Part 2

198 20 9
                                    

    Sesampainya mereka di rumah Ivan, mereka berdua pun disambut oleh 3 orang pelayan Ivan yaitu, Toris Lorinaitis (Lithuania) , Eduard Von Bock (Estonia), dan Raivis Galante (Latvia).

   "Ah, tuan Ivan, jadi mereka si gadis-gadis itu?" Ucap si pelayan paling pendek yang bernama Raivis sambil berjalan ke arah Ivan dengan senyumannya yang manis sedangkan 2 orang lainnya berusaha menghentikan Raivis namun tidak bisa karena sudah terlanjur.

   Lalu Ivan pun membalas senyumannya dan mengangguk tanda jawaban -ya-.

"Bukannya dibilang ada 3 ya?" Tanya Raivis lagi. Kemudian Ivan pun mengelus kepala Raivis. Sentak Raivis langsung terkejut dan mulai merinding.

"Yang satunya lagi sudah di ambil.." jawab Ivan sambil tersenyum dan kemudian berhenti mengelus sedangkan tangannya masih berada di kepala Raivis.
 
"Jika kau dan yang lainnya mau, kalian bisa kok mencariya" lanjut Ivan.

"B-baik.." ucap Raivis sambil tertunduk karena merasakan kepalanya kini sedang ditekan.

"Kalian tidak bermaksud untuk merebut para gadis yang kubawa ini kan?" Tanya Ivan sambil tersenyum namun mendengar perkataan Ivan itu, itu terasa seperti ancaman untuk Toris, Eduard dan Raivis.
  
"Tidak kok!!" Jawab ketiga nya atau kita sebut saja trio baltic dengan ketakutan. Kemudian Ivan pun menurunkan tangannya dari kepala Raivis.

"Bagus jika begitu" ucap Ivan dan kemudian mempersilahkan Agnes dan Natasya untuk pergi ke ruang makan untuk makan siang munpung ini sudah jamnya makan siang jadi Agnes dan Natasya pun pergi ke ruang makan dan diantar oleh si trio baltic.
 
    Sesampainya mereka diruang makan, Agnes dan Natasya dipersilahkan untuk duduk di kursi yang sudah disediakan kemudian, si trio baltic pun langsung menoleh ke kiri, kanan, belakang, dan depan memastikan bahwa Ivan sedang tidak bersama mereka.

"Um.. kalau boleh tau, siapa nama kalian?" Tanya Eduard karena tidak melihat adanya tanda keberadaan Ivan.

"Aku Agnes" jawab Agnes.

"Aku Natasya" jawab Natasya.

"Dan ini cerita kami semua!"

    Tiba-tiba sama muncul 2 bocah TK kembar di samping trio baltic sentak trio baltic pun terkejut atas kehadiran 2 bocah itu.

"Lah, kok jadi upin ipin?" Tanya Agnes bingung karena melihat Upin dan Ipin.
 
"Ish, kau ni.. ini bukan di tempat kita lah" ucap Ipin si bocah botak.

"Ha'a lah, jom kita pergi" ucap Upin si bocah berambut 1. Dan mereka berdua pun pergi. Trio baltic , Agnes, dan Natasya pun bersweatdropp-ria melihatnya.
  
"Ehem.. mari kita lanjutkan perkenalannya" ucap Eduard.

"Nama kalian Agnes dan Natasya bukan? Itu nama yang bagus" ucap Toris memuji Agnes dan Natasya. Agnes dan Natasya pun terdiam sejenak dan mengucapkan terima kasih kepada Toris.
  
"Namaku Raivis Galante panggil saja Raivis" ucap Raivis memperkenalkan diri dengan senyumannya yang manis.

"Aku Eduard Von Bock kalian boleh memanggilku apa saja sesuka kalian" ucap Eduard memperkenalkan diri sambil seraya membetulkan kacamatanya.

"Namaku Toris Lorinaitis, kalian bisa memanggilku Toris." Ucap Toris memperkenalkan diri pada Agnes dan Natasya.

"Kami biasa di sebut dengan sebutan trio baltic / baltic trio" ucap Eduard.
  
"Ooh, salam kenal ye" ucap Natasya.

"Ya, salam kenal" ucap Agnes. Dan kemudian mereka bertiga pun menatap Agnes dan Natasya sejenak.

"Yes! Hati mereka kini sudah warna ungu!" Batin ketiganya dalam hati dengan senang.

"Hmm..? Kenapa kalian terlihat senang?" Tiba-tiba saja Ivan muncul dibelakang mereka dan akhirnya membuat trio baltic sentak terkejut dan langsung menjauh dari Ivan dan kemudian ketiganya merinding ketakutan dengan hebat.

Entered the Hetalia WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang