Menginjak usia 2 tahun, Anna kecil sudah nampak meniru sang Ayah. Dia cerdas. Di usianya sekarang dia sudah bisa menghafal beberapa kata dalam bahasa Ibrani maupun bahasa sehari hari.
Namun, saat dia sedang sendiri.. dia sering berbicara dengan teman khayalannya. Ya, Bundanya, Flo pun juga tidak keberatan dengan hal itu. Bahkan menganggapnya hal seperti itu wajar.Suatu hari, di hari Minggu Pagi. Flo berencana untuk mengajak putrinya ke Gereja untuk ibadah hari minggu. Namun, Putri kecilnya menolak. Yaa, jika hal seperti ini terjadi sekali atau dua kali itu wajar. Tapi, bagaimana jika hal ini terjadi terus menerus, atau berulang ulang? Bukankah hal yang aneh?
"Anna, bunda mau ke gereja dulu.. Ayo, Anna ikut bunda."
"Tidak, bunda.. Anna di rumah saja"
"Ada apa sayang? Kenapa tidak ikut?"
"Nanti dia marah bunda. Dia nanti kesepian."
"Dia siapa, sayang?"
". . . . . . . . ."
"Anna? Bisa beritahu bunda?"
Anna menggelengkan kepalanya. Tanda jika dia tak bisa memberitahu bundanya.
Sudah 1 bulan sejak hari itu, keadaannya semakin parah. Anna kecil lebih sering mengurung diri di kamarnya. Ditambah lagi Feril yang hilang entah kemana setelah kelahiran putrinya itu.
Knock...knock...
"Anna... buka pintunya sayang.. Bunda membawa cemilan kesukaanmu."
1 menit berlalu. Tidak ada jawaban
"Anna? Anna? Kau di dalam Anna?"
Tetap tidak ada jawaban.
Flo pun meletakkan makanannya di meja kecil lalu membuka pintu. Tidak, tidak semudah yang kau pikirkan untuk membuka pintu kayu yang rapuh itu. Sangat berat. Aneh. Anna berusaha mendobrak pintu kayu itu. Tiba-tiba ada teriakan dari dalam, dan akhirnya pintu itu terbuka."Anna!!" Teriak sang bunda
Kacau sekali kamarnya. Bisa kau bayangkan seperti terkena badai besar dan kau lupa untuk menutup semua jendelanya. Hawa panas yang langsung menyeruak ketika Flo masuk ke dalam kamar anaknya itu sangatlah tidak enak. Seluruh perabotan sudah setengah hangus. Dari Tempat tidur, selimutnya, bantalnya, tirainya,temboknya, lemarinya, bahkan kotak mainan yang disimpan di dalam lemari pun juga hangus. Di sudut ruangan meringkuk Anna kecil yang gemetaran sambil mengunyah sesuatu.
"Anna? Anna?"
Perlahan Flo mendekati gadis kecilnya itu. Tinggal 60 cm saja.
"Anna? Kamu tidak apa-apa? Anna? Apa yang kamu makan itu?"
Hanya dengusan suara nafas yang terdengar. Seolah suara itu yang menjawab semuanya.
"Anna?"
Flo menyentuh punggung gadis kecil itu. Panas. Panas sekali. Seperti baru terbakar.
Perlahan terlihatlah oleh Flo, di depan Anna banyak terkumpul hewan hewan yang tidak bisa kau bayangkan untuk memakannya. Serangga. Kalajengking, ulat, laba-laba, belalang, kecoa, dan sebangsanya terkumpul di depannya. Sudah setengah mati.
"ANNA!! A-APA YANG--"
belum sempat melanjutkan kalimatnya, sang bunda dikejutkan oleh teriakan sang putri. Teriakan yang sangat keras. Melengking. Membuat siapapun yang mendengarnya merasa lebih baik bunuh diri. spontan sang bunda mundur dan menutup kedua telinganya.Dilihatnya di dalam mulut putrinya masih menggeliat seekor kaki seribu yang setengah hidup. Dan... Anna menggigit lalu menelannya.
Mual rasanya jika kalian melihat kejadian itu secara langsung.
"Anna!!! ANNAA!!"
Teriak Flo guna menyadarkan putrinya itu.Tiba-tiba tubuh Anna dibalut api besar.. sangat besar. Dan juga sangat panas.
"Oh, Holy Christ! Please save my daughter!!"
Rintih sang Bunda.
Sedangkan sang anak semakin jadi. Dia mengejang. melayang.
Astaga, kalian tidak akan percaya dengan apa yang sedang terjadi.Anna melayang. Dia berdiri. Namun, terbalik. Berulang ulang dia menghantamkan kepalanya ke dinding. Dan dinding itu hangus olehnya. Masih terbalut api. Sekitar 6 menit keadaan seperti itu hingga.. hingga.. Anna terjatuh dan tergeletak di lantai. 6 detik setelah itu.
Sosok berupa kabut berwarna hitam keluar dari tubuh Anna.Flo terduduk diam di lantai. Menatao sosok itu. Teringat dia mengalungkan kalung salibnya, menodongkan kalung itu ke wujud yang abstrak itu.
"In the name of God, The Son , and The Holy Spirit, Leave us now! Go away!!!! I COMMAND YOU!"
Sosok itu tertawa.. sangat keras. Membuat lantai bahkan rumah itu bergetar.
"Ooohh.. My Sweatheart, Florentz.."
Kata kata itu terucap dari sosok hitam itu.
"WHAT DO YOU WANT FROM ME!?"
Tiba tiba sosok itu berubah menjadi sosok Feril yang dikenal Flo.
"Hey... Look.. It's me! Feril.."
"LIARRR!! GO AWAY!"
"Apa aku membuatmu takut? Aah.. maaf kalau begitu. Lihat, ini cincin pernikahan kita."
Menunjukkan jari manis yang di hiasai sebuah cincin silver yang indah.
"K-kau bohong.. tidak mungkin.."
KAMU SEDANG MEMBACA
Devil's Story
HorrorNamaku Anna. Anna Emily Xavier. Aku tinggal di Vatican, Roma. Ini menjadi tahun ke-6 ku aku tinggal disini. Dan tahun ini lah semuanya dimulai. Masa - masa hidup yang berat tertumpu pada satu titik kehidupan dimana seorang gadis keturunan King Lucif...