Part 4 [ Lucifer ]

52 1 0
                                    

Terbangun pukul 3 pagi bukanlah selalu pertanda baik. Terkadang kamu akan mendengar suara suara lebih tajam dari biasanya. Tidak hanya dari 1 sumber saja. Melainkan, bisa dari segala arah.

Pagi itu, pukul 3 pagi. Flo terbangung dari mimpi buruknya. Dan dengan jelas jika berteriak "Lucifer".
Tubuhnya berkeringat dan tenggorokannya terasa sangat kering. Ia memutuskan untuk ke dapur dan mengambil segelas air.
Tegukan pertama..
Masih sewajarnya...
Tegukan kedua...
Masih wajar
Dan di tegukan ketiga, tiba tiba air itu berubah menjadi merah pekat. Flo sontak memuntahkannya. Cairan merah amis berhamburan di dinding dan lantai dapurnya. Ditambah pecahan gelas yang sempat menyisir pergelangan tangannya tadi.  Masih shock dengan keadaan itu, Terdengar suara ketukan di luar.
Ya, kalian pasti mengerti apa yang kalian rasakan jika saat pukul 3 pagi kalian mengalami kejadian seperti itu. Ditambah ketukan pintu yang semakin keras di luar sana.
Itu yang Flo rasakan. Bingung apa yang harus dilakukan, Flo kembali ke kamarnya dengan berlarian dan menutup pintunya. Berdiam di bawah selimut atau meringkuk di kolong tempat tidur bukanlah hal yang baik atau aman dilakukan. Tetap terjaga di atas tempat tidur lebih baik. Namun Flo mengambil tindakan yang salah. Dia meringkuk di bawah tempat tidurnya.

Sungguh.
Bukan pertanda baik jika tiba tiba suara ketukan itu hilang. Dan digantikan dengan suara langkah kaki yang sedang menuju kamarmu padahal kau ingat jika semua pintu sudah kau kunci.

Perlahan . . .
Suara itu mendekat ke kamar Flo.

Tap...tap...tap...

Suara itu menghilang. Mungkin sebagian besar mengira jika itu pertanda baik. Seperti perkiraan Flo sendiri. Namun, kalian salah besar!

Sosok itu tiba tiba muncul dari balik tirai jendela kamar Flo dan menarik kakinya. Menyeretnya keluar kamar.
Flo tidak dapat melihat apapun karena sosok itu berupa bayangan hitam yang sangat mengerikan.
Flo berteriak. Terus. Berteriak sekencang kencangnya. Hingga tarikan itu terhenti ketika sampai di ruang berdoa milik Flo. Cepat cepat flo berlari menuju ruangan itu dan meringkuk berdoa disana.
Dilantunkannya ayat ayat dari holy bible nya sambil mengusap usap kalung salib peninggalan ayahnya dlu.

Dia memejamkan matanya. Berdoa dengan keras di dalam hatinya. Seakan takut membuka mata. Beberapa menit berlalu. Muncul lagi suara gebrakan dari dinding rumah. Menggetarkan seluruh perabot yang ada.

Bahkan ukiran salib kayu yang terpajang di dinding ruangan tersebut ikut berputar. Sampai akhirnya terpajang terbalik. Well. Ini ada suatu pertanda buruk. Itu berarti dia ada disana. Hadir. Menyelinap.
Flo semakin menggiatkan doa nya.
Hingga akhirnya.

Muncul sosok hitam mendekat. Dengan jelas Flo melihatnya dari pantulan bayangan di dinding. Oh, bukan bayangan. namun, sosok itu berada di dinding.

Flo ketakutan. Dia tak bisa kemanapun. Tetap meringkuk di tempatnya. Sampai sesuatu meniup tengkuknya.

hembusan nafas yang dingin itu membekukan dirinya. Flo hanya mematung dan tak berani menghadap sesuatu itu.

"Ssshhhhhh....."

"You are mine, Flo~"

Terdengar suara serak dan berat dari belakang tubuh Flo.

"See you 10 years later~"

Flo berjingkat dan mengarahkan kalung salibnya ke arah sosok itu.

"Kusebut namaMu dalam doaku. Kuperintahkan kau wahai roh jahat, kembalilah ke neraka!!!!"

"hohohohohahahahahahahahHAAAAAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHA see you soon~"

Dan sosok itu pun menghilang. Entah apa yang dimaksud sosok itu tadi, namun sekarang Flo lebih tenang. Dan semuas kembali seperti semula. Jam mulai berjalan kembali. ukiran salib sudah kembali ke posisi awalnya. Flo memutuskan untuk tidur kembali.

"Luci...fer..."

Devil's Story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang