Part 6 [ Anna ]

60 1 2
                                    

Sebulan kemudian...

"Ada apa sayang?"

"Uhm.. tidak ada apa apa... hanya mual.."

"Biar kulihat.."

Feril memegang perut Flo.

"Sayang, dia hadir. Dia disana.."

"Dia? M-maksudmu? A-apakah.. aku.. hamil?"

"Iya, sayang.."

"Oh, Tuhan. Terima kasih.. "

Flo... Sang calon ibu pun itu menangis bahagia. Tak disangka dia akan cepat menjadi sesosok ibu bagi buah hatinya secepat ini.

"Mulai hari ini, kamu harus banyak istirahat.. ya?"

"Uhmm.."
Flo menganggukkan kepalanya sebagai tanda "iya".

"Baiklah, aku akan keluar sebentar.."

"Iya.. hati hati.."

3 bulan kemudian...

"F-feril... ini.. sakit sekali.. "

"Tahan sayang.. tahan.. sebentar lagi akan membaik.. "

"Aku... aku mau.. d-darah.."

"Apa?"

"i-iyaa.. entahlah.. ayolah.. kenapa aku ingin meminum cairan itu Tuhan... Ya Tuhan.. aku ingin... kumohon.. berikanlah padaku..."

"I-iya.. sebentar sayang.."

Feril pun keluar dengan tersenyum.

"Sebentar lagi, sayang . . ."
Gumamnya.

Dia kembali dengan membawa segelas darah. Entah darah apa yang digunakannya itu. Itu sudah tak penting lagi. Yang penting kini Flo tertidur kembali.

"Selamat sayang.. kau akan melahirkan keturunanku.. "
Bisik Feril pelan di telinga Flo. lalu mengusap perut yang nampak sudah membesar sekarang.

"Hello, my blood~"

Tendangan cukup keras terasa saat Feril mengusap perut Flo.

THE BORN DAY

Tiba saatnya hari kelahiran sang generasi baru.

"Aaarrgghhh!!! Huft huft huft... aaaaaaaaaarrgghhh!!!!"

Flo meremas kuat kuat selimut untuk menahan rasa sakit yang luar biasa dari proses kelahiran buah hatinya itu.

"Tenang, sayang. Sebentar lagi.."
Ucap Feril menenangkan.

"T-tapi... huft..."

Dengan kuat ia menarik nafas yang dalam. Dikeluarkannya lagi melalui mulut. Ia berulang kali melakukannya.

"Ayo, Ma'am.. sebentar lagi.."

1 menit kemudian...

2 menit kemudian...

3 menit kemudian...

Dan akhirnya! Sosok mungil yang diidam idamkan oleh Flo ini terlahir di dunia. Aneh. Dia tidak menangis layaknya bayi pada umumnya. Tapi dia hidup. Suhu tubuhnya panas sekali. Berkali kali suster mengganti kain yang membalut bayi berkelamin perempuan itu karena kain itu lama kelamaan menjadi gosong karena panasnya suhu sang bayi.

Flo, ibunya.. lega.. dia ingin memeluk bayi itu.. namun, kondisinya kritis sehingga dia harus beristirahat total.

Feril menimang generasi nya itu. Sesekali mengangkatnya. Bangga.

"Hello, little me.."
Sang ayah memberi salam kepada anaknya itu.

"Kira kira nama apa yang cocok ya..."

"Bagaimana... kalau.. Anna? Hmm.."

Sang ayah bergumam sendiri.
Lalu, menggerakkan ujung jari telunjuknya ke dahi putrinya. Membentuk suatu bekas goresan berbentuk bintang terbalik. Ya.. kalian pasti tahu apa maksudnya. Sang ayah mencoba membangkitkan jiwa iblis dalam tubuh sang bayi. Beberapa detik kemudian sang bayi berteriak. Dilanjutkan dengan tangisan yang tidak terdengar seperti tangis anak pada umumnya.

Sang ibu yang mendengar hal itu langsung tersadar. perlahan ia membuka kedua matanya bergantian.
"F-feril? Dimana... bayi..ku..?"

"Flo? Kau sudah sadar?"
segera Feril menghampiri Flo yang sedang terbaring itu. Sambil menggendong sang bayi.

"Lihat, dia memiliki mata sepertiku dan rambut sepertimu.. cantik sekali.."

"Ouuuhhh... this is mommy.."

"Nama apa yang cocok untuk putri kecil kita ini? Ehm... Aku sempat terpikir dengan nama Anna. Apakah bagus?"

"Uhm... yaa.. itu boleh. Anna.. Anna Emily Xavier?"

"Woah.. that's beautiful."

"Boleh aku menggendongnya sebentar?"

"Tentu, sayang..."

saat Flo menggendong Anna, nampak sekali wajah lucu bayi yang baru lahir. Sesekali bayi itu mencoba membuka kedua matanya secara bergantian. Namun ada yang aneh. Saat diperhatikan lagi, pupil mata kiri Anna cenderung berwarna merah tua. Pikirnya saat itu.. Anna adalah putri yang special. Jadi, Flo tidak mempermasalahkan hal tersebut.

"Hey, Feril.. lihat mata Anna sebelah kiri. Bukankah.. sangat cantik?"

"O-ouwh.. y-yaa.. sangat cantik!"
*smirks*

"Kita harus membaptis anak kita ini. Besok lusa kita ke gereja ya?"

"H-hah.. o-oh.. h-haruskah?"

"Ya.. tentu.. untuk melindunginya dari bahaya.."

Feril terdiam.. dan hanya mengangguk kaku. Lalu keluar ruangan.

"Ma'am.. maaf, waktunya untuk istirahat. Kami akan merawat bayi anda. "
Ucap suster itu.

"A-ah.. iya.. Ini..terima kasih.."

Devil's Story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang