Awal

225 15 0
                                    

"WHAT!! Yang bener aja lu! BTS konser promosi FIRE di Indonesia?!! Tapi perasaan aku gak lihat ada nama Indonesia di jadwal konsernya kemarin."

"Ya elah lu, ya bener lah. Jadwal itu juga baru diposting di Facebook officialnya BTS tadi pagi. Aku juga terkejut banget , kenapa juga bang Sihyuk nambah jadwalnya , bulan depan di hotel xxx Jakarta. Tapi kan percuma juga BTS konser di Indonesia kalo kita gak bisa nonton." Mulut Elvi ngoceh panjang lebar. Jujur aku bahagia banget kalo BTS bisa konser di Indonesia. Tapi , bener juga tuh kata Elvi , buat apa aku bahagia. mereka ngadain konser di Indonesia tapi aku juga gak bisa nonton. Kami tinggal di Kabupaten kecil di Kalimantan Barat . Mereka konser di Jakarta , butuh banyak biaya untuk bisa sampai disana. Belum lagi beli tiket konsernya.

"Gak. Akan aku pastikan aku nonton konser mereka kali ini."

Di Rumah
"ayolah mak, pak. Perasaan selama ini aku sudah menjadi anak yang baik. Mendengar kata orang tua , rajin belajar , gak pernah melawan . Apa salahnya mengabulkan permintaan.anakmu ini. Aku mohon." Aku menangis-nangis di depan orang tuaku. Aku tahu aku tidak akan diizinkan . Tapi aku benar-benar.berharap sekarang ini.

"Tidak!! Kau mengerti?!" Emmak mah dari tadi cingcong cingcong mulu.mulutnya , kesel banget dah.

"Lia , bapak ngerti Lia ingin sekali pergi kesana. Tapi , apa Lia tidak takut? Pergi ke kota yang lebih besar semata-mata hanya karena manusia yang bermata sipit? Lia tahu kan disana banyak bahaya. Bapak takut Lia kenapa-napa , makanya bapak gak ngizinin Lia pergi kesana." pak Lia ngerti itu semua , Lia ngerti. Tapi Lia udah berharap banyak bapak. Kabulkanlah permintaan Lia satu ini.

"Tapi , pak.. "

Aku mencoba melawan , tapi aku selalu gagal kalau sudah melawan tatapan bapak yang satu ini. Bapak menatapku dengan lembut , tapi penuh ancaman dan permintaan. Hah, aku bisa apa?

"Iya , pak. Lia ngerti bapak hanya ingin Lia selamat. Maafkan Lia" Aku menyerah . Tapi aku tak bisa membendung air mataku. Perasaan campur aduk antara BTS dan pemikiran bahwa orang tuaku tidak memahamiku. selama ini aku menjadi
anak baik. Tapi mengapa mereka tidak mengerti sama sekali perasaanku.

Aku segera berlari ke kamar , mengunci pintu , dan membungkus diriku dalam selimut. Menangis. Hanya itu yang bisa kulakukan sekarang. Aku menerima bahwa aku tidak akan pernah bertemu mereka(BTS).

Tapi siapa sangka aku ternyata bisa mewujudkannya , tapi dengan cara yang sama sekali tidak kuharapkan.

Jangan lupa vomentapa susahnya sih nekan bintang di bawah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa voment
apa susahnya sih nekan bintang di bawah. setidaknya hargailah Aku yang udah berusaha bikin cerita ini
JiminArmy

I'M Just FANS but may I LOVE YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang