Prolog

210 2 0
                                    

Asap mengepul yang terkoar dari dua porsi daging steak hangat siap santap sangat menggiurkan, terlebih lagi disampingnya tersaji anggur berkelas sebagai pasangan steak lezat itu. 

Sreekk  sreaak 

Suara gesekan kecil antara pisau makan dan piring bertemu perlahan memotong pelan daging steak lembut itu. Steak itu terlihat lezat ditambah dengan saus  yang melumer meresap kedalamnya. Tapi entah mengapa suasana canggung dan atmosfir tak nyaman membuat steak itu terasa hambar saat perlahan , potongannya masuk kedalam mulutnya.

Dalam hati gadis itu terus mengumpat menghujamkan kata-kata bengis pada kedua sahabatnya. Sungguh ia berencana akan menjadikan dua orang itu yang menjebaknya dalam kencan buta ini seperti irisan- irisan steak yang sedang ia belah.

"Apakah makanannya kurang enak?." tanya pria tampan dihadapannya mungkin orang itu mengetahui rasa tak nyaman yang dirasakan gadis dihadapannya.

"Oh tidak ini sungguh enak." memaksakan senyum,  kembali mengalihkan perhatian pada potongan steak di piringnya.

"Kau sangat cantik, persis yang semua orang katakan." gadis itu tersenyum kecut membalas kata-kata pria dihadapannya, baginya puian adalah sebilah mata pisau yang tak kasat mata, jika kau terbuai maka kau akan hancur.

"Maaf bisakah aku izin untuk pergi kekamar kecil sebentar?." tanyanya sopan , pria itu mengangguk menyetujui. Dengan segera dia bangkit berjalan dan tak lupa membawa tas elegant mungilnya.

Keitlyn Coulter nama gadis itu biasa di panggil Kei gadis cantik bermata safir  dan memiliki lekuk tubuh ideal bak gitar spanyol , kategori pintar , mandiri dan juga kaya pun di sandangnya. Siapa yang tak kagum akan sosoknya?

Kei bukanlah putri dari seorang milyarder ataupun keturunan ningrat. Kekayaan Kei didapat dari hasil kerja kerasnya sendiri. UPTOSHOES sebuah brand lokal yang kini mulai merajai dunia fashion sepatu, yah brand kenamaan itu adalah milik perusahaan Kei. Sejak usianya menginjak 20 tahun kei membuka usaha sepatunya lewat bidang online dengan stock barang yang ia beli dari toko- toko grosiran. Kemudian dirinya mulai membuat brand merek sendiri dari bengkel sepatu rumahan yang ia sambangi , selanjutnya bisnis itu semakin membesar hingga sekarang dirinya mempunya perusahaan dan pabrik sepatu yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia.

Memandang dirinya di cermin, dengan kesal Kei merogoh tasnya untuk mengambil ponsel. Mengetikkan beberapa nama dan Kei mulai membuat panggilan pada orang yang menjadi moodbreakernya. Nada sambungan telepon terus berbunyi, dan bompun sudah disiapkan kei di ujung lidahnya. Sungguh dia tak sabar ingin segera melemparkan hujaman bom kata pada Sahabat kurang ajarnya itu.

"Bagaimana- bagaimana kei? dia tampan bukan?." Amy -sahabat kei , langsung mebrondong pertanyaan saat mengangkat telepon Kei.

"Amy , oh shit kau menjebakku lagi? , sungguh kau membuat ku seperti kambing yang salah masuk kandang. JIKA KITA BERTEMU NANTI KAU AKAN HABIS, AWAS KAU AMY DIMANA TRIS? AKU TAHU KALIAN BER......"

tut tuttt tuttt

sambungan telepon terputus, "Gadis sialan itu !!." Kei menggeram , habis sudah kesabaran yang tadi ia pendam, peduli setan dengan pasangan kencan buta dadakannya. Kei memutuskan untuk pergi secara diam-diam lewat pintu barat restoran itu menghindari meja makan terkutuk yang menunggunya.



---------------------

Range Rover merah itu sudah terparkir cantik di depan kediamannya, Suara langkah kaki Kei terdengar saat Heels yang dipakainya bersenggolan dengan lantai. Pintu rumahnya terbuka, ibu kei yang membukanya, ya Kei memang menyewa pembantu tetapi itu hanya untuk membersihkan rumah disiang hari memasak makan pagi , siang dan malam tetapi sebelum jam 7 mereka semua sudah pulang. Keluarganya tidak ingin memiliki pembantu yang menetap ataupun tersedia selama 24 jam , karena mereka agak tidak nyaman dengan hal itu. Mereka ingin memiliki privasi hanya untuk keluarga mereka. 

Never to LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang