjungan ke Pulau Phi Phi memang cukup mahal, sehingga kami harus mengecek isi kantong yang ada. Aku pribadi mewajibkan kunjungan tersebut. Rasanya tidak afdhol bagiku. Sudah sampai Phuket, tapi tidak berkunjung ke Pulau Phi Phi. Untuk itu, aku sudah menyisihkan uang untuk perjalan ke Pulau Phi Phi.

Dari hasil diskusi singkat pagi ini, aku dan tim cowok akan melakukan trip ke Pulau Phi Phi. Mbak Fiyya dan Mbak Rias rasanya sudah bosan menjajal wisata pantai. Mereka pun memutuskan untuk mencoba wisata lain dengan menyewa sepeda motor saat di Phuket besok. Kami yang akan menjajal wisata di Pulau Phi Phi harus booking tiket paket wisata melalui salah satu website paket wisata Pulau Phi Phi agar besok dapat langsung berangkat.

Alhamdulillah, kami sangat bersyukur mendapatkan voucher diskon paket wisata sebesar 150 TBH. Rezeki anak saleh. Kami mendapatkan harga 950 TBH dari harga awal 1100 TBH. Jika di kurskan ke Rupiah menjadi sekitar 400.000 IDR. Pagi ini pun kami harus melakukan transaksi di Bank sesuai dengan sistem pembayaran yang ada di website paket wisata tersebut.

Aku langsung bersiap diri untuk turut melakukan pembayaran di bank dengan tim cowok. Mbak Fiyya dan Mbak Rias memilih tinggal di kamar untuk membereskan barang bawaan. Kami memiliki waktu yang sangat sempit pagi ini. Siang pukul dua belas nanti kami harus bersiap menuju bandara dan terbang ke Phuket. Aku dan tim cowok pun segera mencari bank yang sesuai dengan prosedur sistem pembayaran. Menurut Mbah Google, letak bank tersebut tidak terlalu jauh. Kurang lebih 2 km dari hostel kami. Dengan alasan berhemat, kami pun memutuskan untuk berjalan kaki menuju bank yang dimaksud.

Karena masih pagi, kami adalah pengunjung pertama di bank itu. Kami juga berkesempatan melihat jalanan aspal yang di-pel oleh petugas kebersihan agar tidak berdebu. Sungguh takjub dengan negara ini. Negara ini sudah menata kotanya dengan baik, sehingga membuat para pejalan kaki merasa nyaman saat berjalan di pusat keramaian lalu lintas sekalipun.

Usai melakukan pembayaran di Bank, kami masih memiliki waktu sekitar dua jam untuk singgah di Lumphini Park. Lumpini Park merupakan taman kota yang terbesar dan ter-hits bagi turis yang berkunjung ke Bangkok. Taman ini memiliki luas sekitar 58 hektar. Taman ini gratis dimasuki oleh semua orang. Itulah alasan mengapa banyak turis yang merekomendasikan tempat ini sebagai tempat yang wajib dikunjungi saat bepergian ke Bangkok.

Sesampainya di Lumpini, kami sempatkan foto di bagian depan pintu masuk yang menghadap ke persimpangan jalan. Malu juga sebenarnya. Tapi kapan lagi bisa berfoto di depan Lumpini Park. Kami pun masuk dan melihat-lihat keadaan di dalam. Cukup sepi. Hanya ada beberapa orang saja yang berkunjung ke Lumpini pagi itu. Apa terlalu pagi atau sudah terlalu siang? Entahlah. Kami tiba di Lumpini sekitar pukul sepuluh pagi.

Meskipun di tengah hiruk pikuk perkotaan, kami mendapatkan suasana yang sangat nyaman dan damai di taman ini. Suara burung gagak yang berterbangan membuat kami lupa jika kami sedang di tengah perkotaan. Kami juga dibuat takjub oleh seekor biawak yang sedang bersantai di taman ini. Sontak aku menjauh dari biawak itu. Berbeda dengan tim cowok, mereka justru mendekat karena penasaran.

Bosan Jalan-JalanWhere stories live. Discover now