1 - Start

7.3K 573 17
                                    

"HOAAM.."

Wanita itu mengedipkan matanya beberapa kali. Sinar matahari yang menembus jendela kamarnya membuat matanya sakit. Ia berusaha mengumpulkan seluruh tenaga untuk bangkit dari kasurnya. Susah. Ia merasa ada ikatan batin dengan kasurnya sehingga susah untuk dipisahkan.

Bersama nyawa yang masih terkumpul setengah dengan langkah berat ia berjalan menuju kamar mandi.

GUBRAK.

Ia tersandung disebabkan sebuah kelereng di lantai kamarnya. Ia sedikit mengumpat, bagaimana bisa sebuah kelereng membuatnya terjatuh.

Itulah Taeyeon. Wanita yang sering melawan gravitasi bumi dan menyalahkan benda atau apapun yang membuatnya terjatuh.

Taeyeon Pov

Hari ini merupakan hari pertama aku bekerja. Aku mendapat pekerjaan di perusahaan pertelevisian. Yap! Aku diterima menjadi staff untuk membantu produksi acara variety. Aku awalnya berfikir apakah ini mimpi? Aku diterima bekerja sebagai asisten PD. Sebuh awal yang baik untukku yang terbilang baru terjun di ranah ini.

Aku bekerja untuk membantu mengobati penyakit Ayah yang sudah lama ia derita. Penyakit Ayah terkadang sering kambuh jadi aku harus was-was akan itu.

"Taeyeon-ah, cepatlah. Ayah sudah memasakkan makanan kesukaanmu. Jangan terlalu lama nanti kau terlambat." Ayah bersorak dari bawah, arah dapur tepatnya.

"Iya yah, aku hampir selasai." Aku bersorak tak kalah kerasnya, lalu berlari keluar sambil mengalungkan kartu identitas di leherku.

Di kartu itu terdapat fotoku. Aku tersenyum lebar memuji bagaimana bisa Tuhan menciptakan makhluk yang cantik sepertiku.

Aku sudah lama mendambakan kartu ini, dengan kartu ini aku lebih semangat bekerja dan dengan memandang kartu ini aku percaya bahwa mimpiku menjadi seorang PD-nim terwujud. Dengan begitu aku harus melakukan yang terbaik untuk pekerjaanku.

♡♡♡

Setelah mandi dan beres-beres, dandan cantik dengan bedak tipis dan lipgloss, aku langsung melesat ke dapur untuk sarapan bersama ayah.

Ayah sangat pandai memasak, tapi sayang bakatnya tidak turun kepadaku anak semata wayangnya.

Dulu aku pernah mencoba memasak. Telur dadar. Hanya telur dadar. Tapi selalu gagal. Gosong atau hancur total saat aku mencoba membalik ua, semenjak itu aku tidak pernah memasak lagi. Mungkin trauma.

"Yaa, makanlah perlahan nanti kau tersedak." Ayah memperingatkanku.

Baru saja Ayah berbicara dan...

Uhuk! Uhuk!

Aku tersedak dan gelagapan mengambil gelas yang berisi air putih di gelas yang ada dihadapanku lalu meminumnya.

"Aku sudah terlambat, aku harus berangkat. Nanti aku bisa ketinggalan bus. Aku berangkat yah!" Setelah menelan habis air putih, aku pamit kepada Ayah untuk berangkat kerja.

"Berhati-hatilah, jangan berlari seperti itu nanti kau terjatuh." Sekali lagi Ayah memperingatkanku sambil bersorak kearahku yang sudah tiba di pintu depan.

Aku tersandung pot bunga besar kesanyangan ayah, hampir saja terjungkal kebelakang. Tapi untung saja ada pangeran. Ralat. Pegangan pagar yang menyelamatkanku.

Dengan sarapan bergizi yang Ayah berikan, aku harap hari ini semuanya bisa berjalan lancar.

Hi! Let's be friend😄
Makasih sudah menyempatkan diri untuk membaca, ngevotement cerita absurb ini. I hope u all like it.

A lots of love, April.

Starlight🌟BaekYeonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang