Part 5

87 12 2
                                    

"Lalu, napa kau malah ada disini? Orang Jepangnya mana?" Tanya Agnes langsung setelah mendengar cerita dari Sheera yang panjang dikali lebar.

"Nah itu, dalam perjalanan ak tiba-tiba dengar ada yg bilang bakpao daging gratis jadi ak langsung blg ke orng Jepang tu untuk nungguin ak eh sekalinya ndk kedengaran dan ak pun kesasar deh disini" jawab Sheera sambil membuka kantong yang dedari tadi dibawanya.

"Tapi sisi enaknya ak dapat 6 bakpao" ucap Sheera dan kemudian mengambil 1 bakpao dan kemudian memakannya.

"Nasib kau lah Sheer.." ucap Natasya.

Kemudian Sheera pun menawarkan bakpaonya kepada kedua temannya. Dan akhirnya mereka bertiga pun makan di pinggir jalan tersebut.

Setelah makan, mereka bertiga pun memutuskan untuk kembali berjalan dan tentunya menggunakkan peta tetapi tidak tau mau jalan kemana.

"Enaknya kemana?" Tanya Natasya yang sedang memegangi peta.

"Katakan peta! Katakan peta! Katakan peta! Sekali lagi! Lagi! Lebih keraaas!" Ucap Sheera menggila karena melihat peta dia sendiri saja buta jalan apalagi kalau udah lihat peta.

"Udah lah Sheer!" Ucap Agnes sambil memukul kepala Sheera menggunakan kertas yang entah dari mana dapatnya. Kemudian Sheera pun kembali normal.

"Nak kemane nih? Nak kembali ke Rusia kah?" Tanya Natasya dan langsung dijawab cepat oleh Agnes.

"Boleh! Kan si Sheera udah ketemu". Mendengarnya Sheera langsung menyela.

"Tapi aku kan kemarin tinggalnya bukan di Rusia jadi kalau misalnya aku langsung pindah ke sana sama kalian tanpa diketahui oleh si orng Jerman, Itali, sama Jepang tuh bisa-bisa dikira ak diculik".

"Lalu gimana dong?" Tanya Agnes.

"Gimana kalau kita ke tempat nya Sheera dulu lalu baru ke tempat kita?" Saran Natasya.

"Asek, tumben Natasya bisa mikir gitu" ucap Sheera.

"Lah siapa dulu dong, Natasya gitu loh!" Ucap Natasya dan kemudian bergaya dengan elitnya(?).

"Oke, kalau gitu yok lah." Ucap Agnes dan kemudian mereka bertiga mulai berjalan ke Eropa.

Baru beberapa langkah tiba-tiba ada suara seorang lelaki yang memanggil mereka.

"A.. ni sān gè děng yīxià !" Kemudian mereka bertiga pun menoleh ke arah sumber suara. Terlihat seorang lelaki berambut panjang berwarna coklat gelap dan diikat dan berpakaian ala Cina.
"Shénme?" Tanya Sheera.

"Sheer, kau ngerti kah dia ngomong apa tadi?" Tanya Natasya sambil menatap Sheera.

"Ngerti sih.. dikit-dikit yak" jawab Sheera.

"Rúguǒ wǒ zhīdào, nǐ jiào shénme míngzì?" Tanya lelaki Cina itu.

Agnes, Natasya, dan Sheera langsung cengo mendengarnya. "W-wo jiào Agnes" ucap Agnes memperkenalkan diri diikuti juga Sheera dan Natasya.

"Ó, wǒ de míngzì shì WángYáo , hěn gāoxìng rènshí nǐ" ucap lelaki tersebut dan kemudian tersenyum lebar.

"Sher, dia ngomong apa?" Tanya Natasya.

"Q-qǐng, zàicì..." pinta Sheera kepada lelaki itu untuk berbicara sekali lagi karena tidak terlalu jelas mendengar apa yang dikatakan lelaki tersebut karena terlalu cepat. Lalu lelaki tersebut pun berbicara sekali lagi dan akhirnya Sheera pun berusaha mentransletkan perkataanya. "Yang aku dengar dia bilang kalau namanya Wang Yao" ucap Agnes dan kemudian Sheera pun mendapatkan artinya. "H-hěn g-gāoxìng... jiàn dào nǐ.. t-tái..." ucap Sheera terbata-bata karena dia hanya bisa mendengar tetapi tidak dapat berbicara dengan lancar dalam bahasa mandarin kemudian lelaki Cina itu tertawa sejenak mendengar Sheera.

"Shén me?" Tanya Sheera.

"Ha.. habis kau Sheer salah ngomong, malu tuh" ucap Agnes dan Natasya menggoda Sheera di belakang.

"Useh gitu" ucap Sheera terganggu dengan Agnes dan Natasya.

"Yah, yah, maaf jika membuatmu tak nyaman, aru.. tadi aku tertawa karena kamu .. salah mengucapkan nada.. harusnya tài, bukan tái" ucap lelaki yang bernama Wang Yao itu.

"Ooh.." ucap Sheera dan kemudian melihat ke arah temannya.

"Kalian dua lebih pandai bah mandarinnya dari aku nape ak yak yg ngomong?" Tanya Sheera.

"Malas nak ngomong" jawab keduanya sama.

"Eh, tumben kita kompak." Ucap Agnes dan kemudian saling tos dengan Natasya. Sheera hanya terdiam melihatnya.

-Wang Yao's PoV-

Wuaah-.. aku beruntung sekali ada yang langsung loncat ke biru.. ah si Sheera ya, aru? Kuharap aku tidak sedang menyeringai.. ya.. setidaknya yang lain juga naik ke ungu.. aru..
Ah! Bagaimana jika kutawarkan makanan? Siapa tau hati mereka bakal naik warna, aru!

-end of PoV-

"Hei, mau kerumah ku sebentar?" Tanya Wang / Yao atau apapun lah #nak.

"Tapi kami lagi buru-buru." Ucap Agnes dan langsung ditatap oleh Natasya dan Sheera.

"Oh.. begitu , aru.. kalau begitu jika ada kesempatan datanglah kerumah ku, aru!" Ucap Yao dan kemudian pergi meninggalkan mereka bertiga.

"Emang rumahnya dimana coba" ucap Natasya sambil sweatdropped.

" 'buru-buru'? "tanya Sheera sambil menatap Agnes.

"Kan kita nak ke Jerman dulu kan?" Jawab Agnes dan mengambil peta yang di pegang Natasya.

"Ha ye lah, jom kite pergi!" Ucap Sheera dan kemudian mereka bertiga mulai berjalan kembali.

TBC, aru

Ada kabar buruk... pemilik asli cerita ini tidak dapat melanjutkan cerita ini karena katanya kalau dia lanjutkan, alurnya gak akan nyambung. Jadi sekarang, what should i do? Haruskah saya lanjutkan fic ini dengan ide saya sendiri? Atau biarkan menggantung saja? :'v

Entered the Hetalia WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang