Chap 22 - Love Like Chocolate

4.3K 365 9
                                    

Seperti sihir, Aku mengambil satu langkah lebih ke arahmu
.
.

"Bagus. Tinggal membantu saja aoa susahnya." Tutur Taeyeon saat memutar tubuhnya ke arah belakang. Ternyata Baekhyun sudah tepat didepannya, hampir saja kening Taeyeon membentur dada bidang Baekhyun.

"Kau ingin aku membantumu?" Kata Baekhyun sambil tersenyum.

"Tentu, lagi pula dikontrak kan sudah setuju untuk membantu pekerjaan rumah" balas Taeyeon juga dengan sedikit mendongak keatas, memang tingginya hanya sebatas bahu Baekhyun.

"Aku terlalu lelah, bersihkan sendiri ya? Anak rajin." Kata Baekhyun sambil mengusap puncak kepala Taeyeon.

Taeyeon menepis tangan Baekhyun dengan wajah kesal.

"Kau!!"

"Dadah. Aku tidur dulu. Selamat malam."

Akhirnya Taeyeon menyerah dan membersihkan sendiri piring-piring yang mereka gunakan tadi.

Setelah membereskan meja, Taeyeon mendekat ke meja di ruang tengah yang diatasnya terdapat aquarium kecil.

"Hai Baekki dan Taenni. Sudah lama tak bertemu. Apa Sooyoung memberi kalian makan? Apa ia menyiksa kalian?"

Baekki dan Taenni memang sudah di apartemen. Sooyoung mengantar mereka dengan senang hati karena aku tak bisa menjemput mereka. Siapa lagi kendalanya kalau bukan Baekhyun, ia tak mau mengantar Taeyeon, ketika Taeyeon bilang akan menjemputnya sendiri ia malah melarangnya keluar rumah sendirian.

"Kalian pasti lapar, makan ini." Taeyeon memberi makan dengan cara menabur makanan ikan yang ada didalam botol

"Huhu kalian makannya lahap sekali."

Setelah memberi makan ikan kesayangannya. Taeyeon kembali ke kamar dan tidur.

♡♡♡

"Baekhyun-ssi. Bangun pagi ini kita ada syuting."

"Enggg,"

"Ayo cepat nanti kita terlambat!!"

Baekhyun terbangun, seperti ritual biasanya. Setiap pagi, mengerjap-ngerjapkan mata karena sinar matahari yang masuk lewat celah jendelanya membuat matanya silau, lalu meninum air putih.

"Hari ini kau ingin pakai baju apa?"

"Terserah. Syuting iklannya akan menggunakan pakaian wadrobe disana."

"Baiklah."

Baekhyun segera mandi dan aku juga harus ganti baju dan menyiapkan sarapan.

Kami serentak keluar dari kamar masing-masing. Lalu berjalan ber-iringan ke meja makan.

"Jeng-jeng-jeng. Aku memasak nasi goreng." Kataku bersemangat.

Ia hanya menatapku sebentar dan lansung duduk.

"Ih, setidaknya berikan reaksi. Aku memasaknya dengan susah payah."

"Yee" soraknya tanpa penjiwaan.

"Aish. Aku tau ini akan terjadi."

Ia memasukkan satu suapan kemulutnya. Mengigit perlahan nasi gireng yang ia masukkan ke mulutnya.

"Huu-aah. Pedasnyaa!! Kau ingin membuatku diare?"

Aku buru-buru menyodorkan air putih ke padanya, "Maafkan aku. Ini minumnya."

"Kau ini kenapa tidak pernah memasak dengan benar?" katanya kesal.

"Kan sudah aku bilang aku tak pandai memasak" protesku.

Starlight🌟BaekYeonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang