Lupakan

63 0 0
                                    


Kei pov

Huftttt dan huuuuhhh sebuah suara dengusan yang merupakan hoby baruku kali ini, bukan- bukan itu bukan sekedar hoby aku rasa itu lebih terlihat ahh entahlah aku tidak bisa mendeskripsikannya yang jelas dalam kurun waktu 10 menit aku duduk di samping dengan pria bernama Klein Watkins ini sudah lebih dari ke lima belas kalinya aku mendengus.

Sialaaaan, umpatku dalam hati. Awas saja jika aku sampai bertemu dengan orang yang memakan gaji buta itu akan ku lumat habis dia sampai ketulang-tulangnya. 'PENERIMA JASA PACAR SEWAAN PROFESIONAL TERPERCAYA' tagline dalam website itu masih terpampang jelas dalam ingatan otakku. Cih , apanya sih yang professional bahkan batang hidungnya tidak terlihat padahal ini sudah lewat dari satu setengah jam waktu janjian.

Sreettt

Seketika tubuhku kaku, dan apa- apaan makhluk planet ini dengan seenaknya saja dia menyampirkan tangannya dipundakku.

"Kei sayang jangan melamun, kau melamunkan apa?,"itu jelas suara klein si tak tau diri.

Ya Tuhan, aku salah apa padaMu . Aku termasuk orang yang rajin beribadah walaupun sering sedikit telat jika banyak orderan barang yang menerpa. Aku juga sering membaca kitab sucimu walaupun aku lebih sering membaca perkembangan aset-aset saham dan jualanku. Tapi kenapa aku seperti menerima sebuah kutukan tak kasat mata dengan cinta.

Tersenyum paksa menatap Klein, "aku sedang memikirkan, bagaimana bisa kita menjadi sedekat ini Klein," ucapku sakratis tentu hanya klein saja yang tau arti dari kata-kataku, tidak dengan dua sahabat bodohku yang sepertinya sudah terhipnotis oleh aura Klein.

"Karena aku nyaman bersamamu dan tak ada yang bisa membuatku begitu nyaman selain dirimu Kei." Klein menatapku dalam sambil mengatakannya, matanya terlihat tulus tapi sungguh untuk kali ini aku takkan masuk lagi terhadap kata-kata dan tatapan memabukkan dari playboy cap kuda nyengir ini , sungguh.

Kei pov end

Author pov

Flashback

"Bagaimana Bisa???" ulang Tris dan Amy. Wajah penuh Tanya sudah terpampang jelas pada diri mereka. Sedangkan Kei wajahnya mendadak pucat bagaikan melihat hantu.

"Lama menunggu Kei?," Klein – pria itu memecahkan keheningan yang terbentuk.

Cup...

Sebuah ciuman kilat dilayangkan oleh Klein pada pipi mulus Kei , membuat mata safir Kei membulat penuh, tangan kanannya pun dengan reflex hampir saja ia layangkan ke wajah Klein untuk menamparnya. Tapi sayang Klein mempunyai reflex yang lebih cepat untuk mengambil tangan kanan Kei dan menariknya mengaitkannya pada pinggang pria itu.

"-Pacarku- kelihatan pucat apakah kau sakit sayang?" Klein menekankan pengucapan pada kata pacarku untuk Kei.

Kei membuka mulutnya untuk menjawab tetapi terlambat tris sudah mendahuluinya.

"Namamu siapa? Aku tidak menyangka kau bisa menaklukan Kei." Ucap Tris semangat.

"Perkenalkan namaku Klein , Klein Watkins," Klein mengulurkan tangan pada dua sahabat Kei untuk mengenalkan dirinya. Amy dan Tris menyambut uluran tangan itu dengan semangat mereka bahkan lupa dengan kata-kata ambigu Kei sebelumnya yang membuat tampang mereka mendadak bingung.

Flashback end

"Wah, kalian romantic sekali aku sampai iri." Tris terkagum melihat kedekatan sepasang kekasih didepannya. Sedangkan kei perutnya mulai bergejolak sungguh ia ingin muntah .

"Kau tau Klein, kau harus menjaga sahabat kami ini. Dia cukup frustasi tentang cinta karena pengkhianatan pacar pertamanya kau tau bukan?," mendengar kata-kata Amy sungguh Kei ingin menendang sahabatnya yang satu itu ke jurang yang dalam. 'Kau benar sekali Amy dan pacar pertama yang kau maksud ada didepanmu saat ini, bodoh'.

Never to LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang