Chapter 2 - Twitty

101 13 0
                                    

Ali menggendong adik kecilnya itu di pundak. Sambil berjalan, Ali memegang punggung adiknya dengan tangan, dan sang adikpun berpegangan pada kepala Ali. Sesekali, peri kecil Ali yang lucu nan menggemaskan itu menjambak Ali karena ia berjalan ke arah yang tidak diinginkan oleh sang adik.

Hingga Ali-pun berjalan ke arah teras rumah, mengajak Deborah, adiknya untuk berwisata ke taman super mini yang disesuaikan dengan luas tanah di samping rumahnya. Ya, taman itu memang sengaja dibuat oleh papa Ali, karena, ya.. Mengetahui daerah perumahan pasti jarak antar rumah dekat sehingga jarang ada tanaman penyegar. So, papa dan mama Ali setuju untuk membangun taman pribadi.

"Bagus, ya, tamannya?" kata Ali pada Deborah yang.. Belum bisa berbicara.

"Maa! Kaa! Mamaa, mama, byakk!"

Entah apa yang dikatakan Deborah, Ali tak mengerti. Namun karena Deborah mengatakan itu sambil memukuli kepala Ali dan sambil meronta-ronta, bisa dipastikan bahwa Deborah mengajak pindah tempat.

"Li, kunci mobil dimana?" tanya seorang cewek bertubuh mungil dengan rambut pirang panjang yang dicepol ke atas. Cewek itu mengenakan pakaian trendy.

"Gak tau, Kak. Gue tadi make motor," jawab Ali sembari mengubah posisi gendongan Deborah dari atas pundak menuju ke panggul. Ali ingin menggendong Deborah dengan posisi wajar. "eh iya, lo tadi kuliah kan make mobil, sih?"

Alya, kakak Ali menepuk dahinya. "Oh iya, ya! Duh lupa! Gimana, sih."

"Yaudah, coba cari di tas. Kali-kali keselip," saran Ali pada Alya yang sedang kebingungan mencari kunci mobilnya.

"Di tas lo apa tas gue?" tanya Alya linglung.

Ali memutar bola matanya, kesal. "Ya di tas lo, lah!"

"Gak ada, Li. Gue udah nyari-nyari daritadi."

"Koyyong meha.."

Seketika Ali dan Alya melirik ke arah Deborah yang nampak asik dengan pita kecil berwarna merah muda di bajunya.

Alya memutar otaknya dan mencoba memahami apa yang dikatakan Alya, "Kolong meja?" gumam Alya. Ia langsung mencari ke dalam.

"Kamu ngomong apa, sih, Deb? Setiap kamu ngomong, aku bingung sendiri, tau." ujar Ali seraya mencubit pelan pipi Deborah dengan kegemasan ekstra. Ali berharap Deborah bisa secepatnya berbicara dengan lancar, agar tidak terlalu menyusahkan.

Deborah tertawa sesaat setelah Ali mengatakan hal tersebut. Entahlah mengapa Deborah tertawa, apa mungkin dia paham akan pernyataan Ali? Itu masih menjadi misteri.

"Ketemu!"

Samar-samar terdengar suara Alya dari dalam, mengatakan bahwa kunci mobilnya kini sudah ketemu. Ali memandang Deborah dengan tatapan bertanya, sedang Deborah malah ketawa-ketiwi sedari tadi.


•-•-•-•-•



@aliando26 tweeted:
"The real HAPPINESS is when you happy cause you've made somebody else happy." 4 min ago

Ali memutar-mutar iPhone-nya, jenuh. Ia merasa jenuh berada di dalam rumah sedari tadi pada hari Minggu seperti ini. Entah mengapa Ali tidak berpikiran untuk hang out bersama rekan satu gengnya, atau setim basketnya untuk merayakan kemenangan mereka yang kemarin-kemarin belum sempat dirayakan.

Tak lama, terdengar suara yang berasal dari iPhone Ali. Ternyata ada notification. Tanpa basa-basi, Ali membukanya.

@nikii87 retweeted your tweet:
"The real HAPPINESS is when you happy cause you've made somebody else happy."

I'm Born To Be YoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang