(6)Dinner

806 260 69
                                    


Kelly pov

Hari ini aku mau nyiapin semua keperluan pribadi ku untuk makan malam nanti.

Jujur... gue penasaran banget, bagaimana wajah calon suami gue?? Apa bener yang di katakan momy dia itu ganteng dan menawan??...

Entahlah yang jelas... belakangan hari ini momy nyuruh gue harus perawatan, di salon-salon langganannya.

Sebenarnya gue agak males buat hal hal seperti itu, tapi demi tampil lebih beda akhirnya gue mau.

. . .

Malam ini acara makan malamnya dilakukan dirumah keluarga gue

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam ini acara makan malamnya dilakukan dirumah keluarga gue.
Penampilan gue simpel sih, dengan make up yang natural, gue mengenakan gaun berwarna merah selutut, tanpa lengan. Serta rambut yang dicepol.

"Beberapa menit lagi mereka akan datang..."momy berkata dengan antusias.

"Ohhya kelly... nanti kamu yang membukakan pintu ya? Sambut mereka dengan ramah." ucap momy yang terus memperhatikan penampilan ku.

"Okey, mii..."jawabku sambil tersenyum.

. . .

Tidak lama terdengar suara bel rumah berbunyi.

Apakah itu mereka... oh God!!... Gue ngerasa gugup. Sangat gugup.

Secara... untuk pertama kalinya Gue akan melihat calon suami gue. Yang sama sekali belum gue kenal.

Langkah demi langkah, beberapa kali gue menghela nafas.

Terlihat dua orang berdiri dan tersenyum melihat gue.

Yang satu perempuan terlihat cantik. Gue kira dia seumuran 40 tahunan, satu lagi laki laki umurnya 45 tahunan.

"hayy... apakah kamu kelly??. Kamu terlihat cantik sekali..." Tanya perempuan cantik itu, Sama gue.

"Emm... iyaa tante." Jawab gue sambil tersenyum malu.

"Hey panggil mamah aja... Jangan tante, oke Kelly?" Jawab perempuan cantik itu sambil mengelus rambut gue.

"Okee tan...ehh mah" jawab gue yang terus mempersilahkan mereka masuk.

Di meja makan tak lama terdengar lagi bel rumah berbunyi.

"Itu pasti Ray... sana kamu yang bukain pintu oke Kelly!... Itu calon suamimu kamu harus menyambutnya." Kata momy, yang terus membuat jantung ku bergetar.

"Tap..."

"Gak ada tapi tapian sayang, cepat Kamu buka sana!... Kamu harus mulai membiasakan diri untuk menemuinya." Jawab momy memotong ucapan gue.

"Baiklah mii.." jawabku pasrah dengan keadaan.

. . .

Saat ini gue merasa seperti habis lari marathon, gue gak bisa mengontrol detak jantung gue.

An Agreement [On Edditing]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang